Kualitas Audit Y Variabel Penelitian

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan tujuh variabel, yaitu satu variabel terikat dependen dan enam variabel bebas independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Sedangkan variabel independen meliputi abnormal audit fee, audit tenure, spesialisasi auditor, konsentrasi kepemilikan, komisaris independen dan komite audit.

3.3.1 Kualitas Audit Y

Kualitas audit merupakan variabel terikat dependen dalam penelitian ini. Kualitas audit dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kualitas laba yang disajikan dalam laporan keuangan yang diaudit. Kualitas laba digunakan sebagai definisi dari kualitas audit didasarkan pada pemikiran bahwa salah satu tujuan utama dari audit adalah untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, di mana kualitas laba dapat menunjukkan tingkat kualitas laporan keuangan DeFond dan Zhang 2013. Kualitas laba yang tinggi menunjukkan tingkat keinformatifan dan kegunaan laba yang tinggi, sehingga akurasi informasi juga tinggi. Kualitas laba dapat menunjukkan kemampuan auditor dalam mendeteksi tingkat manipulasi terhadap prinsip akuntansi berterima umum yang dilakukan oleh perusahaan melalui manajemen laba, sehingga dapat menunjukkan kualitas audit. Pengukuran kualitas audit diukur dengan akrual diskresioner. Akrual diskresioner adalah pengakuan laba akrual atau beban yang bebas, tidak diatur dan merupakan pilihan kebijakan manajemen. Akrual diskresioner mencerminkan informasi privat yang diberikan oleh manajer untuk menggambarkan kondisi suatu perusahaan, sehingga memungkinkan manajer untuk terlibat dalam pelaporan yang oportunistik untuk memaksimalkan kemakmuran mereka. Nilai akrual diskresioner yang tinggi menunjukkan kualitas audit yang rendah, karena mengindikasikan bahwa auditor tidak mampu membatasi tindakan manajemen laba oleh manajemen. Dalam penelitian ini, akrual diskresioner diukur dengan menggunakan model Kasznik 1999 seperti yang digunakan oleh Setiawan dan Fitriany 2011. Model tersebut merupakan cara untuk mendekomposisi total akrual menjadi komponen diskresioner dan nondiskresioner. 1. Menghitung total akrual perusahaan Menggunakan pendekatan cash flow dengan menghitung selisih antara laba bersih sebelum pos luar biasa dengan arus kas bersih dari kegiatan operasional CFO, dengan rumus sebagai berikut: TACCit = INCBFXT it – CFO it Keterangan: TACCit = total akrual perusahaan untuk periode t INCBFXTit = laba perusahaan sebelum pos-pos luar biasa untuk periode t CFOit = arus kas operasi perusahaan untuk periode t 2. Menghitung akrual nondiskresioner Model Kasznik 1999 mempertimbangkan dimasukkannya cash flow operations sebagai variabel penjelas yang tidak dipertimbangkan dalam Modified Jones 1995. Kasznik 1999 menyatakan bahwa akrual nondiskresioner merupakan fungsi dari perubahan pendapatan yang disesuaikan dengan adanya perubahan piutang, PPE dan CFO. Rumusnya adalah sebagai berikut: TACC it TA it-1 = α i 1TA it-1 + α 1 [∆REV it TA it-1 - ∆REC it TA it-1 ] + α 2 PPE it TA it-1 + α3 ∆CFO it TA it-1 + ε it Keterangan: TACC it : total akrual perusahaan untuk periode t TA it-1 : total aset pada tahun sebelumnya ∆REV it : perubahan pendapatan dari tahun t-1 ke tahun t ∆REC it : perubahan nilai bersih piutang dari tahun t-1 ke tahun t PPE it : nilai kotor aktiva tetap perusahaan i dalam periode t ∆CFO it : perubahan arus kas operasi dari tahun t-1 ke tahun t 3. Perhitungan akrual diskresioner Setelah menghitung total akrual perusahaan dan akrual nondiskresioner, langkah terakhir yaitu menghitung total akrual diskresioner. Total akrual diskresioner dihitung dengan mengurangkan akrual nondiskresioner dari total akrual perusahaan, yaitu dengan rumus sebagai berikut: DACC it = TACC it - NDAC it

3.3.2 Abnormal Audit Fee X1

Dokumen yang terkait

PENGARUH CLIENT IMPORTANCE DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

4 86 21

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

0 14 20

PENGARUH SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, DAN OPINI AUDITOR INDEPENDEN TERHADAP AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2013)

16 55 63

ANALISIS PENGARUH ABNORMAL AUDIT FEE, AUDIT TENURE, SPESIALISASI AUDITOR DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Indon

16 99 170

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 8

PENGARUH INDEPENDENSI, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)

0 2 12

PENGARUH DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT SEBAGAI MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

0 2 64

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16

SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF TERHADAP PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

0 1 9