Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
2.12.2 Pengembangan Hipotesis
2.12.2.1 Pengaruh Abnormal Audit Fee Terhadap Kualitas Audit
Abnormal audit fee adalah selisih antara audit fee faktual yang dibayarkan kepada auditor dengan ekspektasi audit fee normal yang seharusnya dikenakan
untuk perikatan audit tersebut. Fee faktual yang dibayarkan kepada auditor dapat meliputi fee normal dan fee abnormal. Fee normal merefleksikan biaya pekerjaan
auditor, risiko litigasi dan laba normal sedangkan fee abnormal ditentukan dari persetujuan antara auditor dan klien yang tidak dapat diamati. Adanya fee
abnormal dapat menyebabkan auditor menerima fee audit lebih rendah abnormal audit fee negatif atau lebih tinggi abnormal audit fee positif daripada fee
normal yang seharusnya dibayarkan untuk suatu perikatan audit tertentu. Abnormal Audit Fee
Audit Tenure Spesialisasi Auditor
Komisaris Independen Konsentrasi
Kepemilikan
Komite Audit Kualitas Audit
Securities and Exchange Commision SEC dan Commision on Auditor’s
Responsibilities CAR mengatakan bahwa praktik low balling dimana imbal jasa audit dirancang dibawah nilai standar pada perjanjian awal audit dapat
mengurangi independensi auditor. DeAngelo 1981 meneliti praktik low balling dan menemukan bahwa negosiasi pada awal masa perikatan audit membutuhkan
pertimbangan yang wajar akan keuntungan pada masa yang akan datang. Kompetisi yang ketat pada masa awal audit mendorong auditor untuk menurunkan
imbal jasa audit hingga mencapai profit yang minimum demi mendapatkan klien. Hal ini menyebabkan terjadinya praktik low balling tidak selalu mempengaruhi
independensi auditor. Moore et al. 1989 dalam Syaifuddin dan Fitriany 2014 menyatakan bahwa meskipun low balling pada masa awal penugasan tidak
mempengaruhi independensi, namun kemauan auditor untuk menutup biaya yang muncul saat penetapan fee audit awal membuat auditor berupaya untuk
mempertahankan perikatannya dengan klien selama mungkin. Hubungan jangka panjang inilah yang mempunyai kemungkinan besar mempengaruhi independensi
auditor. Gupta et al. 2009 menyatakan bahwa fee audit yang ditetapkan dibawah
fee normal dapat berdampak negatif terhadap kualitas audit dan kualitas laporan keuangan. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa auditor memiliki kepentingan
untuk memperoleh keuntungan atas jasa audit yang diberikan kepada klien. Ketika fee audit yang diperoleh dibawah fee normal, auditor akan melakukan penyesuaian
terhadap audit effort sehingga dapat berdampak pada kualitas audit yang rendah.
Fee audit yang dibayarkan lebih tinggi daripada fee normal juga dapat menurunkan kualitas audit. Hal ini disebabkan karena ketika auditor menerima
audit fee diatas normal, auditor akan toleran terhadap tindakan opportunistic earnings management yang dilakukan oleh kliennya. Hubungan negatif
antara abnormal audit fee positif dan kualitas audit ini sesuai dengan hasil penelitian Fitriany, dkk 2015 yang mengindikasikan bahwa abnormal audit fee
positif fee premium merupakan indikator penting akan adanya kompromi antara auditor dengan klien.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berasumsi bahwa abnormal audit fee akan berpengaruh secara negatif terhadap kualitas audit. Maka, hipotesis pertama
yang dirumuskan dalam penilitian ini adalah: HI: Abnormal audit fee berpengaruh negatif terhadap kualitas audit
2.12.2.2 Pengaruh Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit