TACC
it
TA
it-1
= α
i
1TA
it-1
+ α
1
[∆REV
it
TA
it-1
- ∆REC
it
TA
it-1
] + α
2
PPE
it
TA
it-1
+ α3 ∆CFO
it
TA
it-1
+ ε
it
Keterangan: TACC
it
: total akrual perusahaan untuk periode t TA
it-1
: total aset pada tahun sebelumnya ∆REV
it
: perubahan pendapatan dari tahun t-1 ke tahun t ∆REC
it
: perubahan nilai bersih piutang dari tahun t-1 ke tahun t PPE
it
: nilai kotor aktiva tetap perusahaan i dalam periode t ∆CFO
it
: perubahan arus kas operasi dari tahun t-1 ke tahun t 3. Perhitungan akrual diskresioner
Setelah menghitung total akrual perusahaan dan akrual nondiskresioner, langkah terakhir yaitu menghitung total akrual diskresioner. Total akrual
diskresioner dihitung dengan mengurangkan akrual nondiskresioner dari total akrual perusahaan, yaitu dengan rumus sebagai berikut:
DACC
it
= TACC
it
- NDAC
it
3.3.2 Abnormal Audit Fee X1
Abnormal audit fee merupakan variabel bebas independen pertama dalam penelitian ini. Abnormal audit fee didefinisikan sebagai selisih antara audit fee
faktual yang dibayarkan oleh perusahaan kepada auditor dengan estimasi audit fee yang normal dibayarkan untuk perikatan tersebut. Audit fee faktual dapat dilihat
dari laporan keuangan perusahaan, sedangkan untuk mengestimasi audit fee normal menggunakan logaritma natural dari audit fee faktual. Sesuai dengan
Fitriany,dkk 2015, maka logaritma natural audit fee faktual dapat dihitung dengan persamaan:
Keterangan: AFEE
: logaritma natural atas audit fee faktual LNTA
: logaritma natural total aset NBS
: logaritma natural atas 1 ditambah jumlah segmen bisnis NGS
: logaritma natural atas 1 dtambah jumlah segmen geografis INVREC
: persediaan dan piutang dibagi dengan aset EMPLOY
: akar pangkat dua atas jumlah karyawan LOSSLAG
: 1 apabila Net Income periode t-1 negatif, 0 lainnya LEV
: leverage total liabilitastotal aset ROA
: return on assets net income dibagi rata-rata total aset LIQUID
: current assets dibagi current liabilities BIG4
: 1 apabila KAP BIG4, 0 lainnya SHORT_TEN : 1 apabila audit dalam masa audit pertama atau kedua, 0 lainnya
BTM : book-to-market ratio
CHGSALE : perubahan penjualan tahun lalu dibagi dengan total aset tahun
berjalan
Setelah diketahui besarnya ekspektasi fee audit normal, maka untuk menghitung besarnya abnormal audit fee dilakukan dengan menyelisihkan fee
audit faktual dengan ekspektasi fee audit normal.
3.3.3 Audit Tenure X2
Audit tenure merupakan variabel bebas independen kedua dalam penelitian ini. Audit tenure adalah lamanya perikatan audit antara auditor dengan
suatu klien. Lama masa perikatan tersebut diukur dengan menghitung jumlah tahun KAP yang sama melakukan perikatan audit dengan suatu klien seperti yang
digunakan dalam Putri dan Wiratmaja 2015.
3.3.4 Spesialisasi Auditor X3
Spesialisasi auditor merupakan variabel bebas independen ketiga dalam penelitian ini. Auditor dikatakan spesialis apabila memiliki fokus penyediaan jasa
audit terhadap klien dalam industri sejenis tertentu. Auditor spesialis dan nonspesialis dikategorikan berdasarkan market share, yaitu persentase klien
perusahaan manufaktur yang diaudit oleh suatu KAP, kemudian dilakukan pembobotan berdasarkan total aset perusahaan dengan rumus yang digunakan
oleh Craswell et al. 1995, Verleyen dan De Beelde 2009, Siregar, dkk 2011, Setiawan dan Fitriany 2011, dan Ali dan Aulia 2015. Apabila suatu KAP
menguasai 10 market share, maka dikatakan spesialis dan apabila kurang dari itu maka dikatakan nonspesialis. Setelah diketahui kategori spesialis atau
nonspesialis, maka digunakan dummy variabel dengan memberikan nilai 1 bagi perusahaan yang diaudit oleh auditor spesialis dan nilai 0 untuk perusahaan yang
diaudit oleh auditor nonspesialis. Rumus untuk menghitung pembobotan market share spesialisasi auditor adalah sebagai berikut:
3.3.5 Konsentrasi Kepemilikan X4