Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance Mekanisme Good Corporate Governance

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. 5. Kewajaran dan Kesetaraan Fairness Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa good corporate governance merupakan prinsip yang mengarahkan perusahaan untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan dan kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para stakeholder sehingga kepentingan masing- masing pihak dapat diwujudkan secara seimbang.

2.7.2 Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance

Tujuan dan manfaat GCG menurut Komite Nasional Corporate Governance KNKG, 2006 adalah: 1. meningkatkan nilai perseroan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil agar perusahaan memiliki daya saing kuat, sehingga dapat menciptakan iklim yang mendukung investasi; 2. mendorong pengelolaan perseroan secara profesional, transparan dan efisien serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian dewan komisaris, direksi dan RUPS; dan 3. mendorong agar pemegang saham, anggota dewan komisaris dan anggota dewan direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang berkepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar perseroan. Riadiani 2015 menyatakan good corporate governance dapat membawa manfaat, di antaranya: 1. mengurangi agency cost yang merupakan biaya yang harus ditanggung pemegang saham karena penyalahgunaan wewenang sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada agen, 2. mengurangi biaya modal sebagai dampak dari menurunnya tingkat bunga atas dasar dana dan sumber dana yang dipinjamkan oleh perusahaan, dan 3. menciptakan dukungan para stakeholder dalam lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagi strategi dan kebijakan yang ditempuh peruahaan.

2.7.3 Mekanisme Good Corporate Governance

Mekanisme good corporate governance diartikan sebagai aturan main, prosedur, dan hubungan yang jelas antara pihak-pihak pengambil keputusan dengan pihak yang akan melakukan pengawasan terhadap keputusan tersebut. Menurut Boediono 2005 mekanisme corporate governance merupakan suatu sistem yang mampu mengendalikan dan mengarahkan kegiatan operasional perusahaan serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, sehingga dapat digunakan untuk menekan terjadinya masalah agency. Dengan kata lain, mekanisme good corporate governance diarahkan untuk menjamin terlaksananya tata kelola dalam sebuah perusahaan. Mekanisme good corporate governance dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal perusahaan Naja dalam Riadiani 2015. 1. Internal Perusahaan Unsur yang berasal dari dalam perusahaan dan unsur yang selalu diperlukan di dalam perusahaan. a. Unsur yang berasal dari dalam perusahaan adalah pemegang saham, direksi, dewan komisaris, manajer, karyawan atau serikat pekerja, sistem remunerasi berdasarkan kinerja, dan komite audit. b. Unsur yang selalu diperlukan di dalam perusahaan adalah keterbukaan dan kerahasiaan, transparansi, accountability, fairness, dan aturan dari code of conduct. 2. Eksternal Perusahaan Unsur yang berasal dari luar perusahaan dan unsur yang selalu diperlukan di luar perusahaan. a. Unsur yang berasal dari luar perusahaan adalah kecukupan undang- undang dan perangkat hukum, investor, institusi, penyedia informasi, akuntan publik, institusi yang memihak kepentingan publik bukan golongan, pemberi pinjaman, dan penghasilan legalitas. b. Unsur yang selalu diperlukan di luar perusahaan adalah aturan dan code of conduct, fairness, accountability, dan jaminan hukum. Abusbaiha 2015 menyatakan bahwa beberapa faktor good corporate governance yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah struktur kepemilikan, independensi dewan komisaris dan independensi komite audit. Diyanty, dkk 2015 mengkaji mekanisme tata kelola perusahaan dalam mengukur kualitas audit dengan mekanisme pemegang saham pengendali, peran dewan komisaris dan komite audit. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga mekanisme good corporate governance yang berkaitan dengan kualitas audit yaitu konsentrasi kepemilikan, komisaris independen dan komite audit.

2.8 Konsentrasi Kepemilikan

Dokumen yang terkait

PENGARUH CLIENT IMPORTANCE DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

4 86 21

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

0 14 20

PENGARUH SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, DAN OPINI AUDITOR INDEPENDEN TERHADAP AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2013)

16 55 63

ANALISIS PENGARUH ABNORMAL AUDIT FEE, AUDIT TENURE, SPESIALISASI AUDITOR DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Indon

16 99 170

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 8

PENGARUH INDEPENDENSI, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)

0 2 12

PENGARUH DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT SEBAGAI MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

0 2 64

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16

SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF TERHADAP PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

0 1 9