Tabel 4.19 Hasil Uji Glejser
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
,018 ,067
,263 ,793
ABN_FEE -,019
,010 -,214
-1,982 ,051
TENURE -,001
,003 -,028
-,245 ,807
SPEC_AUD ,000
,014 ,002
,016 ,988
KONS_PEM ,000
,000 -,115
-1,094 ,277
KOM_IND ,001
,001 ,172
1,604 ,113
KOM_AUD ,001
,003 ,034
,285 ,777
a. Dependent Variable: ABSRES Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016
Berdasarkan hasil uji Glejser pada Tabel 4.19 di atas dapat diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dependen nilai absolut residual. Hal ini terlihat dari probabilitas yang nilainya di atas tingkat signifikansi 5. Dapat disimpulkan bahwa model regresi
tidak mengandung heteroskedastisitas.
4.1.3.2 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Setelah model penelitian memenuhi uji asumsi klasik yang meliputi normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas, maka langkah
selanjutnya yaitu melakukan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh abnormal audit fee, audit tenure, spesialisasi auditor, konsentrasi
kepemilikan, komisaris independen dan komite audit terhadap kualitas audit. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut ini:
Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
,131 ,115
1,141 ,257
ABN_FEE -,012
,016 -,074
-,718 ,475
TENURE ,001
,005 ,025
,233 ,817
SPEC_AUD ,031
,024 ,163
1,305 ,196
KONS_PEM ,000
,000 ,031
,307 ,760
KOM_IND ,004
,001 ,293
2,847 ,006
KOM_AUD -,014
,005 -,337
-2,912 ,005
a. Dependent Variable: DACC Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas maka diperolah persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 0.131 – 0.012X1 + 0.001X2 + 0.031X3 + 0.000X4 + 0.004X5 – 0.014X6 + e
Keterangan: Y
= kualitas audit X1
= abnormal audit fee X2
= audit tenure X3
= spesialisasi auditor X4
= konsentrasi kepemilikan X5
= komisaris independen X6
= komite audit Persamaan regresi di atas memiliki makna sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 0.131 menyatakan bahwa jika variabel independen abnormal audit fee, audit tenure, spesialisasi auditor, konsentrasi kepemilikan,
komisaris independen dan komite audit dianggap konstan, maka nilai kualitas audit sebesar 0.131.
2. Koefisien regresi X1 sebesar – 0.012 menunjukkan tanda negatif. Hal ini dapat
diartikan bahwa setiap penambahan abnormal audit fee sebesar 1 poin akan menurunkan akrual diskresioner atau meningkatkan kualitas audit sebesar
0.012 dan variabel lainnya dianggap konstan. 3. Koefisien regresi X2 sebesar 0.001 menunjukkan tanda positif. Hal tersebut
menyatakan bahwa setiap penambahan audit tenure masa perikatan audit selama 1 tahun akan meningkatkan akrual diskresioner atau menurunkan
kualitas audit sebesar 0.001 dan variabel lainnya dianggap konstan. 4. Koefisien regresi X3 sebesar 0.031 menunjukkan tanda positif. Hal tersebut
menyatakan bahwa setiap penambahan spesialisasi sebesar 1 poin akan meningkatkan akrual diskresioner atau menurunkan kualitas audit sebesar
0.031 dan variabel lainnya dianggap konstan. 5. Koefisien regresi X4 sebesar 0.000 menunjukkan tanda positif. Hal tersebut
menyatakan bahwa setiap penambahan konsentrasi kepemilikan sebesar 1 akan menurunkan akrual diskresioner atau meningkatkan kualitas audit sebesar
0.000 dan variabel lainnya dianggap konstan. 6. Koefisien regresi X5 sebesar 0.004 menunjukkan tanda positif. Hal tersebut
menyatakan bahwa setiap penambahan proporsi komisaris independen sebesar
1 akan meningkatkan akrual diskresioner atau menurunkan kualitas audit sebesar 0.004 dan variabel lainnya dianggap konstan.
7. Koefisien regresi X6 sebesar – 0.014 menunjukkan tanda negatif. Hal tersebut
menyatakan bahwa setiap penambahan kualitas komite audit sebesar 1 poin akan menurunkan akrual diskresioner atau meningkatkan kualitas audit sebesar
0.014 dan variabel lainnya dianggap konstan.
4.1.3.3 Hasil Pengujian Hipotesis