Pendidikan Agama Islam Kelas VII
14
Keberadaan Allah Swt. dapat dibuktikan dengan keberadaan
makhluk-makhluk-Nya. Jika Allah Swt. tidak ada, mustahil tercipta
makhluk-makhluk-Nya. Dengan demikian, Allah Swt. ada dengan
sendirinya dan lebih dahulu sebelum keberadaan makhluk-makhluk-Nya.
Allah Swt. adalah zat gaib se- hingga tidak bisa dilihat dengan
mata. Meskipun tidak bisa dilihat dengan mata, keberadaan Allah Swt.
tetap tampak. Kita bisa merasakan langit, bumi, diri kita, atau makhluk-
makhluk lain yang tersebar di penjuru langit dan bumi. Semua itu pasti ada
yang menciptakan. Tidak mungkin semua itu ada dengan sendirinya.
Dialah Allah Swt. yang memiliki sifat wuju-d yang menciptakan seluruh
makhluk.
2. Qidam
Allah Swt. bersifat dahulu sehingga mustahil baginya bersifat baru. Qidam berarti dahulu, kebalikannya h.udus yang artinya baru. Keberadaan
Allah Swt. adalah dahulu, tidak baru saja muncul. Allah Swt. adalah yang pertama kali ada sebelum makhluk-Nya ada. Hal ini ditegaskan
dalam ayat yang berbunyi seperti berikut.
Huwal-awwalu wal-a-khiru waz.-z.a -hiru wal-ba-t.inu, wa huwa bikulli
syai’in ‘ali -
mun.
Artinya: Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Q.S. al-H.adi -
d [57]: 3 Berbeda dengan makhluk, dahulunya Allah Swt. tidak berproses. Coba
kita perhatikan proses pertumbuhan manusia. Dahulunya manusia adalah sosok janin yang berkembang menjadi bayi kemudian berkembang lagi
menjadi anak-anak. Usia anak-anak meningkat menjadi sosok remaja yang tumbuh hingga usianya semakin tua. Setelah itu, proses kehidupan
manusia justru mengalami penurunan. Bahkan, tidak lama setelah itu pasti menghadapi kematian.
Dahulunya Allah Swt. menunjukkan Dia ada dan tidak akan musnah dan hilang sampai kapan pun. Keberadaan Allah Swt. yang menjadikan
makhluk-Nya ada. Allah Swt. tidak tergantung pada waktu karena Dia yang menciptakan waktu. Allah Swt. telah ada sebelum terciptanya waktu
itu sendiri.
Sumber: Geologi dan Perubahan
▼ Gambar 2.2
Penciptaan langit dan bumi menunjukkan adanya Allah Swt.
Pendidikan Agama Islam Kelas VII
15
3. Baqa-’
Baqa-’ berarti kekal dan abadi. Kebalikan dari sifat baqa-’ adalah fana’ atau rusak. Allah Swt. memiliki sifat baqa-’ sebagaimana firman-Nya dalam
salah satu ayat yang berbunyi:
Kullu man ‘alaiha- fa-nin. Wa yabqa- wajhu rabbika z .
ul-jala-li wal-ikra-mi.
Artinya: Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu
yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. Q.S. ar- Rah.ma
-n [55]: 26–27 Hanya Allah Swt. Yang Mahaabadi. Sebaliknya, makhluk-makhluk-
Nya pasti akan menghadapi kematian dan kerusakan. Bahkan, kehidupan yang kita rasakan, pada saatnya nanti juga akan rusak. Sebagaimana
dijanjikan oleh Allah Swt., pada hari kiamat kelak, semua makhluk- makhluk-Nya akan hancur lebur. Tidak ada yang abadi kecuali Allah
Swt. semata karena Dia memiliki sifat baqa-’.
Memahami bahwa Allah Swt. memiliki sifat baqa-’ mendorong kita untuk semakin mantap dalam beribadah kepada-Nya. Hanya Allah Swt.
yang selalu hidup dan abadi yang kita ibadahi dan mintai pertolongan.
4. Mukha-lafatu Lilh.awa -dis.i
Sifat mukha-lafatu lilh.awa -dis.i
menunjukkan bahwa Allah Swt. berbeda dengan makhluk-Nya. Sifat
Allah Swt. ini sekaligus menunjukkan sifat mustahil-Nya untuk serupa
dengan makhluk atau muma-s
. alatu
lilh.awa -dis.i. Tidak ada satu pun
makhluk yang serupa dengan Allah Swt. Hal ini sebagaimana ditegaskan
dalam ayat yang berbunyi:
Laisa kamis .
lihi -
syai‘un, wa huwas- sami
- ‘ul-bas.i
- ru.
Artinya: ”. . . Tidak ada sesuatu pun
yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar,
Maha Melihat.” Q.S. asy- Syu-ra- [42]: 11
Sumber: Dokumen Penulis
▼
Gambar 2.3
Dalam menjalani hidup hendaknya manusia rajin berusaha dan berdoa.