Bacaan Tasyahud Awal dan Tasyahud Akhir

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 75

C. Praktik dan Hikmah Salat

1. Praktik Salat

Salat merupakan ibadah yang memiliki manfaat tertentu. Melalui ibadah salat, kita berkomunikasi dengan Allah Swt., Yang Maha Pengasih, Yang Mahakaya, Maha Pengasih, dan tempat makhluk bergantung. Seseorang yang senantiasa melaksanakan salat akan berkomunikasi secara terus-menerus dengan Allah Swt. Melalui komunikasi yang intensif dengan Allah Swt., insya Allah seseorang dapat terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Seseorang yang mampu menjaga salatnya akan merasa tenang dan yakin bahwa Allah Swt. senantiasa menjaga dan menolongnya. Semua permasalahan dapat dihadapi dan diselesaikan dengan pertolongan-Nya. Selain itu, ia juga akan ber h. usnuz.z.an terhadap segala masalah yang dihadapi. Ia selalu merasakan kehadiran Allah dalam setiap desah napasnya. Dengan merasakan kehadiran-Nya, seseorang akan malu untuk melakukan perbuatan maksiat. Praktikkan salat wajib bersama teman sekelas. Untuk melaksanakan praktik ini, ikuti petunjuk berikut. a. Bagilah kelas menjadi lima kelompok. b. Kelompok pertama mempraktikkan salat Subuh. Kelompok dua mempraktikkan salat Zuhur. Kelompok tiga mempraktikkan salat Asar. Kelompok empat mempraktikkan salat Magrib. Kelompok terakhir mempraktikkan salat Isya. c. Setiap satu kelompok melaksanakan praktik, kelompok lain diharap memperhatikan. Persiapkan kertas untuk mencatat kesalahan yang dilakukan pada saat praktik berlangsung. Catatan yang kalian buat dapat berbentuk tabel seperti contoh berikut. No. Nama Siswa Kesalahan Pembetulan 1. 2. 3. 4. 5. d. Pergunakan catatan kalian sebagai bahan evaluasi pada akhir kegiatan.

2. Hikmah Salat dalam Kehidupan

Salat merupakan salah satu rukun Islam. Salat yang hukumnya fardu berjumlah lima, yaitu salat Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Ibadah salat memiliki manfaat tertentu dalam kehidupan. Manfaat salat secara jelas tercantum dalam Al-Qur’an. Allah Swt. berfirman seperti berikut. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 76 Innas.-s.ala -ta tanha- ‘anil-fakhsya-’i wal-munkari. Artinya: . . . . Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar . . . . Q.S. al-‘Ankabut [29]: 45 Jadi, jelas sudah bahwa salat memiliki manfaat yang besar bagi orang- orang yang mendirikannya. Salat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Jika kita teliti, perbuatan keji dapat terjadi karena dua faktor, yaitu nafsu yang tidak terkendali dan frustasi. Nafsu cenderung mengajak untuk mengerjakan hal-hal yang bertentangan dengan syariat- Nya. Manusia yang tidak mampu mengendalikan nafsu akan berbuat sesuatu yang bertentangan dengan syariat-Nya. Sifat takabur yang tidak terkendali akan membuat manusia merasa bahwa dia lah yang paling hebat, tidak membutuhkan bantuan, dan bebas berbuat apa pun. Salat dapat meredam sifat takabur. Salat yang dilaksanakan dengan ikhlas akan membuat seseorang merasa kecil di hadapan Allah Swt. Manusia tidak memiliki kekuatan apa pun kecuali atas izin-Nya. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin-Nya. Manusia bergantung kepada Allah Swt. Hanya Allah Swt., Tuhan yang patut disembah dan dimintai pertolongan. Seseorang dapat berbuat keji karena frustasi menghadapi hidup. Hidup tidak selamanya mulus. Kadang cobaan atau musibah datang menghampiri. Jika seseorang tidak sanggup menghadapinya, ia akan frustasi. Salat akan membuat sese- orang tenang dalam menjalani ke- hidupan. Kadang Allah Swt. mem- beri cobaan berupa kenikmatan atau kekayaan. Tidak jarang cobaan yang datang berupa kesengsaraan dan kemiskinan. Seseorang yang mampu melewati cobaan dengan berpegang teguh pada ajaran Allah akan mem- peroleh kebahagiaan. Banyak orang yang frustasi menghadapi hidup justru lari ke arah yang salah. Mereka mabuk-mabukan, mengonsumsi narkoba, dan me- lakukan tindakan kriminal. Semua Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 6.3 Saat salat seorang muslim berkomunikasi langsung dengan Allah Swt.