Korelasi antara Kreativitas dengan Indeks

Membangun Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Biologi UIN Sunan Kalijaga dalam…. | Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 40-43 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1 Gambar 5. Diagram kreativitas mahasiswa calon guru biologi semester 5, 7, 9 subjek penelitian berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan normalitas data menggunakan uji kolmogorov-smirnov . Pengambilan keputusan dilakukan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka distribusi data dinyatakan normal. Hasil perhitungan dapat ditunjukkan seperti Tabel 5. Tabel 5. Hasil Perhitungan Normalitas Kreativitas dan IPK Mahasiswa Calon Guru Biologi No Variabel Nilai Sig. Asymp Uji Kolmogorov Smirnov Kesimpulan 1 Kreativitas 0,717 0,05 Normal 2 IPK 0,079 0,05 Normal b. Uji Korelasi Kreativitas dan IPK mahasiswa calon guru biologi Hasil analisis korelasi kreativitas dan IPK Mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil perhitungan Korelasi Kreativitas dan IPK Mahasiswa No Korelasi N Koefisien Korelasi Pearson Keputusan 1 Kreativitas dan IPK 118 0.134 Korelasi Sangat Rendah Berdasarkan tabel 6 bahwa koefisisen korelasi sebesar 0.134 antara kreativitas dan IPK mahasiswa calon guru biologi menunjukkan korelasi yang sangat rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas dan IPK mahasiswa calon guru biologi memiliki korelasi sangat rendah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji regresi linier sederhana untuk melihat sejauh mana korelasi spesifik antar kreativitas dan IPK mahasiswa calon guru biologi. Berikut ini hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan tabel 7 bahwa nilai R diperoleh sebesar 0.134 berarti korelasi sangat rendah. Selain itu, nilai adjusted R Square diperoleh sebesar 0.009 berarti IPK mahasiswa calon guru biologi memberikan kontribusi hanya sebesar 0.9 untuk dapat menjelaskan kreativitas mahasiswa calon guru biologi.

3. Cara

yang Efektif Mengembangkan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Biologi Berdasarkan hasil wawancara dengan para dosen bahwa mahasiswa sangat perlu terlibat dalam berbagai kegiatan-kegiatan yang bersifat praktik sebagai aplikasi dari teori yang didapatkan dan memperbanyak pengalaman-pengalaman yang bersifat konkrit. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa lebih terlatih dan terbiasa baik soft skill dan hard skill. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas mahasiswa diantaranya: a Karya Ilmiah: Mahasiswa calon guru biologi dibiasakan untuk membaca, menganalisis dan mereview isi jurnal baik lokal, nasional, maupun internasional. Jurnal tersebut baik bidang pendidikan maupun biologi. Dengan cara tersebut mahasiswa memiliki wawasan yang luas dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini. b Media dan sumber belajar. c Pemanfaatan banyak alternatif media pembelajaran dan sumber belajar yang tepat. Seperti: mahasiswa mengakses internet untuk mencari banyak informasi, Dian N. |Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 41-43 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1 jurnal, website, dan lainnya. d Keterlibatan dalam forum ilmiah, Mahasiswa calon guru biologi harus banyak terlibat dan berpartisipasi dalam forum ilmiah dan kegiatan ilmiah. e Kontekstualitas antara materi dengan dunia nyata, dosen memberikan tugas dalam bentuk tema yang selanjutnya dikembangkan oleh mahasiswa sendiri. Harapannya mahasiswa mengaitkan teori dengan dunia nyata mahasiswa di lingkungan sehari-hari. f Praktikum Lapangan. Untuk menambah kreativitas mahasiswa, perlu banyak diadakan kegiatan praktikum lapangan yang relevan dengan materi perkuliahan. g Observasi ke sekolah. h Terlibat dalam kelompok studi mahasiswa. i Terlibat dalam lomba kreativitas mahasiswa tingkat lokal, nasional, dan internasional, seperti: LKTI, Lomba produk inovatif mahasiswa. j Studi banding di universitas lainnya atau instansi terkait. k Magang di sekolah terkait Perkuliahan. Hasil penelitian di atas mengungkapkan bahwa dari 118 mahasiswa calon guru biologi di UIN Sunan Kalijaga yang menjadi responden ternyata ada 2 orang mahasiswa calon guru yang memiliki kreativitas kurang baik dan 14 orang mahasiswa calon guru yang kreativitasnya sudah cukup baik. Namun, Potensi kreatif yang dimiliki sebagian besar mahasiswa calon guru biologi yang berjumlah 79 orang termasuk dalam kategori “Baik” dan 23 orang mahasiswa termasuk dalam kategori sangat baik. Demikian pula, dari hasil perhitungan persentase keseluruhan pada setiap aspek kreatifnya. Ternyata persentase aspek berpikir kreatif memiliki persentase sebesar 50.71 termasuk kategori cukup baik dan aspek sikap kreatif memiliki persentase sebesar 75.54 termasuk kategori baik. Bila dilihat berdasarkan skor kreativitas dan kategori 118 mahasiswa calon guru biologi memiliki tingkat kreativitas yang berbeda-beda. Hal tersebut ditegaskan oleh Halliwell Craft, 2003, kreativitas dalam bidang pendidikan sebagai bagian dari kebiasaan, sebagai bagian dari tindakan dan ide sehari-hari, sebagai fleksibilitas daya cipta, karena tidak ada seorangpun yang identik. Selain itu, bila aspek kreativitas dikorelasikan dengan Indek Prestasi Kumulatif IPK mahasiswa calon guru biologi ternyata hasilnya menunjukkan korelasi yang sangat rendah. Hal tersebut menjelaskan bahwa IPK yang merupakan hasil belajar mahasiswa pada ranah knowledge memiliki hubungan yang sangat rendah dengan kreativitasnya. Meskipun rata- rata IPK mahasiswa adalah 3.40 termasuk dalam kategori baik. Untuk melihat kontribusi IPK terhadap perkembangan kreativitas mahasiswa telah dianalisis dengan uji regresi yang menunjukkan bahwa IPK mahasiswa calon guru biologi memberikan kontribusi hanya sebesar 0.9 untuk dapat menjelaskan kreativitas mahasiswa calon guru biologi. Berdasarkan hasil analisis data bahwa rendahnya kontribusi persentase IPK sebanding dengan persentase kemampuan berpikir kreatif mahasiswa calon guru biologi. Begitu pula sebaliknya persentase sikap kreatif mahasiswa calon guru biologi lebih besar dibandingkan dengan persentase kemampuan berpikir kreatifnya. Maka dari itu, kemampuan berpikir kreatif, IPK, dan sikap kreatif harus seimbang. Menurut Slameto 1995, kreativitasyang tinggi belum tentu tinggi tingkat kecerdasannya. Oleh sebab itu, individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri- ciri sebagai berikut: a Hasrat keingintahuan yang cukup besar, b Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru, c Panjang akal, d Keinginan untuk menemukan dan meneliti, e Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit, f Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan, g Memiliki dedikasi tinggi dan aktif dalam melaksanakan tugas, h Berfikir fleksibel, i Menanggapi pertanyaan yang diajukan dan cenderung memberi jawaban yang lebih banyak, j Kemampuan membuat analisis dan sintesis, k Memiliki semangat bertanya dan meneliti, l Memiliki daya abstraksi yang cukup baik, m Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.Mahasiswa harus sadar sepenuhnya, antara kegiatan pengembangan diri dengan akademik haruslah berjalan sinergis. IPK merupakan hasil belajar pada aspek knowledge yang menjadi bagian dari kemampuan hard skill, sedangkan kreativitas yang mencakup berpikir kreatif dan sikap kreatif termasuk dalam kemampuan soft skill. Oleh sebab itu, ketika hard skill dan soft skill menyatu bisa melahirkan insan-insan yang cerdas dan kompetitif. Tabel 7. Hasil perhitungan Uji Regresi Linier Sederhana Kreativitas dan IPK Mahasiswa No Variabel N Nilai R Nilai Adjusted R Square Keputusan 1 Kreativitas dan IPK 118 0.134 0.009 Korelasi Sangat Rendah