0.80 Pendidikan Lingkungan Hidup di
Veronica R. H, Nengsih J.
|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 27-28 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
dengan menggunakan video ini masih belum dapat diikuti oleh siswa dengan baik. Hal ini sesuai terlihat
pada saat awal pemutaran video siswa belum dapat memahami isi video yang ditayangkan hanya dalam
satu kali pemutaran video, namun dilakukan pemutaran dua kali dan sedikit penjelasan dari guru.
Setelah video ditayangkan belum semua siswa aktif mengomentari isi video, apalagi saat disuruh untuk
maju ke depan dan menjelaskan kembali isi video antusias siswa belum terlihat. Pada saat diskusi
berlangsung belum semua siswa dalam kelompok aktif, masih terdapat siswa yang masih mengobrol dan
berbicara dengan teman dari kelompok lain dan hanya sebagain
temannya dalam
kelompok yang
mengerjakan LKS. Kuis yang diberikan di akhir pembelajaran tidak disambut antusisas siswa dalam
menjawab hal ini dikarenakan pengusaaan konsep yang masih rendah saat memahami isi video.
Pada siklus
II siswa
merasa lebih
memperhatikan penjelasan yang ditayangkan pada video pembelajaran, mencatat poin-poin penting,
siswa merasa lebih berusaha untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal dengan cara mengomentari isi
video dan mengajukan pertanyaan ketika siswa tidak memahami isi video, saat disuruh untuk maju kedepan
dan menjelaskan kembali isi video antusias siswa mulai terlihat dengan adanya kemauan siswa untuk
maju ke depan kelas dan menjelaskan kembali isi video menggunakan gambar dan bahasa sendiri. Pada
saat diskusi berlangsung belum semua siswa dalam kelompok sudaah aktif dan berbagi tugas untuk
mengisi LKS yang diberikan guru dan siswa yang masih mengobrol dan berbicara dengan teman saat
diskusi sudah berkurang. Selesai pembelajaran ada kuis untuk melihat ketercapaian indikator siswa dan
saat pertanyaan diajukan siswa antusias menjawab dengan mengacungkan tangan saling berebut dan
siswa yang bisa menjawab akan mendapatkan reward.
Hasil aktivitas guru selama pembelajaran telah menunjukan
bahwa guru
memperbaiki dan
melaksanakan langkah-langkah
penerapan pembelajaran dengan dengan baik. Hal ini terlihat dari
aktivitas guru yang muncul diantaranya selama proses pembelajaran guru membentuk siswa ke dalam
beberapa kelompok, sebelum video ditayangkan, guru meminta siswa untuk mengamati video yang akan
ditayangkan dengan tenang, guru meminta siswa untuk mengomentari atau mengkritisi video yang
telah ditayangkan, guru meminta siswa untuk bertanya terkait materi di video yang belum dipahami,
guru meminta siswa berdiskusi bersama teman kelompoknya, guru meminta siswa menambah
informasi tambahan untuk melengkapi LKPD dengan membaca sumber buku atau sumber lain, guru
meminta siswa mengerjakan LKS bersama-sama teman sekelompoknya, guru meminta siswa
memberikan kesimpulan terkait materi pembelajaran yang telah berlangsung dengan hasil skala penilaian
pada rentang skala 4-5, sudah tidak terdapat penilaian skala 3.
Berdasarkan hasil tes belajar siswa dari temuan penelitian mengungkapkan bahwa pada siklus I
persentase ketuntasan belajar siswa yaitu 27 siswa sebesar 79,4 yang mencapai KKM 75 dan terdapat
7 siswa sebesar 20,6 yang belum mencapai KKM Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I hasil belajar
yang diperoleh sudah mencapai kriteria minimal 75. Namun berdasarkan refleksi pada siklus I, walau
sudah mencapai kriteria minimal ketuntasan belajar 75, peneliti perlu melakukan banyak perbaikan
pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan
belajar siswa yaitu 33 siswa sebesar 97 yang mencapai KKM 75 dan terdapat 1 siswa sebesar 3
yang belum mencapai Dengan demikian maka terlihat jelas dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan
persentase hasil belajar siswa dari 79,4 meningkat menjadi 97. Hasil belajar rata-rata pada posttest
siklus I juga mengalami peningkatan persentase hasil belajar siswa dari 77,15 meningkat menjadi 86,74.
Meningkatnya hasil belajar siswa dikarenakan dengan menggunakan metode diskusi siswa jadi aktif
dan tidak individualisme dalam proses pembelajaran. Siswa dituntut utuk berdiskusi dengan teman
sekelompoknya memecahkan pertanyaan diskusi. Dengan video pembelajaran siswa dibiasakan untuk
menggunakan panca inderanya secara langsung untuk mengamati dan mendengarkan video yang berkaitan
dengan konsep, bertanya mengenai materi yang belum dipahami, dan berdiskusi dengan teman kelompoknya
sehingga siswa merasa tidak bosan dengan pelajaran biologi yang terlalu banyak konsep. Dengan
pemahaman awal yang sudah terbentuk dari diskusi dan video, siswa tidak kesulitan saat melengkapi
informasi dari buku pelajaran dan minat membaca menjadi meningkat. Dengan adanya penggunaan
pembelajaran dengan metode diskusi berbantu media video komunikasi yang terbentuk bersifat dua arah
sehingga setelah mengamati tayang video yang disajikan, siswa dapat mengkomunikasikan konsep
yang didapatnya ke orang lain dan timbulah diskusi sehingga saling melengkapi hasil pengusahaan konsep
siswa yang satu dengan siswa lainnya.
Pada siklus I, rata-rata nilai aktivitas siswa yaitu 72,5. Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai
Penggunaan Metode Diskusi Berbantu Media Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi….
| Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 28-28
Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
aktivitas belajar siswa yaitu 82,5. Dengan demikian maka terlihat jelas dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan presentasi aktivitas belajar siswa dari 72,5 meningkat menjasi 82,5.
Pada siklus I, rata-rata nilai aktivitas mengajar guru yaitu 82,5. Sedangkan pada siklus II rata-rata
nilai aktivitas belajar siswa yaitu 85. Dengan demikian maka terlihat jelas dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan presentasi aktivitas mengajar guru dari 82,5 meningkat menjasi 85.
Pada siklus I, analisis nilai N-gain diperoleh nilai 0,75, hal ini menunjukkan bahwa peningkatan
nilai hasil belajar siswa dari pretest ke posttest tinggi. Sedangkan pada siklus II, analisis nilai N-gain
diperoleh nilai 0,80, hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai hasil belajar siswa dari pretest ke
posttest pada kedua siklus tinggi. Dengan demikian maka terlihat jelas dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan nilai belajar siswa setelah menggunakan media video pembelajaran dari 0,75 ke 0,80.
Dari keseluruhan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi peneliti dapat
menemukan kelebihan pembelajaran dengan metode diskusi yaitu siswa dilatih untuk lebih kompak dalam
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama sehingga meminimalisir sikap individualisme, siswa
dilatih untuk melakukan proses berpikir, siswa dilatih untuk mengungkapkan pendapat, siswa dilatih untuk
berpikir kritis, berpikir sistematis, bersikap terbuka, dan belajar menghargai pendapat orang lain, dengan
metode ini, kemungkinan semua siswa aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran lebih
tinggi. Adapun kelebihan pembelajaran dengan metode diskusi yaitu video yang telah dilakukan
antara lain adalah siswa dapat dengan mudah mengingat materi yang telah disampaikan, serta
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, dapat memberikan variasi media pembelajaran sehingga
ketika proses pembelajaran berlangsung siswa bisa lebih antusias dalam belajar dan tidak cepat bosan,
menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang, keras lemah suara yang ada bisa
diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar, dan kontrol sepenuhnya di tangan
guru.
PENUTUP Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan deskripsi data yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dan media video dapat meningkatkan hasil
belajar biologi siswa pada konsep daur biogeokimia di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan. Hal ini terlihat dari
hasil belajar siswa di kelas setelah menggunakan metode diskusi dan media video meningkat dari siklus
I ke siklus II.
Saran
Metode diskusi dan media video sebaiknya lebih sering digunakan dalam proses pembelajaran
biologi terutama pada konsep daur biogeokimia agar siswa terbiasa dengan proses pembelajaran tersebut
dan dapat meningkatkan hasil belajar biologi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Hake, Richard R. 1999. Analyzing ChangeGain Scores. Dept. of Physics, Indiana University.
Tersedia online:
http:www.physics.indiana.edu...AnalyzingC hange-G...
Khikmah, Tri Yuniyatul, “Pengembangan Media Pembelajaran CD Interaktif Materi Struktur dan
Fungi Sel dilengkapi Teka-Teki Silang Berbasis Flash”, Skripsi pada Pendidikan
Biologi: 2013. Tidak dipublikasikan
Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Kustandi, Cecep dan Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran: Manual and Digital. Bogor:
Ghalia Indonesia. Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2009. Media
Pembelajaran Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV
Wacana Prima.
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015
Copyright © 2015, ISBN 978-602-73551-0-1
PENGEMBANGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI
Runtut Prih Utami
1
, Dian Noviar
1
1
Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Email koresponden: runtutfalihah_bioeduyahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1 Penerapan model project based learning pada matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi, 2 Hasil belajar mahasiswa pada matakuliah
pengembangan media dan sumber belajar biologi dengan menggunakan model project based learning, 3 Tanggapan mahasiswa terhadap penerapan model project based learning pada matakuliah pengembangan
media dan sumber belajar biologi, dan 4 ada korelasi antara tanggapan penggunaan model project based learning
dengan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi. Penelitian ini merupakan penelitian expost facto. Sampel penelitian adalah mahasiswa semester 4
Program Studi Pendidikan Biologi. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, angket dan dokumentasi. Analisis data secara deskriptif kualitatif dan
kuantitatif dengan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian disimpulkan bahwa : 1 model project based learning
dapat diterapkan pada matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi dengan tahapan start with essential question, design a plan for the project, creates a schedule, monitor the students
and the progress of the project, assess the outcome, and evaluate the experiences , 2 hasil belajar
mahasiswa pada matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi termasuk kategori baik dengan rata-rata nilai akhir 88.7, 3 mahasiswa memberikan tanggapan sangat baik sebesar 94 dan baik
sebesar 6 terhadap penerapan model project based learning pada matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi, 4 tidak ada korelasi antara tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan model
project based learning
dengan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi ditunjukkan indeks korelasi -0.12.
Kata kunci
: Project Based Learning, Pengembangan, Media, Sumber Belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki
kontribusi dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia saat ini memiliki tantangan yang cukup
besar. Era globalisasi di abad 21 menuntut pembaharuan pendidikan yang lebih unggul dan
kompetitif. Menurut Nurhadi dan Agus Gerrad Senduk 2003 bahwa “dalam konteks pembaharuan
pendidikan ada tiga isu utama yang perlu disoroti, yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas
pembelajaran dan efektivitas metode pembelajaran.” Merespon tuntutan pembaharuan pendidikan tersebut,
program studi pendidikan biologi UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2013 telah melakukan pembaharuan
kurikulum dan berbagai inovasi pembelajaran sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Sebagai lembaga pendidikan penghasil calon guru, program studi pendidikan biologi UIN Sunan
Kalijaga memiliki tanggung jawab menghasilkan calon guru yang kompeten. Untuk mencetak lulusan
yang kompeten, pembaharuan kurikulum dilakukan dengan redesign kurikulum program studi pendidikan
biologi. Matakuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar Biologi merupakan salah satu
matakuliah yang ada pada struktur kurikulum program studi pendidikan biologi UIN Sunan Kalijaga.
Matakuliah ini merupakan matakuliah baru yang ditawarkan pada kurikulum program studi pendidikan
biologi tahun 2013. Matakuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar Biologi memberikan bekal
kepada mahasiswa calon guru tentang media dan sumber belajar dalam pembelajaran biologi. Mata
kuliah ini dirasa perlu diberikan kepada mahasiswa calon guru karena kelak ketika menjadi guru mereka
dituntut mampu merancang dan mengembangkan media dan berbagai sumber belajar yang dibutuhkan
dalam pembelajaran. Disamping itu, teknologi pembelajaran perlu dikuasai oleh calon guru biologi.
Mengingat urgensi dari matakuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar Biologi, tentunya
dibutuhkan cara yang tepat untuk mengajarkan matakuliah tersebut. Mahasiswa tidak hanya dituntut
untuk menguasai teori tentang media dan sumber
Pengembangan Model Project Based Learning pada Matakuliah Pengembangan ….
| Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 30-35
Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
belajar biologi saja, tetapi juga memiliki keterampilan dalam mengembangkan produk media dan sumber
belajar biologi.
Pembelajaran idealnya tidak hanya berbasis pada teori product knowledge saja, tetapi juga
berbasis pada proses. Mahasiswa perlu dilatih keterampilan berpikir kritis melalui pemecahan
masalah dan dilibatkan dalam mengkonstruk pengetahuan dari serangkaian pengalaman belajar
yang bermakna. Model project based learning atau model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah
satu alternatif yang dapat digunakan dosen untuk mengajarkan matakuliah Pengembangan Media dan
Sumber Belajar Biologi. Project based learning merupakan model pembelajaran yang menekankan
pada suatu proyek dalam pembelajarannya. Suratno et al..
. tahun 2007 dalam Sudarya 2008 menyatakan bahwa Project based learning merupakan salah satu
pendekatan pengajaran
yang dikembangkan
berdasarkan prinsip konstruktivisme, problem solving, inquiry riset, integrated studies
dan refleksi yang menekankan pada aspek kajian teoritis dan
aplikasinya. Penelitian yang dilakukan Sudewi et al...
2013, penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa serta mendapat tanggapan yang positif dari siswa. Penelitian lain dilakukan oleh Rinta et al...
2013 penggunaan model project based learning dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Model pembelajaran project based learning melibatkan proyek dalam proses pembelajaran,
dimana proyek dapat dikerjakan oleh siswa secara perseorangan maupun kelompok dan dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan sebuah produk, yang hasilnya akan
ditampilkan atau dipresentasikan. Pelaksanaan proyek dilaksanakan secara kolaboratif dan inovatif, unik,
yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa Jagantara et
al.
, 2014. Berpijak pada uraian di atas, maka peneliti
tertarik mengkaji penerapan model pembelajaran Project
based learning
pada matakuliah
pengembangan media dan sumber belajar biologi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimanakah penerapan model project based
learning pada matakuliah pengembangan media
dan sumber belajar biologi? 2.
Bagaimanakah hasil belajar mahasiswa pada matakuliah pengembangan media dan sumber
belajar biologi dengan menggunakan model project based learning
? 3.
Bagaimanakah tanggapan mahasiswa terhadap penerapan model project based learning pada
matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi?
4. Apakah
ada korelasi
antara tanggapan
penggunaan model project based learning dengan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah
pengembangan media dan sumber belajar biologi?
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian expose facto.
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 20142015. Populasi penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Sampel penelitian adalah mahasiswa
program studi pendidikan biologi UIN Sunan Kalijaga Semester
4 yang
mengambil matakuliah
Pengembangan Media dan Sumber Belajar Biologi. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive
sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
tes, angket dan dokumen. Instrument tes digunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa, sedangkan
instrument angket digunakan untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa selama menggunakan
model project based learning pada matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi.
Data penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan teknik korelasi product moment.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1 Penerapan model project based learning pada
matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi, 2 Hasil belajar mahasiswa pada matakuliah
pengembangan media dan sumber belajar biologi dengan menggunakan model project based learning,
3 Tanggapan mahasiswa terhadap penerapan model project
based learning
pada matakuliah
pengembangan media dan sumber belajar biologi, dan 4 ada korelasi antara tanggapan penggunaan model
project based learning dengan hasil belajar
mahasiswa pada matakuliah pengembangan media dan sumber belajar biologi.
Runtut P. U, Dian N.
|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan,dan Pembelajaran, 31-35 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1