Perilaku Link Terhadap Beban Siklik

-300 -200 -100 100 200 300 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 B e ba n K N Perpindahan mm KURVA HISTERESIS MODEL LPBV salah satu ujungnya sebesar 2,25 mm sehingga menimbulkan tegangan 373 MPa. Sedangkan untuk setiap link dengan pengaku diagonal tegangan leleh pertama sekali berada pada daerah badan link, dan kelelehan terjadi pada pergeseran 2,25 mm. Dapat dilihat pula bahwa dengan menggunakan pengaku diagonal perilaku link antara yang pada mulanya dominan lentur atau link panjang yang pola kelelehan awalnya terjadi pada daerah sayap berubah menjadi link dengan perilaku link pendek, hal ini dilihat dengan kelelehan awal yang terjadi pada badan link.

4.8 Perilaku Link Terhadap Beban Siklik

Salah satu parameter untuk mendapatkan kinerja link yang baik ialah kemampuan elemen link dalam mendissipasi energi.Untuk mendapatkan kemampuan link dalam hal penyerapan energi maka link harus diuji dengan menggunakan pembebanan siklik, sehingga diperoleh kurva hysteresis hysteretic loop. Dari hysteretic loop yang dihasilkan maka dapat dianalisa kemampuan link dalam hal penyerapan energi. Pada umunya kurva hysteresis yang menunjukkan penyerapan energi yang baik ialah kurva yang gemuk dan tidak terdapat pinching. Model yang akan dianalisa adalah model yang sama pada analisa pada sebelumnya yaitu 6 enam model dengan membedakan jenis pengaku badandan tebal pengaku badannya. Sama halnya dengan model yang digunakan properti material yang digunakan sama dengan properti material pada analisa sebelumnya. Gambar 4.7 Kurva histeresis link model LPBV Universitas Sumatera Utara -400 -300 -200 -100 100 200 300 400 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 B e ba n K N Perpindahan mm KURVA HISTERESIS MODEL DSX-4 -400 -300 -200 -100 100 200 300 400 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 B e ba n K N Perpindahan mm DSX-6 Gambar 4.8 Kurva histeresis link model DSX 4 Gambar 4.9 Kurva histeresis link model DSX 6 Universitas Sumatera Utara Dari keempat Gambar 4.10 kurva histeresis di atas dapat dilihat bahwa model dengan pengaku badan diagonal cenderung lebih gemuk. Secara grafik perbandingan kurva histeretik tiap model dapat dilihat pada Gambar 4.11. -400 -300 -200 -100 100 200 300 400 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 B e ba n K N Perpindahan mm DSX-8 -400 -300 -200 -100 100 200 300 400 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 B e ba n K N Perpindahan mm LPBV DSX-4 DSX-6 DSX-8 Gambar 4.10 Kurva histeresis link model DSX 8 Gambar 4.11 Perbandingan kurva histeretik tiap benda uji Universitas Sumatera Utara Secara grafik dapat dilihat dengan memasangkan pengaku diagonal maka link akan mengalami peningkatan, hal ini ditandai dengan semakin besar kurva histeretik yang dihasilkan. Namum untuk memastikan kinerja dari masing-masing link perlu dilakukan kajian terhadap parameter-parameter standar dalam bidang seismik.

4.9 Kekuatan Strenght