Pengembangan Poster Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Pengelolaan Lingkungan....
| Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 210-213
Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
Perbaikan  pada  aspek  penyajian  adalah perbaikan gambar dan perbaikan ukuran poster. Salah
satu gambar yang dibuat sebelumnya tidak fokus pada kegiatan  pengelolaan  lingkungan  yang  dituju,  akan
tetapi lebih tertuju pada hal lain. Ukuran poster juga diperbaiki  menjadi  lebih  besar  dari  A1  menjadi  A0.
Perbaikan  aspek  penyajian  ini  sejalan  dengan pendapat Munadi 2010  keberhasilan  sebuah  poster
banyak  tergantung  dari  kalimat  untuk  menyatakan pesan yang akan disampaikan. Kata-kata harus dapat
dimengerti secara cepat, sesuai dengan sifat poster dan harus menjadi bagian tak terpisahkan dari keseluruhan
dan bukan sebagai tambahan saja. Bentuk huruf harus sederhana  dan  cukup  besar  untuk  dapat  dibaca  dari
jauh. Ukuran poster harus dapat dilihat dengan jelas dari  tempat  poster  dipasang,  dengan  desain  gambar
yang tegap, pengaturan ruang harus lega, baik untuk gambar, maupun untuk kata-kata. Warna tidak boleh
banyak ragam.
4. Kegrafisan
Pada  aspek  kegrafisan  desain  poster  secara keseluruhan  sudah  baik,  yang  diperbaiki  adalah
background poster  yang  terlalu  menyolok,  sehingga
membuat  siswa  kesulitan  untuk  fokus  pada  gambar- gambar  upaya  pengelolaan  lingkungan  oleh
masyarakat suku Baduy. Desain tampilan keterangan gambar  juga  diperbaiki  agar  terlihat  lebih  rapi  dan
serasi dengan gambar. Hal ini sesuai dengan pendapat Sari,  2012  ciri-ciri  poster  yang  baik  adalah
sederhana,  menyajikan  satu  ide  dan  untuk  mencapai satu tujuan pokok, berwarna, slogan yang ringkas dan
jitu, ulasannya jelas, serta memiliki motif dan desain bervariasi.
Berdasarkan hasil penilaian 2 orang guru dan 2 orang  dosen  terhadap  poster  pendidikan  lingkungan
hidup  berbasis  kearifan  lokal  masyarakat  Baduy didapatkan  hasil  penilaian  kualitas  poster  dan  RPP.
Adapun  hasil  penilaian  kualitas  poster  pendidikan lingkungan hidup berbasis kearifan lokal masyarakat
suku  Baduy disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Penilaian Ahli terhadap Poster Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Kearifan
Lokal Masyarakat Suku
No. Penilai
Nilai Rata-rata
Kategori 1
Dosen ahli materi
89 Sangat layak
2
Dosen ahli media
85 Sangat layak
3
C Guru SMAN 1
Pandeglang 84
Sangat layak
4
D Guru SMAN 1
Ciruas 79
Layak
Rata-rata 84,25
Sangat Layak
Penilaian  kualitas  poster  oleh  ahli  secara keseluruhan  mendapat  nilai  rata-rata  84,25  dengan
kategori sangat layak. Berikut hasil penilaian kualitas poster pembelajaran oleh ahli pada tiap aspek.
Gambar 10. Nilai rata-rata uji ahli pada semua aspek.
86 85
82 84
20 40
60 80
100
isi  materi kebahasaan
penyajian kegrafisan
p re
se n
ta se
n il
a i
ra ta
-r a
ta
u ji
a h
li
penilaian pada setiap aspek
Enggar U, Ria A, Suratmi
|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 211-213 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
Pada  gambar  3.10  disajikan  penilaian  poster pada semua aspek dari nilai tertinggi sampai terendah.
Nilai  tertinggi  diperoleh  oleh  aspek  kelayakan  isi materi.  Nilai  tertinggi  menurut  ahli  pada  aspek
kelayakan  isi  materi  terdapat  pada  indikator kesesuaian  dengan  nilai  kearifan  lingkungan,
moralitas dan sosial dengan nilai rata-rata 95 dari dari nilai rata-rata maksimal 100 lampiran 9, hal ini dapat
terjadi  karena  poster  yang  dibuat  memang  berbasis pada  nilai  kearifan  lokal  masyarakat  suku  Baduy
dalam  mengelola  lingkungan.  Didalam  poster  juga terdapat  nilai  moralitas  dan  sosial  dalam  bentuk
pikukuh
untuk  senantiasa  menjaga  kelestarian lingkungan.  Nilai  terendah  menurut  ahli  yaitu  pada
indikator manfaat untuk penambahan wawasan siswa dan  merangsang  pengetahuan  siswa  untuk  mencari
tahu  dengan  nilai  rata-rata  80  dari  nilai  rata-rata maksimal 100. Hal ini dikarenakan menurut salah satu
penilai,  informasi  mengenai  pengelolaan  lingkungan oleh masyarakat Baduy yang dituangkan dalam poster
kurang merangsang siswa untuk mencari tahu. Faktor inilah yang berdampak pada berkurangnya penilaian.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya 2012 dalam  penyusunan  materi  pembelajaran  harus
memunculkan dan memperkaya ide  gagasan siswa. Selain  itu  juga  harus  memperhatikan  tingkat
kebermaknaan  significant,  artinya  materi  pelajaran bermakna  untuk  siswa  untuk  mencapai  tujuan
pembelajaran  yang  dikembangkan.  Keberhasilan suatu  proses  pembelajaran  ditentukan  oleh  seberapa
banyak  siswa  dapat  menguasai  materi  kurikulum. Materi  juga  harus  menarik  minat  interest.  Artinya
penyajian  materi  pelajaran  harus  dapat  memotivasi siswa  mempelajarinya  lebih  lanjut  dan  merangsang
siswa untuk mencari tahu.
Selanjutnya  aspek  yang  mendapatkan  nilai tertinggi
adalah aspek
kebahasaan. Secara
keseluruhan  penilaian  pada  aspek  kelayakan kebahasaan mendapatkan nilai rata-rata 85 dari nilai
rata-rata maksimal 100 dan termasuk dalam kategori sangat  layak,  adapun  saran  dari  tim  ahli  adalah
perbaikan pada kekonsistenan bahasa sehingga lebih memudahkan siswa memahami materi yang disajikan.
Aspek  kebahasaan  memperoleh  nilai  sangat  layak karena  poster  yang  dibuat  telah  memenuhi  semua
indikator  penilaian.  Menurut  Munadi  2010 keberhasilan  sebuah  poster  banyak  tergantung  dari
kalimat  untuk  menyatakan  pesan  yang  akan disampaikan.  Hal  yang  harus  diperhatikan  dalam
penggunaan kalimat ialah kalimat tidak boleh banyak dan  tidak  boleh  panjang.  Kata-kata  harus  dapat
dimengerti secara cepat, sesuai dengan sifat poster. Aspek ketiga yang mendapatkan nilai tertinggi
adalah aspek kegrafisan. Secara keseluruhan penilaian ahli terhadap kelayakan kegrafisan mendapatkan nilai
rata-rata  84  dari  nilai  rata-rata  maksimal  100  dan termasuk dalam kategori sangat layak. Indikator yang
mendapatkan  nilai  tertinggi  adalah  bahan  produk pengembangan  dan  penggunaan  font  dengan  nilai
rata-rata  90  dari  nilai  rata-rata  maksimal  100  dan termasuk dalam kategori sangat layak. Hal ini dapat
terjadi karena kertas yang digunakan untuk membuat poster adalah photo paper with glossy. Jenis kertas ini
bila  digunakan  untuk  mecetak  poster  akan menghasilkan kualitas dan efek yang baik. Font yang
digunakan  juga  sederhana  dan  mudah  untuk  dibaca. Indikator yang mendapat nilai rendah adalah lay out
dan  tata  letak  isi,  ilustrasi  isi  poster  dan  desain tampilan poster dengan nilai rata-rata 80 dan termasuk
dalam  kategori  layak.  Hal  ini  dapat  terjadi  karena menurut  tim  ahli  backgroud  poster  masih  terlalu
kontras dengan gambar utamanya dan tata letak masih perlu  diperbaiki,  hal  ini  berdampak  pada
berkurangnya  penilaian.  Hal  ini  sejalan  dengan pendapat  Munadi  2010  gambar  yang  disajikan
dalam poster tidak saja harus besar, jelas dan menarik, akan  tetapi  harus  sesuai  dengan  subjek  yang
divisualisasikannya.  Karena  keserasian  ilustrasi dengan subjek adalah syarat mutlak bagi poster yang
baik.
Aspek yang mendapatkan nilai terendah adalah aspek  penyajian.  Secara  keseluruhan  penilaian  pada
aspek  penyajian  mendapatkan  nilai  rata-rata  82  dari nilai  rata-rata  maksimal  100  dan  termasuk  dalam
kategori  sangat  layak.    Indikator  yang  mendapatkan nilai tertinggi adalah indikator terdapat kalimat ajakan
dengan nilai rata-rata 95 dan termasuk dalam kategori sangat  layak.    Hal  ini  dapat  terjadi  karena  di  dalam
poster  yang  dibuat  memang  terdapat  kalimat  ajakan untuk  senantiasa  menjaga  dan  melestarikan
lingkungan yang syarat dengan kehidupan sehari-hari. Nilai  terendah  menurut  ahli  yaitu  pada  indikator
pemberian  motivasi  dan  menarik  minat  baca  siswa serta kelengkapan informasi dengan nilai rata-rata 75
dan  termasuk  dalam  kategori  layak,  hal  ini  dapat terjadi karena menurut tim ahli gambar yang disajikan
dalam  poster  masih  terlalu  ramai  sehingga  kurang menarik minat siswa untuk membaca. Adapun saran
dari  tim  ahli  adalah  perbaikan  pada  gambar  yang disajikan  agar  tidak  terlalu  ramai.  Hal  ini  sejalan
dengan  pendapat  Munadi  2010  poster  tidak  boleh ramai  oleh  detail,  sehingga  pesan  yang  disampaikan
tenggelam dalam detail yang banyak tersebut.
Berdasarkan  penilaian  para  ahli,  secara keseluruhan  poster  pendidikan  lingkungan  hidup