e. Efek dari gaya axial pada link diabaikan apabila gaya axial yang diijinkan tidak lebih besar 15 persen dari kekuatan leleh nominal pada link atau
dapat dibentuk persamaan berikut: Pu
≤ 0.15 . Py 2.8
Py = Fy.Ag 2.9
Dimana: Pu = Gaya aksial yang dijinkan
Py = Gaya aksial nominal Fy = Kuat leleh baja
Ag = Luas penampang
2.5 Pengaku Link Link Sttiffner
Pengaku pada elemen link dapat digunakan untuk meningkatkan daktalitas elemen link, dengan memasangkan pengaku pada badan maka akan memperlambat
kejadian tekuk dan geser pada badan. Kejadian yang sering terjadi pada link pendek ialah terjadinya sobekan pada badan setelah terjadi tekuk Kasai dan Popov 1986a.
Berdasarkan penelitian itu maka Kasai dan Popov 1986 mengembangkan formulasi jarak pengaku sebagai berikut:
a = 29t
w
– d5 untuk γ
p
a = 38t = ± 0,09 rad.
2.10
w
– d5 untuk γ
p
a = 56t = ± 0,06 rad.
2.11
w
– d5 untuk γ
p
Di mana: = ± 0,03 rad.
2.12
a = Jarak antara pengaku stiffner
t
w
γ = Tebal badan
p
Untuk memperjelas penjelasan di atas dapat dilihat contoh link stiffner pada EBF tipe Spit K-Braced
Gambar 2.8, = Sudut rotasi inelastik
Universitas Sumatera Utara
Percobaan yang telah dilakukan Engelhardt dan Popov mendapatkan pemasangan pengaku pada link kombinasi antara link pendek dan link panjang tidak
sepenuhnya dapat memperlambat tekuk pada sayap, namun demikian tekuk pada sayap tidak seserius tekuk pada badan. Meskipun kekuatan link akan menurun dengan
meningkatnya sudut rotasi inelastik. Untuk link yang berperilaku sebagai link panjang lentur, pengaku badan
bagian tengah berfungsi untuk membatasi penurunan kekuatan yang disebabkan tekuk lokal pelat sayap dan tekuk lateral buckling Yurisman, 2011. Pada penelitan
terdahulu, Hjelmstad dan Popov 1983 melakukan percobaan dengan link panjang dan menemukan bahwa adanya kebutuhan pengaku di luar link yaitu pada hubungan
link dan bracing. Kebutuhan pengakuan ini didasari beberapa faktor termasuk panjang link, rasio perbandingan tebal dan lebar sayap, dan juga termasuk sudut
antara bracing dan balok. Engelhardt dan Popov 1992 menyarankan solusi konservatif dengan memasangkan pengaku dengan kedalaman sebagian di seberang
dari ujung link pada jarak 1,5 b AISC 2005 Seismic Provisions for Structural Steel Building menetapkan
ketentuan pengaku lateral elemen link sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. Pada tabel tersebut mengklasifikasikan link pada empat jenis berdasarkan gaya-
f.
Gambar 2.8 Contoh detail pengaku link link stiffner AISC.2005
Universitas Sumatera Utara
gaya yang berkerja pada elemen link tersebut, tabel ini membagi link kombinasi menjadi dua yaitu dominan geser dan dominan lentur, tergantung dari gaya dominan
yang bekerja jika pada link kombinasi dominan lentur yang berkerja maka link disebut link kombinasi dominan lentur jika sebaliknya gaya geser yang mendominasi
pada elemen link maka link disebut link kombinasi dominan geser. Tentunya pola atau kontur tegangan akan berbeda antara link kombinasi dominan geser dengan link
kombinasi dominan lentur. Jika pada link dominan lentur tegangan akan lebih banyak pada pada bagian sayap dan untuk dominan geser, tegangan akan lebih besar pada
bagian badan. Hal ini tentunya akan menimbulkan sudut rotasi yang berbeda antara satu jenis elemen link dengan jenis lainnya sebagaimana pada tabel.
No Panjang Link
Jenis Link Sudut
Rotasi Jarak Pengaku
Maksimum
1 e
≤ 1,6
�� ��
Geser murni 0.08
30.t
w
0.02 –d5
52.t
w
2 –d5
1,6
�� ��
e ≤
2,6
�� ��
Dominan Geser
Harus memenuhi No1 dan No2
3 2,6
�� ��
e ≤ 5
�� ��
Dominan lentur
0.02 1,5 b
f
4 dariujung
link
e 5MpVp Lentur Murni
Tidak membutuhkan
pengaku antara
Tabel 2.2. Klasifikasi jarak pengaku badan antaraintermediate stiffener Yurisman, 2011
Universitas Sumatera Utara
2.6 Las