Secara ringkas faktor-faktor yang berpengaruh tehadap hasil belajar tersebut dapat digambarkan dalam bagan seperti dibawah ini.
27
c. d.
e.
4. Materi Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sejarah adalah Ilmu pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.
28
Dari sisi epistimologis sejarah yang dalam bahasa arabnya disebut tarikh, mengandung arti
ketentuan masa atau waktu. Ada pula sebagian orang yang mengajukan pendapat bahwa sejarah sepadan dengan kata syajarah yang berarti pohon kehidupan,
riwayat, atau kisah, tarikh, ataupun history dalam bahasa Inggris.
27
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, hal. 35
28
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, ed. Ke-3, cet. Ke-4, hal. 1011
Hasil Belajar
Faktor Eksternal meliputi: Lingkungan : alam dan sosial
Instrumental : kurikulum, sarana fasilitas dan guru
Faktor Internal meliputi: fisiologis : fisiologis umum
dan panca indra
Psikologis : intelegensi, perhatian, minat, motivasi
dan kognitif
Sedangkan secara terminologi sejarah diartikan sebagai sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi dimasa lampau dan yang benar-benar terjadi pada individu dan
masyarakat. Adapun inti pokok dari persoalan sejarah pada dasarnya selalu berhubungan
dengan pengalaman-pengalaman
penting yang
menyangkut perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat.
29
Sejarawan muslim Ibnu Khaldun mendefinisikan, Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang
terjadi pada watak masyarakat, tentang solidaritas golongan, revolusi dan pemberontakan oleh golongan rakyat melawan golongan yang lain dengan akibat
timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara-negara, dengan tingkat macam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai kehidupannya, maupun dalam
macam-macam bidang Ilmu pengetahuan dan pada umumnya, tentang segala perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri.
30
Sedangkan Kebudayaan adalah Hasil Kegiatan dan Penciptaan batin akal budi manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
31
Dengan demikian sejarah berarti gambaran masa lalu tentang aktivitas kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang disusun berdasarkan fakta dan interpretasi
terhadap obyek peristiwa masa lampau, yang kemudian itu disebut sejarah kebudayaan.
29
http:oggisobimedia.blogspot.com201004sejarah-kebudayaan-islam-bidang-ebook.html diakses pada tanggal 02-11-2014
30
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2010, cet. 2, hal. 2
31
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, ed. Ke-3, cet. Ke-4, hal. 170
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mempunyai tiga fungsi dasar, sebagai berikut:
a. Fungsi edukatif, yaitu melalui Sejarah peserta didik ditanamkan untuk menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami dalam
menjalankan hidup sehari-hari. b. Fungsi keilmuan, yaitu melalui Sejarah peserta didik akan memperoleh
pengetahuan yang memadai tentang masa lalu Islam dan Kebudayaan. c. Fungsi trasformasi, yaitu sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat
penting dalam rancangan transformasi masyarakat. Dalam kurikulum Madrasah mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam adalah
salah satu bagian mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah
kebudayaan islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya way of life melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman,
pembiasaan, dan keteladanan.
32
Standar Kompetensi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah berisi mata pelajaran yang harus dikuasai peserta didik agar dapat mengambil
manfaat dari sejarah perkembangan kebudayaan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku aspek afektif, peserta didik memiliki
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sesuai ajaran Agama Islam yang tercermin dalam perilaku sehari-hari memiliki nilai-nilai demokrasi, toleransi dan
humaniora, serta menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik lingkup nasional maupun global. Berkenaan dengan aspek kognitif
menguasai ilmu, teknologi dan kemampuan akademik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berkenaan dengan aspek psikomotorik memiliki
32
Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, hal. 54