Set up Pengujian METODOLOGI PENELITIAN

D. Data Logger Alat ini mempunyai fungsi dalam mengkonversi data yang dihasilkan oleh LVDT dan strain gauge ke dalam komputer, sehingga data yang dihasilkan dapat dibaca dan direkam untuk kebutuhan analisis.Data logger yang digunakan di PAU- ITB adalah data logger tipe TDS-302.Pada alat ini terdapat penomoran terhadap setiap channelnya. E. Universal Testing Machine UTM Alat ini lebih dikenal dengan alat uji tarik baja, alat ini digunakan untuk mendapatkan material properti dari baja dan baut yang akan digunakan. Penggunaan alat ini dilakukan diawal, sebelum benda uji diberi pembebanan.

3.7 Set up Pengujian

A. Uji tarik baja Uji tarik baja dilakukan sebelum pengujian dilakukan untuk mendapatkan karakteristik material yang akan digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM. Sehingga diperoleh tegangan leleh fy, tegangan ultimitfu, regangan leleh ε y , dan modulus elatisitas baja E pada material baja yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 a Specimen Uji Tarik b Mesin Uji Tarik Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini uji tarik dilakukan sebanyak empat kali, yaitu uji tarik untuk bagian badan profil, bagian sayap profil, pengaku vertikal dan pengaku diagonal. Sehingga diperoleh tegangan leleh baja untuk bagian badan fy = 380 MPa dan tegangan Ultimit fu = 508,964 MPa, regangan leleh ε y = 0.001728 sehingga modulus elatisitas baja E pada bagian badan sebesar 219907.4, untuk bagian sayap tegangan leleh baja untuk bagian sayap fy = 373 MPa dan tegangan Ultimit fu = 491.4781 MPa, regangan leleh ε y = 0.001774 sehingga modulus elatisitas baja E pada bagian badan sebesar 210259.3.dan untuk pengaku vertikal tegangan leleh baja fy = 327 MPa dan tegangan Ultimit fu = 456,74MPa, regangan leleh ε y = 0.001559sehingga modulus elatisitas baja E pada pengaku vertikal sebesar 209749.8 . Selanjutnya untuk pengaku diagonal tegangan leleh baja fy = 379 MPa dan tegangan Ultimit fu = 482.47MPa, regangan leleh ε y B. Pembuatan Benda Uji = 0.002165sehingga modulus elatisitas baja E sebesar174876.4. Benda uji yang akan digunakan adalah link menengah dari profil IWF 200. 100.5,5.8 dengan panjang 600 mm. Spesimen yang akan digunakan ada dua buah benda uji, link menengah dengan pengaku badan vertikal dan link dengan pengaku diagoanal pada kedua ujungnya. Untuk menyambungkan antara profil dengan pengaku badan maka baja di las dengan las elektroda, sehingga profil dengan pengaku badan menyatu satu sama lainnya, dilihat pada Gambar 3.8 berikut. Gambar 3.8 Benda Uji I Link Dengan Pengaku Badan Vertikal Universitas Sumatera Utara C. Pemasangan Stain gauge Strain gauge di pasangkan di tempat-tempat yang kemungkinan akan terjadi gaya yang cukup besar dan di tempat-tempat yang berpotensi untuk terjadinya tekuk lokal local buckling umumnya pada daerah tumpuan dan pada daerah badan propil. Pemasangan strain gauge ini juga didasari hasil analisa dari medote sebelumnya yaitu kajian secara numerik dengan bantuan perangkat lunak MSCNASTRAN guna memperoleh daerah-daerah yang tepat dalam pemasangan strain gauge. Letak Strain Gauge pada link seperti Gambar 3.9. a b Gambar 3.9 Letak Strain Gauge Pada Link a Benda uji 1 b Benda uji 2 Universitas Sumatera Utara Strain gauge yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu strain gauge single dan strain gauge rossete, strain gauge tipe single dipasangkan pada bagian sayap propel sedangkan untuk tipe rossete dipasangkan pada bagian badan propil. Sebelum starin gauge dipasang pertama sekali harus dicek apakah kondisi strain gauge dalam kondisi baik kemudian strain gauge yang siap dipasang ditempelkan pada daerah-daerah yang sudah ditentukan sebelumnya dengan perekat khusus sehingga ketika dilakukan pengujian strain gauge tidak lepas. Mula-mula daerah yang akan diletakkan strain gauge dipastikan sudah bersih, kemudian strain gauge dilumuri perekat khusus dan didekatkan dengan daerah yang akan di pasang strain gauge kemudian dengan lembaran khusus strain gauge ditekan untuk beberapa saat, lembaran tersebut berfungsi agar strain gauge tidak menempel dengan tangan. D. Pemasangan LVDT Sama halnya dengan strain gauge, LVDT juga dipasangkan pada tempat- tempat yang diyakini akan terjadi perpindahan yang signifikan baik perpindahan secara horizontal maupun perpindahan secara vertikal, daerah yang akan terjadi perpindahan pada pebelitian ini pada aktuator dan tumpuan atas spesimen sehingga untuk mengetahui besarnya perpindahan dipasangkan LVDT-1 dan LVDT-2. Namun pada daerah-daerah tertentu LVDT dipasang untuk menyakinkan tidak terjadinya pergerakkan, seperti pada tumpuan dipasangakan LVDT untuk arah vertikal LVDT- 5 dan horizontal LVDT-3 gunanya untuk meyakinkan bahwa pada tumpuan Gambar 3.10 Pemasangan Strain Gauge dan Pengecekan Strain Gauge Universitas Sumatera Utara tidakterjadi pergerakkan sebagaimana yang direncanakan pada tumpuan bawah perilaku yang diharapkan adalah jepit. Dan dibelakang loading frame juga dipasangkan LVDT LVDT-7 gunanya juga agar memastikan loading frame tidak bergeser karena apabila loading frame bergeser maka pembebanan yang dilakukan tidah sesuai yang diharapkan. Dan untuk bagian perletakan specimen dipasangkan LVDT LVDT-6 yang gunanya sebagai control tidak terjadinya ungkitan pada bagian tersebut. E. Penyetelan Data Logger LVDT dan strain gauge tidak dapat berfungsi dengan sempurna apabila tidak dihubungkan dengan data logger. Karena jumlah LVDT dan strain gauge yang dipasang cukup banyak maka untuk mempermudah kontrol maka setiap channel pada data logger diberi nomor urut. Data logger yang digunakan pada penelitian ini ialah tipe TDS-302 sebanyak 2 unit untuk menyesuaikan dengan jumlah LVDT dan strain gauge yang dipasang. Setelah LVDT dan Strain gauge dihubungkan maka LVDT dan strain gauge disamakan penomorannya dengan channel yang tertera pada layar Gambar 3.11 LVDT Universitas Sumatera Utara komputer gunanya agar ketika pengolahan data, data tidak tertukar dengan channel lain. Setelah penomoran selesai maka langkah selanjutnya mencoba apakah LVDT bekerja atau tidak, dengan menekan atau menarik LVDT apabila bekerja pada layar monitor dan bacaan data logger channel yang bersesuaian akan berubah sesuai dengan besarnya jarak tarikan ataupun dorongan LVDT.

3.8 Pelaksanaan Pengujian