4. Pembebanan benda uji, setelah tahapan-tahapan di atas dilalui maka akan dilakukan pembebanan terhadap benda uji dengan pembebanan siklik sesuai
dengan ketentuan AISC Seismic Provision For Steel Buildings. Pada tahapan ini pula akan dilihat kemampuan benda uji dalam merespon beban yang
bekerja. 5. Setelah output dari kegiatan eksperimen keluar, maka data diolah sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Pada tahapan ini data yang ada dipilah terlebih dahulu sesuai dengan jenisnya. Kemudian setelah data dipilah, data diolah
sesuai dengan tujuan penelitian sehingga data yang diolah dapat dianalisa. 6. Setelah tahap pengolahan data selesai maka dilakukan analisa untuk
mendapatkan kinerja link menengah yang baik.
3.5 Standar Pembebanan Dalam Pengujian Eksperimental
Pembebanan yang akan dilakukan pada pengujian ini berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh AISC 2005 Seismic Provision For Steel Buildings pada
ketentuan S6.3 mengenai pembebanan loading sequence, dimana pembebanan yang akan dilakukan dikontrol dengan sudut rotasi total link total link rotation angle
dengan ketentuan berikut:
1. 6 s iklus pada γ
total
2. 6 siklus pada γ
= 0,00375 rad
total
3. 6 siklus pada γ
= 0,005 rad.
total
4. 6 siklus pada γ
= 0,0075 rad.
total
5. 4 siklus pada γ
= 0,01 rad.
total
6. 4 siklus pada γ
= 0,015 rad.
total
7. 2 siklus pada γ
= 0,02 rad.
total
8. 1 siklus pada γ
= 0,03 rad.
total
9. 1 siklus pada γ
= 0,04 rad.
total
10. 1 siklus pada γ
= 0,05 rad.
total
11. 1 siklus pada γ
= 0,07 rad.
total
= 0,09 rad
Universitas Sumatera Utara
-60 -40
-20 20
40 60
Siklus
P er
pi nda
ha n
mm
Pembebanan dilanjutkan pada saat peningkatan dari sudut rotasi total link γ
total
Dalam pengujian ini panjang spesimen link 600 mm, sehingga bila ketentuan di atas disesuaikan dengan panjang link maka akan diperoleh perpindahan benda uji setiap
siklusnya sebagai berikut: = 0.02 radian, dengan 1 siklus pembebanan setiap tahapan.
1. 6 siklus pada δ = 2,25 mm.
2. 6 siklus p ada δ = 3,00 mm.
3. 6 siklus pada δ = 4,50 mm.
4. 6 siklus pada δ = 6,00 mm.
5. 4 siklus pada δ = 9,00 mm.
6. 4 siklus pada δ = 12. mm.
7. 2 siklus pada δ = 18. mm.
8. 1 siklus pada δ = 24. mm.
9. 1 siklus pada δ = 30. mm.
10. 1 siklus pada δ = 42. mm.
11. 1 siklus pada δ = 54. Mm
12. Pembebanan dilanjutkan dengan penambahan perpindahan sebesar 8 mm,
dengan 1 siklus pembebanan setiap tahapan. Atau dapat dilihat dalam bentuk kurva pada Gambar 3.6 berikut:
Gambar 3.6 Pola pembebanan siklik yang akan digunakan
Universitas Sumatera Utara
3.6 Peralatan yang Digunakan
A. Loading Frame Loading frame yang digunakan dalam pengujian ini adalah buatan dartec
dengan spesifikasi pembebanan 1000 kN dan stroke maksimum 200 mm. Alat ini berfungsi memberikan beban pada benda uji dengan menarik dan mendorong benda
uji sesuai dengan kebutuhan pengujian. Alat ini akan memberikan pembebanan terhadap benda uji sampai benda uji hancur failure.
B. Displacement tranducer LVDT Alat ini digunakan untuk mengukur besarnya perpindahan yang terjadi pada
bagian-bangian tertentu pada benda uji.LVDT harus dihubungkan ke data logger agar data yang dihasilkan dapat direkam.
C. Strain gauge Alat ini berfungsi untuk mengukur regangan yang terjadi pada benda uji
selama proses pengujian. Berdasarkan keperluannya strain gauge yang digunakan pada penelitian ini ada 2 jenis yaitu jenis rosette dan uniaxial.Jenis rosette digunakan
untuk memonitor tegangan geser, dan jenis uniaxial untuk memonitor regangan yang terjadi dari kondisi elastis hingga kondisi plastis.
Adapun data properties dari tipe strain gauge yang digunakan seperti pada Tabel 3.1 berikut:
Type YFLA-5
Gauge Factor 2.12
Gauge Length 5 mm
Gauge Resistance 120 ±0.3
Ω Adhesive
CN Strain gauge ditempatkan ditempat-tempat tertentu yang diangggap signifikan dalam
menghasilkan data.Penentuan tempat pemasangan starin gauge didasarkan kajian numerik yang telah dilakukan diawal.
Tabel 3.1 Data Propertis Strain Gauge yang Digunakan
Universitas Sumatera Utara
D. Data Logger Alat ini mempunyai fungsi dalam mengkonversi data yang dihasilkan oleh
LVDT dan strain gauge ke dalam komputer, sehingga data yang dihasilkan dapat dibaca dan direkam untuk kebutuhan analisis.Data logger yang digunakan di PAU-
ITB adalah data logger tipe TDS-302.Pada alat ini terdapat penomoran terhadap setiap channelnya.
E. Universal Testing Machine UTM Alat ini lebih dikenal dengan alat uji tarik baja, alat ini digunakan untuk
mendapatkan material properti dari baja dan baut yang akan digunakan. Penggunaan alat ini dilakukan diawal, sebelum benda uji diberi pembebanan.
3.7 Set up Pengujian