Emotional activities PROSIDING Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Flash pada Materi....
| Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 142-142
Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
Saran
Media flash ini baik untuk diterapkan pada pelajaran biologi ataupun pelajaran lain yang sebagian
besar materinya berupa konsep dan mengandung istilah-istilah yang perlu diingat oleh siswa. Selama
pembelajaran menggunakan flash, aktivitas belajar siswa dalam kategori oral activities masih perlu
ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah rangsangan kepada siswa untuk lebih aktif
dalam mengajukan pertanyaan. Selain itu, diperlukan modul yang sesuai untuk mendukung aktivitas siswa
dalam pembelajaran di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2013. Belajar Sendiri adobe flash cs 6. Yogyakarta: andimadcoms.
Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran
. Jakarta: Ciputat Press. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Sadiman,
Sanjaya Wina.
2006. Strategi
pembelajaran . Jakarta: Kencana Prenada
Media. Sudjana, Nana. 2001. Penelitian Hasil Proses Belajar
Mengajar . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2012. Media Pembelajaran:
Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian . Bandung: CV
Wacana Prima.
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015
Copyright © 2015, ISBN 978-602-73551-0-1
PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA
Retno Wahyuningtyas
Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; enhonanogmail.com
Nengsih Juanengsih
Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, nengsih.juanengsihuinjkt.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model Reciprocal Teaching
. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas
XI SMAN 6 Kota Tangerang selatan tahun ajaran 20142015 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi
siswa, lembar observasi guru, jurnal harian siswa, dan pedoman wawancara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model reciprocal teaching
adalah rata-rata pencapaian aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya yaitu 69,44 pada siklus I, dan 84 pada siklus II. Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan penjelasan guru dalam visual activities
sebesar 91,67, siswa yang mengajukan pendapat, berdiskusi dan menjawab pertanyaan siswa lain dalam oral activities
sebesar 79,01, siswa yang membuat rangkuman dalam writing activities sebesar 87,96, siswa yang memprediksi jawaban dan memecahkan masalah dalam bahan diskusi pada mental activities
sebesar 82,87, dan siswa yang terlihat senang serta antusias dalam emotional activities sebesar 84,72.
Kata kunci
: penelitian tindakan kelas, aktivitas belajar siswa, model reciprocal teaching
Abstract
This research aims to improve students learning activities with the application of Reciprocal Teaching. This research is a classroom action research conducted in two cycles. Each cycle consists of planning,
implementation, observation, and reflection. The subjects were students of class XI SMAN 6 Tangerang City south of the school year 20142015 the number of students as many as 36 people consisting of 16 male
students and 20 female students. The instrument used in the form of student observation sheets, teachers observation sheets, students daily journal, and interviu guide. The results showed that the improvement of
student learning activities with the application of reciprocal teaching is the average achievement of students learning activities in each cycle is 69.44 in the first cycle, and 84 in the second cycle. The average
percentage of students who pay attention to the teachers explanation in visual activities is 91.67, the students who propose, discuss and answer questions of other students in oral activities is 79.01, the
students who make a summary in writing activities is 87.96, students who predict answers and solve problems in a discussion on mental activities is 82.87, and the students look happy and enthusiastic in
emotional activities is 84.72.
Keywords
: Classroom Action Research, Student Activities, Model Reciprocal Teaching
PENDAHULUAN
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempelajari apa yang perlu diketahui agar dapat berpikir cerdas dan bertindak cepat. Hal ini sejalan
dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara Sanjaya, 2008.
Penerapan Model Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Siswa
| Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 144-148
Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
UNESCO-APNIEVE SOURCE
BOOK menetapkan empat pilar utama pendidikan untuk
menghadapi abad ke-21, yaitu: 1 Learning to how, 2 Learning to do, 3 Learning to be, 4 Learning to
live together Sanjaya, 2008. Learning to know
artinya belajar tidak hanya berorientasi kepada hasil belajar, tetapi harus berorientasi kepada proses
belajar. Learning to do artinya bukan hanya mendengar dan melihat tetapi untuk berbuat dengan
tujuan penguasaan kompetensi. Learning to be artinya membentuk manusia yang menjadi dirinya sendiri dan
Learning to live together
artinya belajar untuk bekerja sama.
Pada pembelajaran pada umumnya, suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa
menjadi pasif. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan
alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep- konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain.
Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir,
dan memotivasi diri sendiri self motivation, padahal aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam
suatu pembelajaran. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar dikelas, oleh
karena itu, perlu menerapkan suatu metode belajar yang memfasilitasi siswa agar aktif mengolah
informasi mengenai materi pelajaran serta belajar bekerja sama dalam pembelajaran Trianto, 2010.
Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk menghantarkan peserta didik untuk perubahan-
perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap, moral, maupun sosial agar dapat hidup mandiri
sebagai makhluk individu dan hidup bermasyarakat dengan baik sebagai makhluk sosial. Untuk mencapai
tujuan tersebut peserta didik berinteraksi dengan lingkungan belajar, dimana pada lingkungan belajar
disekolah interaksi ini diatur oleh guru.
Salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Gurulah yang berada di gard
terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung dalam para
peserta didik di kelas melalui proses belajar mengajar. Seorang guru diharapkan dapat menciptakan kualitas
sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung dengan para peserta didik di kelas melalui proses
belajar mengajar. Seorang guru diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang dapat
meningkatkan keterlibatan siswa secara langsung dan bertanggung jawab terhadap proses belajar itu sendiri.
Selain faktor guru, siswa sebagai subyek dalam pembelajaran merupakan faktor yang harus mendapat
perhatian cukup besar, hal ini dimaksudkan agar siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Mata pelajaran biologi sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara
mencari tahu inquiry tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Mata pelajaran biologi pada tingkat SMA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya dikehidupan sehari-hari BSNP, 2006. Biologi sebagai bagian dari Ilmu
Pengetahuan
Alam menuntut
siswa untuk
menunjukkan sikap yang aktif dan bertanggun jawab. Sikap ini merupakan sikap dasar yang harus dimiliki
siswa dalam mempelajari biologi khususnya pada konsep yang dianggapnya abstrak dan membutuhkan
sumber pengetahuan yang banyak.
Berdasarkan hasil pengamatan PPKT, peneliti menemukan bahwa peserta didik masih terpaku
dengan aktivitas
guru sebagai
pengantar pembelajaran, didalam kelas mereka kurang aktif dan
rasa individualitasnya masih tinggi. Siswa kurang fokus mengikuti pembelajaran, beberapa siswa
berbincang dengan siswa lainnya ketika guru menyampaikan materi, bermain gadget, ataupun
bercanda dengan teman sebangkunya. Hal ini dikarenakan siswa kurang diberikan kesempatan
melakukan aktivitas belajar dikelas, dengan kata lain peran guru masih terlihat lebih dominan. Hal ini
mengindikasikan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan masih belum optimal.
Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran berhasil dengan baik. Sebab, hakekat mengajar bukanlah melakukan
sesuatu bagi siswa tetapi lebih berupa menggerakkan siswa melakukan hal-hal yang dimaksudkan menjadi
capaian bagi tujuan pendidikan. Tugas utama seorang guru bukanlah menerangkan hal-hal yang terdapat
dalam buku-buku, tetapi mendorong, memberikan inspirasi, memberikan arahan dan membimbing siswa
dalam usaha mereka mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Retno W, Nengsih J.
|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 145-148 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Jenis
Aktivitas Indikator yang diamati
SIKLUS I SIKLUS II
Ket Ket