Oral PROSIDING Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran
Penerapan Model Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Siswa
| Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 146-148
Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
diutamakan dapat menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu: menyimpulkan bahan
ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah
diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan apa selanjutnya dari persoalan yang disodorkan
kepada siswa Erma dkk., 2011. Manfaatnya adalah dapat
meningkatkan antusias
siswa dalam
pembelajaran karena siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dan menjelaskan hasil pekerjaannya
dengan baik.
Model reciprocal teaching menuntut keaktifan siswa untuk memperoleh pengetahuan. Model ini
mengajarkan siswa untuk membuat ringkasan, bertanya, memperjelas, dan memprediksi. Siswa
dituntut untuk membuat ringkasan dari apa yang mereka baca, mengajukan pertanyaan terkait bahan
bacaan, memperjels bagian-bagian yang belum jelas dalam bahan bacaan dan memprediksi apa yang akan
terjadi. Rangkaian pembelajaran ini diharapkan mampu
membuatu siswa
untuk melakukan
pembelajaran secara aktif dan mandiri tanpa bergantung
dengan guru
sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian
tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar biologi siswa melalui penerapan
Model Reciprocal Teaching.
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action Research sebanyak 2 siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu, perencanaan planning, pelaksanaan tindakan
acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting.
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Mia 1 SMA Negeri 6 Tangsel yang berjumlah 38
orang. Alasan subjek penelitian pada kelas XI Mia 2
adalah berdasarkan tingginya rasa individualis, serta rendahnya rasa kerjasama antar siswa didalam kelas.
Hasil intervensi tindakan yang diharapkan adalah seluruh aktivitas belajar biologi siswa mencapai rata-
rata 70. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas belajar biologi siswa, lembar
observasi aktivitas guru, dan lembar jurnal harian siswa. Semua data dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif. Setiap kategori pengamatan diinterpretasikan dengan sangat baik 5, baik 4,
sedang 3, kurang 2, buruk 1. Jurnal harian dianalisis dengan mengelompokkan respon siswa ke
dalam kelompok berkomentar positif, negatif, netral dan
tidak berkomentar
kemudian dihitung
persentasenya. Apabila persentase respon positif mencapai minimal 70 maka penelitian dihentikan.
Tahap analisis data dimulai dengan menyajikan keseluruhan data yang diperoleh dari berbagai
sumber, membaca data, kemudian mengadakan rekapitulasi data dan menyimpulkannya. Data yang
diperoleh berupa kalimat-kalimat dan skala penilaian aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang
bermakna.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Guru kelas observer
melakukan pengamatan langsung tentang pelaksanaan Model reciprocal teaching dan aktivitas guru dan
siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada siklus I diperoleh
persentase 84 dan meningkat menjadi 94 pada siklus II. Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa
pada siklus I dan siklus II melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel 1.
Berdasarkan tabel 1, diperoleh informasi bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan 9,72. Data pada tabel 1 tersebut juga menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada
siklus II telah dapat memperbaikimeningkatkan sebagian besar aspek aktivitas yang masih rendah
pada siklus I, seperti aktivitas memberikan penjelasan materi,
mengajukan pertanyaan,
menanggapi penjelasan guru siswa, memecahkan masalah, dan
senangnya siswa selama belajar. Perbandingan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan
siklus II disajikan dalam gambar 1.
Dari kelima aspek indikator tersebut terlihat bahwa peningkatan setiap aspeknya memiliki rata-rata
kenaikan hampir sama, dan aspek peningkatan tertinggi terjadi pada indikator mental activities yaitu
memecahkan masalah dan memprediksi bahan diskusi dan indikator writting activities yaitu membuat
rangkuman materi yang akan dibahas mencapai 80. Peningkatan aspek aktivitas yang belum maksimal
terjadi pada oral activities yaitu masih kurangnya siswa pada saat mengajukan pertanyaan dan
menanggapi penjelasan guru siswa pada saat diskusi, hal ini terjadi karena siswa masih malu-malu dalam
mengungkapkan pendapatnya tetapi siswa sudah terlihat maksimal walaupun belum sepenuhnya
maksimal. Seluruh indikator sudah mengalami ketercapaian penelitian yaitu aktivitas siswa dengan
rata-rata sebesar 84 dan sudah melebihi batas ketercapaian 70.