Regiani Y, Nursalim, Sujiyo M.
|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 187-189 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
yang masih belum dipahami; 10 memberikan post test
siklus II. Perbedaan dengan siklus I yaitu peserta didik tidak lagi diberikan penjelasan mengenai model
pembelajaran berbasis masalah dan guru berusaha menciptakan situasi yang kondusif saat diskusi
kelompok yang telah disesuaikan dengan perbaikan- perbaikan tahap refleksi siklus I.
3. Observasi
Secara rinci data hasil observasi aktivitas peserta didik, aktivitas guru dan hasil belajar peserta
didik pada siklus II adalah sebagai berikut: Aktivitas peserta didik, yaitu rata-rata hasil
observasi aktivitas peserta didik pada siklus II saat diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah
mengenai konsep kerusakan lingkungan dan pengelolaannya di kelas VII G SMP Negeri 37 Jakarta
Tahun Ajaran 20142015 menunjukkan hasil persentase rata-rata sebesar 92,85 yang terkategori
tinggi. Terjadi selisih persentase yang cukup signifikan jika dibandingan dengan siklus I.
Aktivitas guru, yaitu rata-rata hasil observasi aktivitas guru pada siklus II saat menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah mengenai konsep kerusakan lingkungan dan pengelolaannya di kelas
VII G SMP Negeri 37 Jakarta Tahun Ajaran 20142015 menunjukkan hasil persentase rata-rata
sebesar 92,85 yang terkategori tinggi. Terjadi selisih persentase yang cukup signifikan jika dibandingan
dengan siklus I.
Hasil belajar, yaitu nilai peserta didik kelas VII G SMP Negeri 37 Jakarta Tahun Ajaran 20142015
saat dilakukan pretest dan post test. Pada siklus II rincian nilai N-Gain yaitu 6 peserta didik dengan nilai
N-Gain terkategori rendah menunjukkan persentase 16,67, 13 peserta didik dengan nilai N-Gain
terkategori sedang menunjukkan persentase 36,11 dan 17 peserta didik dengan nilai N-Gain terkategori
tinggi menunjukkan persentase 47,22.
Gambar 2. Grafik N-gain siklus II Berdasarkan grafik diatas, grafik tersebut menunjukkan
bahwa proses pembelajaran berbasis pemecahan masalah di kelas VII G SMP Negeri 37 Jakarta Tahun Ajaran
20142015 pada konsep kerusakan lingkungan dan pengelolaannya mengalami peningkatan yang signifikan
jika dibandingkan dengan siklus I. Jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai terkategori rendah berkurang dan
sebaliknya pada siklus II ini peserta didik yang mendapatkan nilai diatas rata-rata bertambah terutama pada
kategori nilai tinggi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
berbasis masalah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.
C. Deskripsi antar Siklus
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan mulai dari pemantauan awal hingga pelaksanaan tindakan
dari siklus I ke siklus II maka dapat digambarkan dalam tabel dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1. Deskripsi Data antara Siklus
No. Indikator
Siklus I Siklus II
1.
Observasi aktivitas peserta didik
67,85 92,85
2.
Observasi aktivitas guru
71,42 92,85
3.
Hasil belajar a. kategori nilai
rendah b. kategori nilai
sedang c. kategori nilai
tinggi d. Pretest
e. Post test f. rata-rata N-Gain
44,44 16,67
36,11 36,11
19,44 47,22
56,91 62,61
75,16 85,41
0,42 0,58
Berdasarkan tabel deskripsi antar siklus tersebut tampak adanya hasil dari masing-masing data
yang telah dikumpulkan yang terdiri dari aktivitas peserta didik dan guru berdasakan lembar observasi
serta hasil belajar peserta didik kelas VII G SMP Negeri 37 Jakarta Tahun Ajaran 20142015 mengenai
konsep kerusakan lingkungan dan pengelolaannya melalui pelaksanaan pretest dan post test. Setelah
diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah pada
konsep kerusakan
lingkungan dan
pengelolaannya tampak ketiga aspek tersebut mengalami peningkatan yang signifikan antar
siklusnya. Proses pembelajaran yang tidak lagi berpusat pada guru telah menstimulus peserta didik
untuk lebih aktif dan ikut berkontribusi dalam menyampaikan
pendapat mengenai
suatu permasalahan khususnya pada konsep Biologi. Hal ini
pula yang akan memberikan dampak pada hasil belajar peserta didik karena melalui pembelajaran
10 20
30 40
50
Rendah Sedang Tinggi
N-Gain Hasil Belajar Siklus II
Hasil Belajar