‘Ilmu Sifat-Sifat Allah Swt. dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 20 Tujuh Sifat Ma‘nawiyah Selain sifat-sifat yang telah disebutkan di atas, masih ada tujuh sifat Allah Swt. lain yang dikenal dengan sifat ma‘nawiyah. Disebut sifat ma‘nawiyah karena berhubungan erat dengan sifat ma‘ani atau sifat-sifat Allah Swt. yang mudah dicerna oleh akal manusia. Sifat ma‘ani adalah seperti disebutkan di atas, yaitu qudrat, ira-dat, ilmu, haya-t, sama‘, basar, dan kalam. Tujuh sifat ma‘nawiyah adalah qa-diran Mahakuasa, muri - dan Maha Berkehendak, ‘a-liman Maha Mengetahui, h.ayyan Mahahidup, sami - ‘an Maha Mendengar, bas.i - ran Maha Melihat, dan mutakalliman Maha Berfirman. Kita harus mengimani Allah Swt. dengan kebesaran sifat-sifat ma‘nawiyah yang memiliki kekuasaan, kehendak, pengetahuan, hidup, kemampuan mendengar, melihat, dan berfirman yang berbeda dengan yang dimiliki makhluk. Kebesaran sifat-sifat yang dimiliki Allah Swt. tersebut tidak terbatas. Dengan demikian, seharusnya memberi kesadaran kepada manusia untuk semakin mendekatkan kepada-Nya. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 2.4 Al-Qur’an merupakan bukti bahwa Allah bersifat kalam. Oleh karena kita menyadari pada sifat bas.ar Allah Swt., hendaknya kita selalu menampilkan amal kebajikan dalam menjalani hidup. Tujuan- nya tidak untuk mendapat pengawasan, sanjungan, dan penghormatan dari manusia, tetapi agar mendapatkan keridaan Allah Swt.

13. Kala-m

Sifat Allah Swt. kala-m artinya Allah Swt. wajib memiliki sifat ber- firman atau berkata. Sifat mustahilnya adalah bukmun atau bisu. Berikut ini dalil yang menegaskan bahwa Allah Swt. memiliki sifat bukmun. . . . Wa kallamalla-hu mu-sa- takli - ma-n Artinya: . . . Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung. Q.S. an-Nisa-’ [4]: 164 Sifat Allah Swt. berfirman ditunjukkan dengan diturunkannya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi manusia. Dengan demikian, sangat jelas bahwa Al-Qur’an bukan buatan manusia, melainkan merupakan firman Allah Swt. Cara Allah Swt. berfirman tidak dapat kita ketahui karena berada di luar jangkauan akal manusia. Sebagai manusia, kita cukup untuk mengimani saja, tanpa perlu memikirkan cara Allah Swt. berfirman. Sifat kalam Allah Swt. sekaligus memberi peneladanan kepada kita agar memanfaatkan lidah kita untuk membicarakan sesuatu yang bermanfaat.