Menyempurnakan Akhlak Umat Manusia

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 170 Dakwah kepada sahabat masih Rasulullah lakukan secara sembunyi- sembunyi. Saat mereka menjalankan ibadah juga tidak tampak oleh masyarakat sekitar. Hal ini mereka lakukan karena khawatir terhadap ancaman orang-orang Quraisy yang dikenal kejam. Kaum Quraisy pasti segera memberangus setiap upaya dari orang Mekah yang berani meninggalkan ajaran nenek moyang. Oleh karena itu, jika mereka hendak mengerjakan salat, memilih pergi ke celah-celah gunung di Mekah. Cara dakwah demikian mereka lakukan selama tiga tahun. Meskipun dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dakwah Islam tetap berjalan. Ajaran Islam pun banyak diterima oleh penduduk, khususnya dari golongan orang- orang lemah. Dengan demikian, penduduk Mekah yang memeluk agama hak ini semakin bertambah.

3. Dakwah kepada Masyarakat Luas

Dakwah kepada masyarakat luas berarti mengganti cara dakwahnya dari diam-diam menjadi terang-terangan. Pada tahun 615 Masehi atau tahun ketiga kerasulan, saatnya dakwah dilakukan dengan terang- terangan. Nabi Muhammad pun menyampaikan ajaran Islam yang dimulai kepada keluarga besarnya dahulu. Hal ini beliau lakukan tepatnya setelah turunnya wahyu Allah berikut ini. ”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu Muhammad yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah Muhammad, ”Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” Q.S. asy-Syu’ara-’ [26]: 214–216 ”Maka sampaikanlah Muhammad secara terang-terangan segala apa yang sudah diperintahkan kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” Q.S. al-H.ijr [15]: 94 Dakwah secara terang-terangan dimulai dengan cara mengundang empat puluh tokoh di kabilahnya untuk makan malam bersama. Rupanya acara makan malam yang dilakukan Nabi Muhammad tidak disikapi positif. Bahkan, acara harus berakhir, sebelum benar-benar selesai seperti yang diharapkan nabi. Pada pekan berikutnya Nabi Muhammad kembali mengundang keluarga pada acara santapan makanan. Mereka pun menghadiri dan menikmati jamuannya. Setelah itu, Nabi Muhammad saw. berkata kepada mereka, ”Saya tidak melihat ada seorang manusia di kalangan Arab ini dapat membawakan sesuatu ke tengah-tengah mereka lebih baik dari yang saya bawakan kepada kamu sekalian. Kali ini saya bawakan kepada kalian dunia dan akhirat yang terbaik. Dan Tuhan telah menyuruhku mengajak kalian. Siapa di antara kalian yang mau mendukungku?” Di antara mereka tidak ada yang menjawab, kecuali Ali bin Abu Talib yang menyatakan diri untuk mendukungnya.