Mengajak Umat Manusia untuk Menyembah Allah

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 169

B. Perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam Berdakwah

1. Dakwah kepada Keluarga

Nabi Muhammad saw. sadar bahwa untuk menyampaikan misi kerasulan, beliau harus tabah menghadapi segala gangguan. Ia harus menuntun umat pada ajaran yang belum mereka ketahui. Nabi Muhammad saw. harus mengajak mereka untuk beribadah dengan benar dan berakhlak yang baik kepada sesama. Ajakan Nabi Muhammad saw. ini diawali secara terbatas kepada pihak keluarga terdekat, keluarga besarnya, dan meluas ke masyarakat Mekah. Dari pihak keluarga, orang yang pertama kali menyatakan masuk Islam adalah Khadijah, istri tercinta beliau. Selanjutnya, Ali bin Abi Talib, yaitu anak dari pamannya yang pada saat itu masih belia. Menyusul Islamnya Ali bin Abi Talib, yaitu Zaid bin Harisah. Zaid bin Harisah adalah bekas budak Nabi Muhammad yang diberikan oleh istrinya saat hari pernikahan. Selanjutnya, ia dimerdekakan dan dijadikan anak angkat. Dengan masuk Islamnya Zaid, berarti yang memeluk Islam baru sebatas keluarga terdekat serumahnya, belum meluas pada keluarga besarnya, sahabat-sahabatnya, apalagi masyarakat Quraisy.

2. Dakwah kepada Para Sahabat

Dari kalangan sahabat yang pertama kali diajak untuk menerima ajaran Islam adalah Attiq bin Usman. Beliau lebih populer dengan panggilan Abu Bakar. Orang yang berasal dari kabilah Taim ini dikenal memiliki kepribadian yang baik oleh masyarakatnya. Ia orang yang bersih, jujur, dan dapat dipercaya. Selanjutnya, Abu Bakar pun mengajak kepada sahabat-sahabat lainnya, yaitu Usman bin ‘Affan, Abdurrahman bin ‘Auf, Talhah bin ‘Ubaidillah, Sa’d bin Abi Waqqas, dan Zubair bin al-’Awwam. Disusul pula Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah dan banyak lagi. Mereka yang telah memeluk Islam itu kemudian menyatakan keislamannya secara langsung di hadapan nabi. Untuk memahami misi dakwah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad dapat kalian lakukan dengan cara mencari hadis-hadis yang berkaitan dengan misi-misi di atas. Kalian dapat menemukannya dalam berbagai kitab hadis, misalnya yang bertemakan akidah, akhlak, dan ibadah. Hadis yang telah kalian temukan kemudian disalin ke dalam buku kalian dengan dilengkapi terjemahannya. Tulis juga kandungan dari hadis-hadis tersebut. Bandingkan hadis-hadis yang telah kalian temukan dengan hasil pencarian yang dilakukan oleh teman kalian. Hasil dari pencarian hadis ini kemudian dikumpulkan di meja guru. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 170 Dakwah kepada sahabat masih Rasulullah lakukan secara sembunyi- sembunyi. Saat mereka menjalankan ibadah juga tidak tampak oleh masyarakat sekitar. Hal ini mereka lakukan karena khawatir terhadap ancaman orang-orang Quraisy yang dikenal kejam. Kaum Quraisy pasti segera memberangus setiap upaya dari orang Mekah yang berani meninggalkan ajaran nenek moyang. Oleh karena itu, jika mereka hendak mengerjakan salat, memilih pergi ke celah-celah gunung di Mekah. Cara dakwah demikian mereka lakukan selama tiga tahun. Meskipun dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dakwah Islam tetap berjalan. Ajaran Islam pun banyak diterima oleh penduduk, khususnya dari golongan orang- orang lemah. Dengan demikian, penduduk Mekah yang memeluk agama hak ini semakin bertambah.

3. Dakwah kepada Masyarakat Luas

Dakwah kepada masyarakat luas berarti mengganti cara dakwahnya dari diam-diam menjadi terang-terangan. Pada tahun 615 Masehi atau tahun ketiga kerasulan, saatnya dakwah dilakukan dengan terang- terangan. Nabi Muhammad pun menyampaikan ajaran Islam yang dimulai kepada keluarga besarnya dahulu. Hal ini beliau lakukan tepatnya setelah turunnya wahyu Allah berikut ini. ”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu Muhammad yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah Muhammad, ”Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” Q.S. asy-Syu’ara-’ [26]: 214–216 ”Maka sampaikanlah Muhammad secara terang-terangan segala apa yang sudah diperintahkan kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” Q.S. al-H.ijr [15]: 94 Dakwah secara terang-terangan dimulai dengan cara mengundang empat puluh tokoh di kabilahnya untuk makan malam bersama. Rupanya acara makan malam yang dilakukan Nabi Muhammad tidak disikapi positif. Bahkan, acara harus berakhir, sebelum benar-benar selesai seperti yang diharapkan nabi. Pada pekan berikutnya Nabi Muhammad kembali mengundang keluarga pada acara santapan makanan. Mereka pun menghadiri dan menikmati jamuannya. Setelah itu, Nabi Muhammad saw. berkata kepada mereka, ”Saya tidak melihat ada seorang manusia di kalangan Arab ini dapat membawakan sesuatu ke tengah-tengah mereka lebih baik dari yang saya bawakan kepada kamu sekalian. Kali ini saya bawakan kepada kalian dunia dan akhirat yang terbaik. Dan Tuhan telah menyuruhku mengajak kalian. Siapa di antara kalian yang mau mendukungku?” Di antara mereka tidak ada yang menjawab, kecuali Ali bin Abu Talib yang menyatakan diri untuk mendukungnya.