Pengertian Iman kepada Allah Swt.

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 13 Untuk memahami keimanan kepada Allah Swt. dan sifat-sifatnya, diskusikan persoalan- persoalan berikut ini secara berkelompok. 1. Bolehkah kita memikirkan wujud zat Allah Swt.? Jelaskan 2. Bagaimana cara kita agar mengetahui kebesaran dan keagungan Allah Swt.? 3. Mengapa keimanan yang kukuh sangat penting dalam kehidupan seseorang? Catatlah poin-poin penting hasil diskusi dalam kelompok kalian dan bacalah di depan kelas untuk selanjutnya dikumpulkan kepada guru. Artinya: Allah Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan juga. Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. Q.S. asy- Syu-ra [42]:11 Ayat di atas menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dengan penjelasan ini dapat dipahami bahwa apa saja yang tergambar dalam benak kita tentang Allah Swt., Allah Swt. tidak demikian. Wujud Allah Swt. tidak seperti yang kita bayangkan.

B. Sifat-Sifat Allah Swt. dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an

1. Wuju-d

Salah satu sifat Allah Swt. adalah wuju-d. Wuju-d berarti ada, lawannya adalah tidak ada atau ‘adam. Dalil yang menjelaskan keberadaan Allah Swt. antara lain berbunyi sebagai berikut. Wa huwal-laz . i - ansya’a lakumus-sam‘a wal-abs.a -ra wal-af’idahta, qali - lam ma- tasykuru-na. Wa huwal-laz . i - z . ara’akum fil-ard.i wa ilaihi tuh.syaru -na. Wa huwal-laz.i- yuh.yi - wa yumi - tu wa lahukhtila-ful-laili wan- naha-ri, afala- ta’qilu-na. Artinya: Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihat- an, dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur. Dan Dialah yang menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di muka bumi ini dan kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang mengatur pergantian malam dan siang. Tidakkah kamu mengerti? Q.S. al-Mu‘minu-n [23]: 78–80 Pendidikan Agama Islam Kelas VII 14 Keberadaan Allah Swt. dapat dibuktikan dengan keberadaan makhluk-makhluk-Nya. Jika Allah Swt. tidak ada, mustahil tercipta makhluk-makhluk-Nya. Dengan demikian, Allah Swt. ada dengan sendirinya dan lebih dahulu sebelum keberadaan makhluk-makhluk-Nya. Allah Swt. adalah zat gaib se- hingga tidak bisa dilihat dengan mata. Meskipun tidak bisa dilihat dengan mata, keberadaan Allah Swt. tetap tampak. Kita bisa merasakan langit, bumi, diri kita, atau makhluk- makhluk lain yang tersebar di penjuru langit dan bumi. Semua itu pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin semua itu ada dengan sendirinya. Dialah Allah Swt. yang memiliki sifat wuju-d yang menciptakan seluruh makhluk.

2. Qidam

Allah Swt. bersifat dahulu sehingga mustahil baginya bersifat baru. Qidam berarti dahulu, kebalikannya h.udus yang artinya baru. Keberadaan Allah Swt. adalah dahulu, tidak baru saja muncul. Allah Swt. adalah yang pertama kali ada sebelum makhluk-Nya ada. Hal ini ditegaskan dalam ayat yang berbunyi seperti berikut. Huwal-awwalu wal-a-khiru waz.-z.a -hiru wal-ba-t.inu, wa huwa bikulli syai’in ‘ali - mun. Artinya: Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Q.S. al-H.adi - d [57]: 3 Berbeda dengan makhluk, dahulunya Allah Swt. tidak berproses. Coba kita perhatikan proses pertumbuhan manusia. Dahulunya manusia adalah sosok janin yang berkembang menjadi bayi kemudian berkembang lagi menjadi anak-anak. Usia anak-anak meningkat menjadi sosok remaja yang tumbuh hingga usianya semakin tua. Setelah itu, proses kehidupan manusia justru mengalami penurunan. Bahkan, tidak lama setelah itu pasti menghadapi kematian. Dahulunya Allah Swt. menunjukkan Dia ada dan tidak akan musnah dan hilang sampai kapan pun. Keberadaan Allah Swt. yang menjadikan makhluk-Nya ada. Allah Swt. tidak tergantung pada waktu karena Dia yang menciptakan waktu. Allah Swt. telah ada sebelum terciptanya waktu itu sendiri. Sumber: Geologi dan Perubahan ▼ Gambar 2.2 Penciptaan langit dan bumi menunjukkan adanya Allah Swt.