diaudit oleh auditor nonspesialis. Rumus untuk menghitung pembobotan market share spesialisasi auditor adalah sebagai berikut:
3.3.5 Konsentrasi Kepemilikan X4
Konsentrasi kepemilikan merupakan variabel bebas independen keempat dalam penelitian ini. Konsentrasi kepemilikan didefinisikan sebagai proporsi
saham yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas. Variabel ini diukur dengan menggunakan proporsi saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar,
seperti dalam Darmadi 2016. Semakin tinggi nilai dari perhitungan ini menunjukkan semakin terkonsentrasi kepemilikan saham pada perusahaan
tersebut. Data proporsi saham dapat dilihat dari laporan tahunan perusahaan.
3.3.6 Komisaris Independen X5
Komisaris independen merupakan variabel bebas independen kelima dalam penelitian ini. Komisaris independen didefinisikan sebagai komisaris yang
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan anggota dewan komisaris lainnya, direksi danatau
pemegang saham pengendali atau hubungan lain dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen Peraturan Bank Indonesia Nomor
84PBI2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Variabel komisaris independen diukur dengan melihat persentase
komisaris independen terhadap total anggota dewan komisaris dalam perusahaan seperti dalam Abusbaiha 2015. Data komisaris independen dapat dilihat dari
laporan tahunan perusahaan. Rumus untuk mencari persentase komisaris independen adalah sebagai berikut:
3.3.7 Komite Audit X6
Komite audit merupakan variabel bebas independen keenam dalam penelitian ini. Komite audit didefinisikan sebagai komite yang dibentuk oleh
dewan komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengawasi jalannya perusahaan. Peneltian ini mengukur seberapa besar
tingkat kualitas komite audit. Dalam penelitian ini, pengukuran kualitas komite audit menggunakan skor yang digunakan oleh Setiawan dan Fitriany 2011.
Skoring pengukuran kualitas komite audit dilihat dari aktivitas komite audit, ukuran serta kompetensi komite audit dengan memberi penilaian good, fair dan
poor untuk setiap komponennya. Semakin banyak skor, berarti kualitas komite audit semakin tinggi. Penetapan nilai untuk masing-masing item adalah sebagai
berikut: a. Aktivitas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Dalam kategori aktivitas dan tanggung jawab kualitas komite audit, Setiawan dan Fitriany 2011 menggunakan 7 item aktivitas komite audit dan 1
item tentang jumlah rapat komite audit dalam setahun dan 1 item tentang tingkat kehadiran dalam rapat komite audit. Ada pun 7 aktivitas komite audit adalah
sebagai berikut: 1. Review telaah laporan keuangan
2. Evaluasi kepatuhan hukum
3. Analisa risiko perusahaan 4. Menelaah dan melaporkan kepada komisaris atas pengaduan yang berkaitan
dengan emiten 5. Evaluasi pengendalian internal
6. Melakukan penelaahan terhadap laporan auditan 7. Mengajukan memilih auditor eksternal
Kriteria penilaian untuk item ini adalah: 1. Good: apabila terdapat informasi bahwa komite audit melaksanakan tugas
tersebut, diberi skor 2 2. Poor: apabila tidak terdapat informasi bahwa komite audit melaksanakan tugas
tersebut, diberi skor 1 Item tentang jumlah rapat komite audit dalam setahun diberi penilaian sebagai
berikut: 1. Good: jika komite audit melaksanakan rapat lebih dari 6 kali dalam setahun,
diberi skor 3 2. Fair: jika komite audit melaksanakan rapat sebanyak 4-6 kali dalam setahun,
diberi skor 2 3. Poor: jika komite audit melaksanakan rapat kurang dari 4 kali dalam setahun,
diberi skor 1 Item tentang tingkat kehadiran dalam rapat komite audit diberi penilain sebagai
berikut: 1. Good: jika tingkat kehadiran rata-rata anggota komite audit dalam rapat komite
audit dalam setahun lebih dari 80, diberi skor 3
2. Fair: jika tingkat kehadiran rata-rata anggota komite audit dalam rapat komite audit dalam setahun antara 70-80, diberi skor 2
3. Poor: Jika tingkat kehadiran rata-rata anggota komite audit dalam rapat komite audit dalam setahun kurang dari 70, diberi skor 1
b. Jumlah Anggota Komite Audit Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal Bapepam, jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan minimum adalah tiga orang. Maka, dalam penialian ini kriteria penilain yang
digunakan adalah sebagai berikut: 1. Good: jika jumlah anggota komite audit lebih dari 3 orang, diberi skor 3
2. Fair: jika jumlah anggota komite audit adalah 3 orang, diberi skor 2 3. Poor: jika jumlah nggota komite audit kurang dari 3 orang, diberi skor 1
c. Kompetensi komite audit Kompetensi komite audit dilihat dari latar belakang bidang akuntansi
anggota komite audit dan rata-rata umur anggota komite audit. Penilaian latar belakang bidang akuntansi anggota komite audit adalah sebagai berikut:
1. Good: jika jumlah anggota dari komite audit yang mempunyai latar belakang akuntansi adalah lebih dari satu orang, diberi skor 3.
2. Fair: jika jumlah anggota dari komite audit yang mempunyai latar belakang akuntansi adalah hanya satu orang, diberi skor 2.
3. Poor: jika jumlah anggota dari komite audit tidak ada yang mempunyai latar belakang akuntansi, diberi skor 1.
Penilain untuk rata-rata umur anggota komite audit sebagai berikut:
1. Good: jika anggota komite audit memiliki rata-rata usia lebih dari 40 tahun, diberi skor 3.
2. Fair: jika anggota komite audit memiliki rata –rata usia antara 30- 40 tahun,
diberi skor 2. 3. Poor: jika anggota komite audit memiliki rata
–rata usia dibawah 30 tahun, diberi skor 1.
3.4 Teknik Pengumpulan Data