Pendidikan Kebencanaan Sebagai Solusi di Negara Rawan Bencana
| Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 194-194
Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
sekolah serta masyarakat di sekitar lingkungan sekolah, juga dibutuhkan dukungan kebijakan dan
komitmen dari pemerintah seperti Dinas Pendidikan, BPBD dan lembagaorganisasi yang terkait PRB di
wilayahnya.
9. Langkah-Langkah
Beberapa lembaga anggota Konsorsium Pendidikan Bencana KPB berinisiatif untuk
mempraktikkan dan mengembangkan Sekolah Siaga Bencana SSB di beberapa wilayah Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir. Berdasarkan praktik- pengalaman tersebut, disepakati langkah-langkah
yang dapat digunakan untuk mengembangkan SSB, yaitu:
a. Membangun kesepahaman dan komitmen
bersama antar anggota warga sekolah maupun dengan pemangkukepentingan lainnya dalam
membangun SSB, dengan atau tanpa difasilitasi oleh pihak luar.
b. Membentuk Tim SSB.
c. Menyusun rencana untuk membangun SSB.
d. Membuat “peta jalan” roadmap sekolah
menuju SSB. e.
Melakukan analisis ancaman, kapasitas, dan kerentanan sekolah.
f. Melakukan analisis risiko sekolah terhadap
bencana. g.
Menyusun peta risiko dan peta evakuasi sekolah. h.
Pembentukan SSB dengan merumuskan kegiatan untuk meningkatkan ketangguhan
sekolah terhadap bencana sesuai dengan empat parameter yaitu sikap dan tindakan, kebijakan
sekolah,
perencanaan kesiapsiagaan,
dan mobilisasi sumberdaya
i. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
SSB.
PENUTUP Simpulan
Bencana datangnya sering tidak terduga dan dapat berakibat fatal bagi masyarakat. Namun
demikian kejadian bencana jangan dipandang sebagai hal yang menakutkan, tetapi harus disikapi dengan
kesiapsiagaan dan
kewaspadaan. Pendekatan
pengetahuan kebencanaan merupakan modal penting bagi pendidikan mitigasi bencana relatif sudah
dimiliki oleh guru.
Saran
1. Pihak sekolah, perlu memberikan pengetahuan
kepada guru-guru agar mampu mengembangkan pengetahuan kebencanaan sehingga guru mampu
mengintegrasikan dalam mata pelajaran yang diajarkan pada siswa.
2. Pihak
pemerintah, perlu
pengembangan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan mitigasi
bencana di sekolah karena peran sekolah strategis dan sistematis bagi proses pembelajaram mitigasi
bencana.
DAFTAR PUSTAKA
BNPB. 2008. “Implementasi Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia, 2007-2008”
Global Platform for Disaster Risk Reduction. 2009.
“Outcome Document: Chair’ s Summary of the Second Session Global Platform for Disaster
Risk Reduction”
Gugus Tugas Konsorsium Pendidikan Bencana untuk Review SNP2RB. 2009. “Draft Akademik
Pengarustamaan Pengurangan Risiko Bencana dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia”
H. Sudirman Gani. 2009. “Pelaksanaan Koordinasi dari Aspek Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat dalam Tanggap Darurat Bencana Gempabumi 30 September 2009”
ISDR System Thematic ClusterPlatform on Knowledge and Education, July 2006, “Let Our
Children Teach Us A Review of the Role of Education and Knowledge in Disaster Risk
Reduction”
Konsorsium Pendidikan Bencana. 2009. “CDE Notes of Meeting: Sekolah Siaga Bencana, 17
December 2009” Konsorsium Pendidikan Bencana 2008, “Draft Kerangka Kerja
Pengurangan Risiko Bencana Berbasiskan Sekolah”
LIPI, UNSECO, ISDR. 2006. “Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana
Gempa Bumi dan Tsunami Di Indonesia MPBI. 2008. “Kerangka Aksi Hyogo: Pengurangan
Risiko Bencana
2005-2015, MembangunKetahanan Bangsa dan Komunitas
Terhadap Bencana”. Ninil R.M. Jannah. 2009. “Kerangka Kerja Sekolah
Siaga Bencana: Hasil diskusi Sesi Pembelajaran CDE tentang Sekolah Siaga
Bencana”.