Wudu Tarahah dari Hadas

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 57 e. Ada air tetapi jaraknya sangat jauh sehingga jika menuju ke tempat tersebut waktu salat bisa habis. Sebagaimana ibadah yang lain, tayamum memiliki syarat-syarat sebagai berikut. a. Sudah masuk waktu salat. b. Sudah berusaha mencari air tetapi air tidak didapati. c. Menggunakan tanah yang suci dan berdebu. d. Menghilangkan najis yang mungkin menempel pada badan sebelum bertayamum. Hal-hal yang membatalkan tayamum sama dengan yang mem- batalkan wudu dan mandi wajib. Artinya, jika seseorang telah ber- tayamum tetapi ia mengalami hadas kecil seperti buang angin, ia wajib melakukan tayamum kembali. Diperbolehkannya melakukan tayamum bertujuan agar kita tetap dapat mengerjakan kewajiban agama, khususnya salat. Oleh karena sifatnya yang darurat, jika penghalang yang menyulitkan dilakukannya wudu atau mandi tidak ada, dianjurkan melakukan wudu. Misalnya, karena rasa sakit dirasakan telah sembuh sehingga menggunakan air dianggap tidak lagi berbahaya atau sebab ketersediaan air yang telah dapat dijamin. Cara bertayamum dapat dilakukan dengan urutan berikut ini. a. Sebelum bertayamum, mulailah dengan membaca basmalah dan berniat. b. Meniup debu sehingga tidak terlalu tebal. c. Menyapukan debu pada muka. d. Menyapukan debu pada tangan hingga pergelangan. e. Tertib.

3. Mandi Wajib

Mandi wajib dikenal juga dengan mandi besar atau mandi janabah. Mandi wajib dilakukan jika seseorang mengalami hadas- hadas tertentu, misalnya mimpi basah sehingga keluar air mani dan karena haid atau datang bulan. Mandi wajib hukumnya fardu dilaksanakan oleh seseorang yang sedang berhadas besar. Hadas besar atau hal-hal yang menyebabkan seseorang mandi wajib sebagai berikut. a. Bersetubuh antara suami dan istri, baik mengeluarkan sperma ataupun tidak. b. Keluar mani, baik disengaja ataupun tidak. c. Keluar darah haid. d. Keluar darah nifas, yaitu darah yang keluar setelah melahirkan. e. Wiladah atau melahirkan. f. Wafat atau meninggal dunia. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 58 Mandi wajib memiliki rukun, yaitu berniat melaksanakan mandi wajib dan mengalirkan air ke seluruh tubuh. Adapun hal-hal yang termasuk sunah dalam mandi wajib sebagai berikut. a. Membaca basmalah dan berwudu dahulu sebelum memulai mandi. b. Menggosok badan menggunakan sabun atau alat lain yang bisa membersihkan badan. c. Mendahulukan bagian tubuh yang kanan daripada yang kiri.

4. Perbedaan Najis dan Hadas

Najis dan hadas memiliki beberapa perbedaan. Di antara perbedaan najis dan hadas sebagai berikut. a. Najis cukup dibersihkan dengan cara membuang benda najis itu dan tempat sekitar melekatnya najis. Bertaharah dari hadas harus dengan menyucikan beberapa anggota badan tertentu atau dengan mandi. b. Menyucikan najis tidak harus dengan niat, sedangkan menyucikan hadas harus diawali dengan niat. c. Membersihkan najis harus dilakukan dengan menghilangkan bekas, bau, dan warnanya, sedangkan menyucikan diri dari hadas cukup dengan mengguyurkan air ke seluruh tubuh sesuai dengan tata caranya. Selain mandi wajib dikenal juga istilah mandi sunah. Mandi yang termasuk mandi sunah sebagai berikut. 1. Mandi hari Jumat bagi seseorang yang hendak menunaikan salat Jumat. 2. Mandi pada Idul Fitri atau Idul Adha. 3. Mandi bagi orang gila yang sudah sembuh dari gilanya. 4. Mandi sesudah memandikan jenazah. 5. Mandi seorang kafir setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam. Praktik Wudu dan Tayamum