Ira-dat Sifat-Sifat Allah Swt. dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 19 Zat yang pantas kita sembah adalah yang memiliki sifat haya-t. Hanya Allah Swt. yang selalu hidup, sedangkan semua makhluk pasti menghadapi kematian. Dengan demikian, kita tidak perlu menyembah kepada sesuatu yang pada saatnya nanti akan rusak, hancur, dan mati. Hanya Allah Swt. pula yang dapat menjamin kehidupan kita.

11. Sama‘

Allah Swt. memiliki sifat mendengar. Kemampuan mendengar-Nya tidak terbatas. Bahkan, suara apa pun yang muncul dari makhluk-Nya mampu didengarkan Allah Swt. Sifat mustahil dari sama‘ yaitu summun yang berarti tuli. Dalil yang menjelaskan sifat sama‘ Allah Swt. sebagai berikut. . . . Walla-hu huwas-sami - ‘ul-’ali - mu Artinya: ”. . . . Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” Q.S. al- Ma-‘idah [5]: 76 Kemampuan Allah Swt. dalam mendengarkan tentu sangat berbeda dengan kemampuan yang dimiliki manusia. Manusia hanya mampu mendengarkan suara dalam ukuran-ukuran tertentu. Oleh karena kelemahan yang dimiliki manusia, terkadang tidak dapat membedakan antara suara yang satu dengan suara yang lain. Allah Swt. juga mampu mendengarkan getaran niat dalam hati manusia, persangkaan, harapan, atau cita-cita. Jika kita memiliki niat kebaikan berarti telah didengarkan oleh Allah Swt. sehingga Dia juga memberi balasan pahala. Oleh karena itu, kita perlu menyucikan hati dan menjaga mulut agar mulut ini hanya untuk mengucapkan kebaikan.

12. Bas.ar

Sifat Allah Swt. yang juga harus kita imani adalah bas.ar. Bas.ar artinya melihat, sedangkan kebalikannya adalah sifat ‘umyun yang berarti buta. Simaklah ayat berikut ini. . . . Walla-hu bas.i - rum bima- ta’malu-na Artinya: . . . Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” Q.S. al- H.ujura -t [49]: 18 Allah Swt. Maha Melihat dengan kekuasaan mampu melihat semua makhluk. Entah makhluk yang besar, seperti matahari dan bumi ataukah makhluk sekecil atom, mampu dilihat Allah Swt. Bagi Allah Swt. tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi pengawasan-Nya. Sebagai contoh, Allah Swt. mampu melihat pergerakan atom meskipun terhalang oleh benda yang sangat tebal dan besar. Allah Swt. juga mampu melihat hamba yang bersembah sujud kepada-Nya, meskipun tidak tampak oleh mata manusia. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 20 Tujuh Sifat Ma‘nawiyah Selain sifat-sifat yang telah disebutkan di atas, masih ada tujuh sifat Allah Swt. lain yang dikenal dengan sifat ma‘nawiyah. Disebut sifat ma‘nawiyah karena berhubungan erat dengan sifat ma‘ani atau sifat-sifat Allah Swt. yang mudah dicerna oleh akal manusia. Sifat ma‘ani adalah seperti disebutkan di atas, yaitu qudrat, ira-dat, ilmu, haya-t, sama‘, basar, dan kalam. Tujuh sifat ma‘nawiyah adalah qa-diran Mahakuasa, muri - dan Maha Berkehendak, ‘a-liman Maha Mengetahui, h.ayyan Mahahidup, sami - ‘an Maha Mendengar, bas.i - ran Maha Melihat, dan mutakalliman Maha Berfirman. Kita harus mengimani Allah Swt. dengan kebesaran sifat-sifat ma‘nawiyah yang memiliki kekuasaan, kehendak, pengetahuan, hidup, kemampuan mendengar, melihat, dan berfirman yang berbeda dengan yang dimiliki makhluk. Kebesaran sifat-sifat yang dimiliki Allah Swt. tersebut tidak terbatas. Dengan demikian, seharusnya memberi kesadaran kepada manusia untuk semakin mendekatkan kepada-Nya. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 2.4 Al-Qur’an merupakan bukti bahwa Allah bersifat kalam. Oleh karena kita menyadari pada sifat bas.ar Allah Swt., hendaknya kita selalu menampilkan amal kebajikan dalam menjalani hidup. Tujuan- nya tidak untuk mendapat pengawasan, sanjungan, dan penghormatan dari manusia, tetapi agar mendapatkan keridaan Allah Swt.

13. Kala-m

Sifat Allah Swt. kala-m artinya Allah Swt. wajib memiliki sifat ber- firman atau berkata. Sifat mustahilnya adalah bukmun atau bisu. Berikut ini dalil yang menegaskan bahwa Allah Swt. memiliki sifat bukmun. . . . Wa kallamalla-hu mu-sa- takli - ma-n Artinya: . . . Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung. Q.S. an-Nisa-’ [4]: 164 Sifat Allah Swt. berfirman ditunjukkan dengan diturunkannya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi manusia. Dengan demikian, sangat jelas bahwa Al-Qur’an bukan buatan manusia, melainkan merupakan firman Allah Swt. Cara Allah Swt. berfirman tidak dapat kita ketahui karena berada di luar jangkauan akal manusia. Sebagai manusia, kita cukup untuk mengimani saja, tanpa perlu memikirkan cara Allah Swt. berfirman. Sifat kalam Allah Swt. sekaligus memberi peneladanan kepada kita agar memanfaatkan lidah kita untuk membicarakan sesuatu yang bermanfaat.