Al-Ha-di - As-Salam Keteladanan Secara Khusus

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 33 mampu menciptakan dan mengatur seluruh makhluk-Nya tanpa bantuan siapa pun. Hanya Allah Swt. yang memiliki nama al-Qawiyy. Simak firman-Nya berikut ini. . . . . . . innalla-ha qawiyyun syadi - dul-‘iqa-bi Artinya: . . . Sungguh, Allah Mahakuat lagi sangat keras siksaan-Nya. Q.S. al-Anfa-l [8]: 52

j. Al-H.afi

- z. Al-H.afi - z. merupakan salah satu dari 99 asma -’ul h.usna-. Al-H.afi - z. berarti Allah Maha Menjaga. Allah Swt. menjaga seluruh makhluk- Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang terlewat dari penjagaan-Nya. Demikian juga alam semesta. Alam semesta beserta isinya jika tidak dijaga akan mengalami kerusakan. Allah Swt. mampu menjaga seluruh ciptaan-Nya tanpa bantuan siapa pun. Berkaitan dengan asma-’ul h.usna - al-H.afi - z., Allah Swt. berfirman seperti berikut. . . . . . . inna rabbi - ‘ala- kulli syai’in h.afi - z.un Artinya: . . . Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu. Q.S. Hu-d [11]: 57 Asma-’ul h.usna - berjumlah 99. Dalam bab ini baru sepuluh asma-’ul h .usna - yang disebutkan dan dijelaskan. Kali ini kalian diberi tugas untuk menemukan 89 asma-’ul h.usna - lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan ini, ikutilah petunjuknya berikut ini. a. Bagilah kelas menjadi dua kelompok. b. Kelompok pertama bertugas untuk mencari 44 asma-’ul h.usna -. Kelompok kedua bertugas untuk mencari dan menemukan 45 asma-’ul h.usna - lainnya. c. Tulislah hasilnya dalam bentuk tabel seperti contoh berikut. No. Asma-’ul h.usna - Arti d. Bacakan hasil penelusuran kalian di depan kelas. Selanjutnya, serahkan kepada guru untuk dinilai. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 34 B. Peneladanan Sepuluh Asma - ’ul H. usna - Sepuluh asma-’ul h.usna - yang telah kalian pelajari harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Asma-’ul h.usna - al-‘Azi-z dapat diteladani dengan cara memiliki sikap tegar dalam menghadapi segala masalah. Tegar dalam menuntut ilmu, menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan menghadapi musibah yang datang. Suatu sikap yang patut kalian miliki dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang dapat diteladani dari asma-’ul h.usna - al-Wahha-b adalah ringan tangan dalam membantu sesama. Jika ada saudara yang kekurangan segeralah dengan cepat dan cekatan membantu mereka. Bantuan yang diberikan dapat berupa materi maupun nonmateri. Jika dikaruniai materi yang melimpah, jangan segan-segan untuk menginfakkannya di jalan Allah. Asma-’ul h.usna - al-Qayyu-m harus diteladani dalam kehidupan. Caranya dengan merintis agar dapat hidup mandiri. Pergunakanlah kesempatan belajar yang kalian peroleh dengan sebaik-baiknya. Persaingan hidup yang semakin ketat menuntutmu dapat hidup mandiri. Tidak bergantung dan menggantungkan harapan kepada orang lain. Bayangkan, masa-masa yang akan kalian lalui adalah masa-masa yang sulit. Bagaimana kalian akan menghadapinya? Apakah kalian akan mengandalkan orang lain untuk menghadapinya? Tentu tidak. Kalian harus dapat menghadapinya sendiri. Orang-orang tempat bergantung belum tentu akan bersama kalian selamanya. Mereka dapat meninggalkan kalian atau kalian yang meninggalkan mereka. Oleh karena itu, rintislah sikap hidup mandiri dan jangan membiasakan diri bergantung kepada orang lain. Asma-’ul h.usna - al-Fatta-h. hendaknya diteladani dalam kehidupan sehari- hari. Salah satu cara untuk meneladani asma-’ul h.usna - al-Fatta-h. adalah dengan aktif dan turut serta dalam mengambil keputusan. Agar dapat turut serta dalam mengambil keputusan, kalian harus aktif dalam berbagai organisasi yang ada di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian, kalian dapat turut serta dalam mengambil keputusan. Selain itu, kalian juga akan belajar berorganisasi. Arti lain al-Fatta-h. adalah Maha Pembuka. Sifat ini dapat diteladani dengan belajar sungguh-sungguh agar terbuka pintu kesuksesan. Ber- sungguh-sungguh dalam berusaha agar terbuka jalan menuju kesukses- an. Cara lain yang dapat dilakukan untuk meneladani asma-’ul h.usna - al- Fatta-h. dengan memotivasi teman, saudara, atau diri sendiri agar bekerja keras dan meninggalkan sifat malas demi terbukanya pintu kesuksesan. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 3.4 Belajar dengan sungguh-sungguh dapat membuka pintu kesuksesan.