Efek Samping Dosis Farmakokinetik
                                                                                UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 3. Pelepasan mediator yang diinduksi endotoksin
Sumber: Sagy et al, 2013
- Infeksi bakteri gram positif dengan pelepasan eksotoksin superantigen
Superantigen  mengaktivasi  limfosit  T  dan  memicu  produksi  interleukin  2 IL-2  dan  interferon  gamma  IFN-
ɣ. IL-2 adalah mediator proinflamasi yang  dibutuhkan  untuk  pertumbuhan,  proliferasi,  diferensiasi  sel  T  untuk
menjadi  sel  T  efektor  dengan  peningkatan  kemampuan  memori.  IFN- ɣ
adalah  mediator  dengan  sifat  antivirus,  immunoregulator  dan  antitumor. IFN-
ɣ  juga  mengaktivasi  sintesis  nitrit  oksida  dan  membantu  migrasi leukosit.  Keduanya  memicu  makrofag  untuk  melepaskan  IL-1  dan  faktor
nekrosis  tumor  alfa.  IL-1  dan  faktor  tumor  nekrosis  alfa  adalah  stimulan penting  untuk  menciptakan  respon  inflamasi  sebagai  respon  terhadap
infeksi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4. Pelepasan mediator yang diinduksi superantigen
Sumber: Sagy et al, 2013
- Peran mediator sitokin dalam sepsis
Ada  dua  tipe  mediator  yang  dilepaskan  sebagai  respon  terhadap  infeksi yaitu mediator proinflamasi dan antiinflamasi. Diasumsikan bahwa respon
inflamasi  yang  menyebabkan  sepsis  berasal  dari  kelebihan  mediator proinflamasi  dan  kegagalan  CARS  untuk  mensupresi  imun.  Sebaliknya,
apabila  CARS  dipicu  secara  berlebihan  maka  imunoparalisis  terjadi menyebabkan ketidakmampuan imun untuk bekerja.
Pertama, sitokin proinflamasi. Stimulasi makrofag menyebabkan produksi
sejumlah  besar  TNF- α, IL-1 dan IL-6. TNF-α adalah sitokin yang paling
berperan dalam sepsis dan dilepaskan pertama kali. Mediator proinflamasi lain  memfasilitasi  inflamasi  dengan  meningkatkan  adhesi  sel  endotelial-
leukosit,  menginduksi  nitrit  oksida,  pelepasan  asam  arakidonat,  dan mengaktivasi  komplemen  kaskade.  Selain  itu,  mediator  proinflamasi
meningkatkan  koagulasi  dengan  meningkatkan  level  faktor  koagulasi jaringan dan koagulan membran. Mediator tersebut menghambat aktivitas
koagulan  dengan  meningkatkan  thrombomodulin  dan  menginhibisi fibrinolisis.
                                            
                