saat ε
y
= 0,01774 mmmm atau pada P
y
= -65,044, sedangkan beban ultimite pada bagian tersebut P
u
= -316,633 KN.
4.15 Mode Keruntuhan Benda Uji
Pengujian link dengan menggunakan beban siklik yang meningkat akan memberikan tegangan pada benda uji tersebut. Dengan munculnya tegangan pada
benda uji tersebut makan benda uji akan mengalami proses deformasi sehingga ketika tegangan leleh dari benda uji tercapai maka benda uji akan mengalami proses
inelastik atau proses plastifikasi sampai benda uji tersebut hancur failure. Proses ini dapat dilihat dari kurva hubungan beban vs perpindahan atau disebut juga histeretik
loop pada Gambar 4.40.
Dari Gambar 4.40. benda uji 2 memiliki kurva yang lebih luas dibandingkan dengan benda uji 1, secara teori luasan yang dihasilkan menunjukkan besarnya
kemampuan dalam menyerap energi. Dari kurva di atas dapat dinyatakan dengan penambahan pengaku diagonal maka kinerja link akan meningkat.
-400 -300
-200 -100
100 200
300
-40 -20
20 40
B e
ba n
K N
Perpindahan mm
Perbandingan Kurva Histeretik
Benda Uji 2 Benda Uji1
Gambar4.40 Kurva histeretik loop benda uji LPBV
Universitas Sumatera Utara
Kegagalan benda uji juga tergantung tebal dan lama pengelasan, dengan tebal dan lama pengelasan maka konsentrasi tegangan akan terjadi pada daerah las, dan
akibat lamanya pengelasan maka mengakibatkan sayap menjadi getas brittle.
Pada pengujian tahap pembeban pertama load step dengan displacement 2,5 mm benda uji masih dalam keadaan elastis. Pada Gambar 4.41 dapat dilihat benda uji
1 belum terjadi retak atau keruntuhan.
Pada pembebanan tahap pertama atau dengan beban perpindahan 2,5 mm untuk benda uji 2 juga masih dalam kondisi elastis seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 4.41 Benda uji 1 pada load step 1
Gambar 4.42 Benda uji 2 pada load step 1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.42. Pada benda uji 2 terlihat cat pada link masih belum terjadi retak-retak, link masih seperti pada kondisi awal.
Sampai dengan load step 3 atau 0,0075 radian atau pada perpindahan ± 4,5 mm benda uji masi dalam keadaan elastik sempurna belum terjadi retak-retak pada
benda uji 1, masuk ke load step 4 benda uji 1 sudah mengalami retak pada daerah badan dan benda uji sudah mulai kelihatan berdeformasi seperti terlihat pada Gambar
4.44.
a
c
b Gambar 4.43 Benda uji 1 pada load step 3
Gambar 4.44 a Grafik pada load step 3 b Benda uji 1 sudah mengalami deformasi kearah kiri c Bagian badan sudah mengalami
retak rambut
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan beban ketahap pembebanan ke 4 atau 0,01 radian mengakibatkan penyebaran tegangan hampir keseluruh benda uji, hal ini ditandai dengan munculnya
retak-retak rambut pada badan dan pada bagian sayap, pada tahapan ini benda uji sudah masuk ke dalam zona inelastik.
Benda uji 2 pada load step 3 sudah mulai menunjukkan respon dari pembebanan, pada Gambar 4.46 dilihat pada bagian badan sudah muncul garis-garis
halus, hal ini menunjukkan bahwa tegangan mula-mula berada pada bagian badan. Berbeda dengan benda uji 1 dimana tegangan mula-mula muncul pada bagian sayap.
Memasuki load step 9 benda uji1 mengalami keruntuhan pada saat load atau beban sudah mencapai 238,491 KN atau pada displacement 21,62 mm, dari Gambar
Gambar 4.45 Benda uji 1 pada load step 4
Gambar 4.46 Benda uji 2 pada load step 3
Universitas Sumatera Utara
4.47 keruntuhan terjadi pada daerah sayap tumpuan bawah tepatnya pada daerah las, terjadi koyak pada sambungan las. Pada daerah badan retak sudah menebal ditandai
dengan cat yang terkelupas dan untuk daerah sayap juga demikian terjadi cat yang terkelupas dan dengan penambahan displacement, beban yang dihasilkan semakin
kecil, hal ini menunjukkan benda uji telah runtuh.
Sedangkan untuk benda uji 2 beban perpindahan maksimum sebesar 30,29 mm, pada kondisi ini link telah mengalami keruntuhan. Pada Gambar 4.48 dilihat
bahwa benda uji 2 telah mengalami tekuk pada bagian badan, dapat dinyatakan pula konsentrasi tegangan telah berada pada bagian badan seperti yang direncanakan pada
awalnya.
Gambar 4.47 Benda uji 1 kondisi runtuh failure
Universitas Sumatera Utara
4.16 Analisa Energi Dissipasi