Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan terhadap Kualitas Audit

Solomon et al. 1999 menyebutkan bahwa kesalahan akan lebih sedikit dilakukan oleh auditor spesialis daripada auditor nonspesialis. Owhoso 2002 menyatakan bahwa auditor dengan spesialisasi industri tertentu memiliki pengetahuan yang spesifik sehingga dapat dengan cepat memahami karakteristik sebuah perusahaan dengan lebih komprehensif. Low 2004 menemukan bahwa spesialisasi auditor dapat meningkatkan audit risk assessment dan keputusan perencanaan kualitas audit yang baik. Hasil penelitian Setiawan dan Fitriany 2011 menunjukkan bahwa spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Pada penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa penggunaan auditor spesialis akan meningkatkan kualitas audit. Auditor yang spesialis memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai bisnis klien dalam industrinya dibandingkan dengan auditor nonspesialis. Auditor spesialis akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mendeteksi kecurangan yang dilakukan dalam bisnis klien. Hipotesis ketiga yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: H3: Spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit

2.12.2.4 Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan terhadap Kualitas Audit

Kepemilikan yang terkonsentrasi akan menggeser masalah keagenan dari permasalahan antara pemegang saham dengan manajemen menjadi masalah antara pemegang saham mayoritas dan manajemen dengan pemegang saham minoritas. Hal ini dikarenakan pemegang saham mayoritas memiliki kemampuan untuk mengontrol manajemen, sehingga kebijakan manajemen seringkali didasarkan pada kepentingan pemegang saham mayoritas dan mengabaikan kepentingan pemegang saham minoritas. Pemegang saham mayoritas akan memiliki pengaruh yang dominan terhadap perusahaan dan kemungkinan untuk lepas dari pengawasan pemegang saham lainnya Fama dan Jensen, 1983. Hal ini dapat menyebabkan mereka akan dengan mudah melakukan tindakan yang akan memberikan keuntungan bagi mereka dan merugikan pemegang saham minoritas. Jika aktivitas kecurangan tersebut terdeteksi oleh stakeholder lainnya, misalnya investor, maka investor akan menurunkan penilaiannya terhadap nilai perusahaan yang pada akhirnya dapat mengurangi nilai saham dan meningkatkan biaya modal. Pada kondisi seperti ini maka pemegang saham mayoritas akan berusaha agar tindakannya tidak terdeteksi dengan mengurangi kualitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangannya. Oleh karena itu, perusahaan akan terdorong untuk menyewa auditor dengan kualitas audit rendah. Kepemilikan hak kontrol yang besar pada pemegang saham mayoritas tidak selalu menghasilkan konflik keagenan dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan pemegang saham mayoritas selain memiliki kepentingan terhadap hak kontrol juga memiliki kepentingan terhadap hak aliran kas atas investasi yang dimilikinya. Pemegang saham mayoritas memiliki nilai investasi yang tinggi dalam perusahaan, sehingga mereka akan berupaya untuk menjaga nilai investai tersebut agar aliran kas yang diterimanya juga tinggi. Hal tersebut akan menyebabkan pemegang saham mayoritas dapat menjadi mekanisme internal yang efektif untuk pendisiplinan manajemen. Jika hal ini diwujudkan maka tindakan moral hazard manajemen dapat ditekan. Peningkatan kepemilikan pada pemegang saham mayoritas dapat berfungsi untuk mengatasi efek negatif karena besarnya hak kontrol yang dimiliki pemegang saham mayoritas. Ketika kepemilikan pemegang saham mayoritas meningkat, kemampuan ekspropriasi oleh pemegang saham mayoritas akan menurun. Penurunan kemampuan ekspropriasi dikarenakan biaya yang dikeluarkan oleh pemegang saham mayoritas akan meningkat apabila perusahaan mengalami kerugian atau penurunan nilai saham Claessens, Djankov, Fan dan Lang dalam Diyanty, dkk 2015. Peningkatan kepemilikan pemegang saham mayoritas dapat memicu pemegang saham mayoritas untuk meningkatkan nilai perusahaan dan menyelaraskan kepentingan mereka dengan pemegang saham minoritas. Hal tersebut akan memotivasi pemegang saham mayoritas untuk meningkatkan kualitas audit atas laporan keuangan dengan harapan untuk meningkatkan nilai kepercayaan investor pada kualitas laporan keuangan perusahaan Diyanty, dkk 2015. Penelitian Darmadi 2016 menemukan bukti bahwa konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor berkualitas. Ketika kepemilikan perusahaan lebih terkonsentrasi, pemegang saham mayoritas akan berupaya meningkatkan pengawasan tambahan untuk menunjukkan kepada para pemegang kepentingan lainnya mengenai kredibilitas tata kelola perusahaan dan proses pelaporan keuangan, sehingga mendorong penggunaan auditor berkualitas. Penelitian Diyanty, dkk 2015 juga menunjukkan bahwa pemegang saham pengendali berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Berdasarkan penjelasan di atas, pada penelitian ini peneliti berasumsi bahwa kepemilikan yang terkonsentrasi akan memberikan dampak yang positif terhadap kualitas audit. Pemegang saham mayoritas akan berupaya untuk memberikan sinyal positif kepada pemegang saham minoritas bahwa hak-hak mereka dilindungi dengan baik. Maka, hipotesis keempat yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: H4: Konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif terhadap kualitas audit

2.12.2.5 Pengaruh Komisaris Independen terhadap Kualitas Audit

Dokumen yang terkait

PENGARUH CLIENT IMPORTANCE DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

4 86 21

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

0 14 20

PENGARUH SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, DAN OPINI AUDITOR INDEPENDEN TERHADAP AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2013)

16 55 63

ANALISIS PENGARUH ABNORMAL AUDIT FEE, AUDIT TENURE, SPESIALISASI AUDITOR DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Indon

16 99 170

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 8

PENGARUH INDEPENDENSI, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)

0 2 12

PENGARUH DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT SEBAGAI MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

0 2 64

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16

SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF TERHADAP PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

0 1 9