Rumusan Masalah Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian
melakukan latihan langsung dan yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
14
Strategi active learning bertujuan untuk menempatkan siswa sebagai inti dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa dipandang sebagai objek sekaligus sebagai
subjek, karena active learning merupakan suatu proses belajar mengajar yang aktif dan dinamis. Dan dalam proses ini siswa tidak hanya mengalami
keterlibatan fisik, melainkan juga mengalami keterlibatan intelektual- emosional.
15
Pembelajaran Aktif dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil
belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang. Dari konsep tersebut ada dua hal yang harus dipahami.
Pertama dipandang dari sisi proses pembelajaran, active learning menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal. Siswa semaksimal mungkin dilibatkan dalam
proses pembelajaran sehingga siswa secara langsung memperoleh pengalaman belajarnya, keterlibatan atau keaktifan siswa dalam pembelajaran beranekaragam
seperti berdiskusi, membuat suatu alat, membuat rangkuman hasil diskusi dan sebagainya. Keaktifan siswa yang berbeda-beda itu dapat dikelompokkan atas
aktifitas sesuai dengan keseimbangan antara aktifitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Oleh karena itu kadar active learning tidak dilihat
dari aktifitas fisik saja, akan tetapi juga aktifitas mental dan intelektual. Kedua dipandang dari sisi hasil belajar, active learning menghendaki hasil
belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual kognitif, sikap
14
Iif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, hal. 11
15
Syafrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pres, 2002, hal. 117
afektif, dan keterampilan psikomotor. Yakni pembentukan siswa secara utuh merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran.
16
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan
apa yang diharapkan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian Pollio 1984
menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40 dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian McKeachie 1986
menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70, dan berkurang sampai menjadi 20 pada waktu 20 menit terakhir.
Terdapat beberapa alasan yang kebanyakan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu alasan yang paling menarik adalah perbedaan tingkat
kecepatan bicara pengajar dengan tingkat kecepatan kemampuan siswa mendengarkan.
Kebanyakan guru berbicara kurang lebih 100-200 kata per-menit, sedangkan siswa yang betul-betul konsentrasi hanya dapat mendengarkan 50-100 kata per-menit.
Hal ini karena siswa sambil berpikir ketika mendengarkan guru. Penelitian menunjukan bahwa siswa mendengarkan tanpa berpikir rata-rata 400-500 kata per-
menit. Ketika mendengarkan secara terus menerus selama waktu tertentu pada
seseorang guru yang sedang bicara empat kali lebih lamban, siswa cenderung bosan, dan pikiran mereka akan melayang-layang kemana-mana sehingga apa yang
dipelajari di kelas tersebut cenderung untuk dilupakan.
16
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008, hal. 137