Mekanisme Kerja Indikasi Meropenem
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Mekanisme 2: kegagalan
Compensatory Antiiflammatory Response CARS untuk bekerja
Ketidakseimbangan antara respon proinflamasi dengan respon inflamasi dipercaya terjadi selama infeksi. Hal ini menyebabkan mediator
proinflamasi untuk menginduksi proses inflamasi yang berlebihan. c.
Mekanisme 3: immunoparalisis Mediator proinflamasi membanjiri dan memparalisasi sistem imun. Hal ini
menginduksi penurunan
imun, menyebabkan
ketidakmampuan menetralisir patogen.
2.3.2.2.Fase-fase Respon Inflamasi
Terdapat tiga fase dalam patogenesis SIRS: Sagy et al, 2013
a. Pelepasan toksin bakteri
Invasi bakteri ke dalam jaringan tubuh adalah sumber toksis berbahaya. Toksin tersebut bisa dinetralkan dan dibersihkan sistem imun atau
sebaliknya. Toksin berikut biasa dilepaskan bakteri gram negatif dan bakteri gram positif:
- Bakteri gram negatif: lipopolisakarida LPS
- Bakteri gram positif: asam lipoteikoat LPA, muramil dipeptida MDP,
staphylococcal toxic shock syndrome toxin TSST, streptococcal pyrogenic toxin SPE
b. Pelepasan mediator sebagai respon terhadap infeksi
- Infeksi bakteri gram negatif dan gram positif dengan pelepasan endotoksin
Efek pelepasan endotoksin seperti lipopolisakarida LPS diperkirakan terjadi saat infeksi bakteri gram negatif. Adapun pada saat infeksi gram
positif, diperkirakan terjadi pelepasan asam lipoteikoat LPA. Kedua toksin tersebut mempengaruhi fungsi makrofag sehingga terjadi pelepasan
mediator. Proses ini melibatkan toll-like receptor TLR-2 dan TLR-4.
Reseptor tersebut, bersama dengan co-reseptor CD-14 mengenali toksin
yang dilepaskan saat toksis menempel di dinding makrofag. Jika LPS memerlukan
LPS-binding protein LBP sebelum dikenali makrofag. LTA dapat berikatan secara langsung pada TLR-2 makrofag.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 3. Pelepasan mediator yang diinduksi endotoksin
Sumber: Sagy et al, 2013
- Infeksi bakteri gram positif dengan pelepasan eksotoksin superantigen
Superantigen mengaktivasi limfosit T dan memicu produksi interleukin 2 IL-2 dan interferon gamma IFN-
ɣ. IL-2 adalah mediator proinflamasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, proliferasi, diferensiasi sel T untuk
menjadi sel T efektor dengan peningkatan kemampuan memori. IFN- ɣ
adalah mediator dengan sifat antivirus, immunoregulator dan antitumor. IFN-
ɣ juga mengaktivasi sintesis nitrit oksida dan membantu migrasi leukosit. Keduanya memicu makrofag untuk melepaskan IL-1 dan faktor
nekrosis tumor alfa. IL-1 dan faktor tumor nekrosis alfa adalah stimulan penting untuk menciptakan respon inflamasi sebagai respon terhadap
infeksi.