2.7 Good Corporate Governance
2.7.1 Definisi Good Corporate Governance
Komite Cadbury melalui Cadbury Report pada tahun 1992 mendefinisikan good corporate governance sebagai prinsip yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para
shareholder khususnya, dan stakeholder pada umumnya. Corporate governance adalah suatu konsep yang menyangkut struktur perseroan, pembagian tugas,
pembagian kewenangan dan pembagian beban tanggung jawab dari masing- masing unsur yang membentuk struktur perseroan, dan mekanisme yang
harus ditempuh oleh masing-masing unsur dari perseroan tersebut, serta hubungan-hubungan antara unsur-unsur dari struktur perseroan itu dengan unsur-
unsur di luar perseroan stakeholders dari perseroan, yaitu negara yang sangat berkepentingan akan perolehan informasi perseroan, masyarakat luas yang
meliputi para investor publik dari perseroan itu dalam hal perseroan merupakan perusahaan publik, calon investor, kreditor dan calon kreditor. Good corporate
governance yang didasarkan pada teori keagenan memiliki tujuan untuk mengatasi masalah asimetri informasi antara pemilikpemegang saham dengan
manajer dan pemegang kepentingan lainnya. Good corporate governance diharapkan dapat berfungsi untuk memberikan keyakinan bahwa para investor
akan menerima return atas dana yang telah diinvestasikannya. Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG, 2006, terdapat
lima asas good corporate governance, yaitu transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha sustainability perusahaan.
1. Transparansi Transparency
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah
diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang
disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan
pemangku kepentingan lainnya. 2.
Akuntabilitas Accountability Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara
transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap
memperhitungkan kepentingan
pemegang saham
dan pemangku
kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3. Responsibilitas Responsibility
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
4. Independensi Independency
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling
mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. 5.
Kewajaran dan Kesetaraan Fairness Dalam
melaksanakan kegiatannya,
perusahaan harus
senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa good corporate
governance merupakan prinsip yang mengarahkan perusahaan untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan dan kewenangan perusahaan dalam memberikan
pertanggungjawabannya kepada para stakeholder sehingga kepentingan masing- masing pihak dapat diwujudkan secara seimbang.
2.7.2 Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance