Kualitas Audit Hasil Analisis Statistik Deskriptif

4.1.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif yang meliputi nilai rata-rata mean, maksimum, minimum dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian. Hasil statistik deskriptif dari dari masing-masing variabel penelitian akan dijelaskan pada bagian berikut ini.

4.1.2.1 Kualitas Audit

Kualitas audit adalah variabel dependen dalam penelitian ini. Variabel ini diproksikan dengan menggunakan akrual diskresioner DACC yang dihitung dengan menyelisihkan antara total akrual dan akrual nondiskresioner. Akrual diskresioner dihitung dengan menggunakan model Kasznik. Hasil analisis statistik deskriptif variabel kualitas audit dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kualitas Audit N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DACC 90 -.20316 .32034 .0000000 .09559499 Valid N listwise 90 Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari data yang berjumlah 90, variabel kualitas audit yang diproksikan dengan akrual diskresioner DACC memiliki rentang -0.20316 hingga 0.32034. Nilai terendah sebesar -0.20316 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut melakukan manajemen akrual dengan cara menurunkan labanya sebesar 0.20316. Nilai tertinggi sebesar 0.32034 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut melakukan manajemen akrual dengan cara menaikkan labanya sebesar 0.32034. Nilai rata-rata mean sebesar 0.0000000 menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel pada periode 2013- 2014 melakukan manajemen akrual sebesar 0.00 dari lagged total assets. Standar deviasi sebesar 0.09559499 menunjukkan simpangan data yang relatif besar karena nilainya lebih besar daripada nilai rata-rata. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang menunjukkan besarnya simpangan data, maka data variabel kualitas audit dikatakan kurang baik. Berdasarkan data akrual diskresioner DACC sebagai proksi dari kualitas audit perusahaan sampel yang terlampir pada lampiran. Tingkat kualitas audit dari terendah hingga tertinggi disajikan dalam Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Tingkat Kualitas Audit Kategori Interval Jumlah Perusahaan Persentase 2013 2014 Rendah -0.20316 – -0.13552 4 3 7.78 Sedang -0.13551 – -0.06787 7 7 15.56 Tinggi -0.06786 – 0.11450 30 29 65.55 Sedang 0.11451 – 0.21743 3 5 8.89 Rendah 0.21744 – 0.32034 1 1 2.22 Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa persentase terbanyak dari tingkat kualitas audit pada perusahaan yang menjadi sampel sebesar 65.55 termasuk dalam kategori tinggi. Persentase tersebut menunjukkan bahwa 65.55 dari perusahaan yang menjadi sampel memiliki auditor dengan kemampuan yang baik dalam membatasi tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan klien, sehingga menghasilkan kualitas audit yang tinggi.

4.1.2.2 Abnormal Audit Fee

Dokumen yang terkait

PENGARUH CLIENT IMPORTANCE DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

4 86 21

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

0 14 20

PENGARUH SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, DAN OPINI AUDITOR INDEPENDEN TERHADAP AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2013)

16 55 63

ANALISIS PENGARUH ABNORMAL AUDIT FEE, AUDIT TENURE, SPESIALISASI AUDITOR DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Indon

16 99 170

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 8

PENGARUH INDEPENDENSI, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)

0 2 12

PENGARUH DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT SEBAGAI MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

0 2 64

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16

SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF TERHADAP PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

0 1 9