Syarat Makmum Hikmah Salat dalam Kehidupan

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 84 4. Ketentuan Lain dalam Salat Jamaah Selain ketentuan yang dijelaskan di atas, ada ketentuan lain yang terkait dengan pelaksanaan salat jamaah, misalnya tentang bacaan, batasan antara makmum dan imam, cara meluruskan kekeliruan pada imam, dan sebagainya. Agar lebih jelas perhatikan ketentuan berikut ini. a. Dalam salat berjamaah antara imam dengan makmum tidak boleh ada pembatas yang bisa menghalangi makmum untuk mengetahui gerak dan bacaan salat imam. b. Dalam mengerjakan salat, imam dianjurkan untuk tidak memberat- kan makmumnya. c. Jika mengerjakan salat berjamaah untuk salat Subuh, Magrib, dan Isya, setelah imam membaca Surah al-Fa-tih.ah [1] tepatnya ayat terakhir dalam rakaat satu dan dua, makmum membaca, ”A - mi - n”. d. Jika imam keliru, bagi makmum laki-laki yang hendak meluruskannya dianjurkan mengucapkan ”Subh.a -nallah”, sedangkan bagi perempuan dengan menepuk tangan. e. Jika imam batal dalam salatnya, makmum yang di belakangnya dianjurkan untuk maju selangkah ke depan dan menggantikan posisi sebagai imam. 5. Hikmah Salat Berjamaah Dianjurkannya salat berjamaah mengandung hikmah yang sangat penting bagi kita dalam menjalani hidup. Di antara hikmah-hikmah mengerjakan salat berjamaah sebagai berikut. a. Menambah syiar Islam. b. Mempererat tali persaudaraan di antara sesama muslim. c. Menghilangkan jurang pemisah antara berbagai golongan. d. Menumbuhkan sikap saling menolong di antara sesama muslim. e. Meramaikan masjid dengan ibadah. f. Melatih kita untuk tunduk kepada imam. 5. Jika imam perempuan, posisi makmum perempuan berada dalam satu barisan dengan imamnya, tidak di belakangnya. 6. Jika imam seorang laki-laki dan makmum seorang perempuan, posisi makmumnya harus berada di belakang imam agak jauh. Dalam hal ini, jika dilakukan di tempat tersendiri dan tertutup, makmum hendaknya istrinya sendiri ataupun mahramnya. 7. Jika saf terdiri atas laki-laki dewasa dan anak-anak, serta perempuan dewasa dan anak-anak, barisan di belakang imam adalah makmum laki-laki dewasa, dan belakangnya yaitu barisan anak laki-laki. Dengan jarak yang jauh, diikuti dengan barisan makmum anak-anak perempuan, sedangkan makmum perempuan dewasa berada di barisan belakangnya. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 85 B. Salat Munfarid Selain salat dapat dilakukan dengan cara berjamaah, dapat juga dengan cara sendiri-sendiri. Salat dengan cara sendiri-sendiri dapat kita lakukan ketika mengerjakan salat wajib maupun salat sunah. 1. Pengertian Salat Munfarid Salat munfarid adalah salat yang dikerjakan dengan cara sendirian, baik untuk mengerja- kan salat fardu maupun salat sunah. Meskipun kita dianjurkan untuk menunaikan salat fardu secara berjamaah, tetapi dalam keadaan-keadaan tertentu kadang tidak dapat melaksanakannya. Oleh karena itu, kita boleh me- nunaikan salat secara munfarid. Sebagai contoh, karena sedang sakit dan dalam perjalanan. Contoh salat sunah munfarid banyak macamnya. Misalnya, salat rawatib, salat tahiyatul masjid, salat hajat, dan salat duha. Rasulullah dalam menunaikan salat-salat sunah tersebut dengan cara munfarid sendirian sehingga kita pun harus melakukannya dengan cara yang sama. 2. Ketentuan Salat Munfarid Cara mengerjakan salat munfarid, baik syarat, rukun, dan gerakannya sama seperti mengerjakan salat berjamaah. Oleh karena tidak ada makmum, bacaan dalam salat munfarid tidak perlu dikeraskan. Sebagai contoh, ketika mengerjakan salat wajib lima waktu, seperti Subuh, Untuk dapat mengerjakan salat berjamaah kita perlu mempraktikkannya secara langsung. Berikut ini langkah-langkahnya. 1. Bagilah kelas menjadi empat kelompok dengan jumlah kelompok sekitar delapan siswa, baik laki-laki ataupun perempuan. 2. Persiapkan tempat yang cukup untuk memuat seluruh siswa, misalnya di masjid. 3. Setiap kelompok mempraktikkan salat magrib secara berjamaah dari awal hingga selesai dengan menunjuk salah satu di antara kelompoknya menjadi makmum masbuk. 4. Mulailah praktik ini dengan azan dan iqamah. 5. Bagi kelompok yang tidak mendapat tugas mempraktikkan harus memperhatikan praktik salat dengan khidmat. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 7.3 Salat duha dilaksanakan secara munfarid.