1 akan meningkatkan akrual diskresioner atau menurunkan kualitas audit sebesar 0.004 dan variabel lainnya dianggap konstan.
7. Koefisien regresi X6 sebesar – 0.014 menunjukkan tanda negatif. Hal tersebut
menyatakan bahwa setiap penambahan kualitas komite audit sebesar 1 poin akan menurunkan akrual diskresioner atau meningkatkan kualitas audit sebesar
0.014 dan variabel lainnya dianggap konstan.
4.1.3.3 Hasil Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian terhadap asumsi klasik dan telah diperoleh model regresi yang memenuhi asumsi normalitas, multikolinearitas, autokorelasi
dan heteroskedastisitas, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Hasil pengujian dan analisis uji hipotesis akan dijelaskan pada bagian berikut ini.
1. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada Tabel 4.21 berikut ini:
Tabel 4.21 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
,131 ,115
1,141 ,257
ABN_FEE -,012
,016 -,074
-,718 ,475
TENURE ,001
,005 ,025
,233 ,817
SPEC_AUD ,031
,024 ,163
1,305 ,196
KONS_PEM ,000
,000 ,031
,307 ,760
KOM_IND ,004
,001 ,293
2,847 ,006
KOM_AUD -,014
,005 -,337
-2,912 ,005
a. Dependent Variable: DACC Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016
Hipotesis 1 menyatakan bahwa abnormal audit fee berpengaruh secara negatif terhadap kualitas audit. Output SPSS seperti pada Tabel 4.21
menunjukkan nilai t hitung abnormal audit fee ABN_FEE sebesar -0.718 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.475 yang lebih besar dari 0.05. Nilai
koefisien sebesar -0.012 berarti abnormal audit fee memiliki arah hubungan negatif terhadap akrual diskresioner atau memiliki arah hubungan positif terhadap
kualitas audit. Hal tersebut menunjukan bahwa abnormal audit fee berpengaruh positif terhadap kualitas audit dan tidak signifikan, sehingga H1 ditolak.
Hipotesis 2 menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh secara negatif terhadap kualitas audit. Output SPSS seperti pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai t
hitung audit tenure TENURE sebesar 0.233 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.817 yang lebih besar dari 0.05. Nilai koefisien sebesar 0.001 berarti tenure
memiliki arah hubungan positif terhadap akrual diskresioner atau memiliki arah hubungan negatif terhadap kualitas audit. Hal tersebut menunjukan bahwa audit
tenure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dan tidak signifikan, sehingga H2 ditolak.
Hipotesis 3 menyatakan bahwa spesialisasi auditor berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit. Output SPSS seperti pada Tabel 4.21 menunjukkan
nilai t hitung spesialisasi auditor SPEC_AUD sebesar 1.305 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.196 yang lebih besar dari 0.05. Nilai koefisien sebesar
0.031 berarti spesialisasi audit memiliki arah hubungan positif terhadap akrual diskresioner atau memiliki arah hubungan negatif terhadap kualitas audit. Hal
tersebut menunjukan bahwa spesialisasi audit berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dan tidak signifikan, sehingga H3 ditolak.
Hipotesis 4 menyatakan bahwa konsentrasi kepemilikan berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit. Output SPSS seperti pada Tabel 4.21 menunjukkan
nilai t hitung konsentrasi kepemilikan KONS_PEM sebesar 0.307 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.760 yang lebih besar dari 0.05. Nilai koefisien
sebesar 0.000 berarti konsentrasi kepemilikan memiliki arah hubungan positif terhadap akrual diskresioner atau memiliki arah hubungan negatif terhadap
kualitas audit. Hal tersebut menunjukan bahwa konsentrasi kepemilikan berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dan tidak signifikan, sehingga H4
ditolak. Hipotesis 5 menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh secara
positif terhadap kualitas audit. Output SPSS seperti pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai t hitung komisaris independen KOM_IND sebesar 2.847 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.006 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai koefisien sebesar 0.004
berarti komisaris independen memiliki arah hubungan positif terhadap akrual diskresioner atau memiliki arah hubungan negatif terhadap kualitas audit. Hal
tersebut menunjukan bahwa komisaris independen berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit namun arah pengaruhnya negatif, sehingga H5 ditolak.
Hipotesis 6 menyatakan bahwa komite audit berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit. Output SPSS seperti pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai t
hitung komisaris audit KOM_AUD sebesar -2.912 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.005 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai koefisien sebesar -0.014 berarti
komite audit memiliki arah hubungan negatif terhadap akrual diskresioner atau memiliki arah hubungan positif terhadap kualitas audit. Hal tersebut menunjukan
bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit dan signifikan, sehingga H6 diterima.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan di atas maka ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut:
Tabel 4.22 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan
Hasil H1
Abnormal audit fee berpengaruh negatif terhadap kualitas audit
Ditolak H2
Audit tenure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit Ditolak
H3 Spesialisasi audit berpengaruh positif terhadap kualitas
audit Ditolak
H4 Konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif terhadap
kualitas audit Ditolak
H5 Komisaris independen berpengaruh positif terhadap
kualitas audit Ditolak
H6 Komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit
Diterima Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016
2. Koefisien Determinasi R