Pelaksanaan Pengujian Evaluasi Terhadap Benda Uji Link Menengah

komputer gunanya agar ketika pengolahan data, data tidak tertukar dengan channel lain. Setelah penomoran selesai maka langkah selanjutnya mencoba apakah LVDT bekerja atau tidak, dengan menekan atau menarik LVDT apabila bekerja pada layar monitor dan bacaan data logger channel yang bersesuaian akan berubah sesuai dengan besarnya jarak tarikan ataupun dorongan LVDT.

3.8 Pelaksanaan Pengujian

Setelah persiapan yang dibutuhkan untuk pengujian telah terpenuhi maka dilakukan proses pengujian dengan penambahan defleksi stroke control secara bertahap dengan kuasi statik siklik, di mana pembebanan akan terjadi 2 arah saja yaitu dorong dan tarik. Tujuan dari penambahan defleksi secara bertahap ialah agar perilaku benda uji akibat beban yang bekerja dapat diamati dengan teliti. Pengamatan benda uji selama proses pengujian meliputi deformasi yang terjadi, terjadinya tekuk pada benda uji, mode keruntuhan sehingga mengurangi kemampuan struktur menahan beban dan terjadinya kelelehan pada benda uji. Sehingga dapat dilihat perilaku dan karakteristik dari specimen benda uji. Gambar 3.12 Data Logger Terpasang Ke Perangkat Komputer Universitas Sumatera Utara D A R TE C

3.9 Metode Analisis dan Pengolahan Data

Penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu, kajian secara numerik dan kajian secara eksperimental.Dalam penelitian ini ada parameter-parameter yang ditinjau.Untuk penampang, parameter-parameter yang signifikan ialah tebal sayap dan tebal badan.Dan untuk penagaku badan parameter-parameter yang perlu ditinjau, geometrik pengaku diagonal serta ketebalan pengaku diagonal. Analisis dalam menentukan kinerja link dapat diukur dengan empat kriteria dalam menahan beban lateral beban gempa . Empat kriteria tersebut antara lain: kekuatan strength, kekakuan stiffnes, daktilitas ductility dan yang terakhir kemampuan dalam penyerapan energi energy dissipation. Analisis terhadap keempat kriteria tersebut dilakukan berdasarkan metode numerik dan eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Gambar 3.13 Setup peralatan eksperimental dan benda uji Universitas Sumatera Utara

3.9.1 Analisis Terhadap Parameter Kekuatan strength

Kekuatan strength yang dimaksud ialah kemampuan link atau benda uji dalam menahan gaya lateral maksimum untuk tiap tahap pembebanan load step. Data hasil keluaran secara numerik maupun eksperimental akan dievaluasi dan dinyatakan kedalam kurva beban vs perpindahan. Bila kurva yang dihasilkan menunjukkan pada setiap perpindahan kekuatan yang dihasilkan tinggi maka link atau benda uji dinyatakan berkinerja baik.

3.9.2 Analisis Terhadap Parameter Kekakuan stiffness

Kekakuan stiffness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbandingan nilai gaya lateral maksimum kondisi leleh dengan perpindahan maksimum untuk tiap pembebanan. Parameter kekakuan dinyatakan dalam hubungan kurva kekakuan- perpindahan baik untuk kondisi tarik maupun tekan.Benda uji dinyatakan mempunyai kinerja baik bila mempunyai nilai kekakuan yang tinggi pada kondisi tekan maupun tarik.

3.9.3 Analisis Terhadap Parameter Dissipasi Energi

Kemampuan benda uji dalam melakukan disipasi energi dapat dilihat pada kurva hysteresis beban vs perpindahan untuk setiap pembebanannya. Kurva hysteresis yang gemuk dan stabil akan menunjukkan bahwa benda uji mempunyai kinerja yang baik dalam mendissipasi energi.

3.10 Evaluasi Terhadap Benda Uji Link Menengah

Dalam menentukan kinerja terhadap benda uji maka parameter-parameter diatas menjadi acuan penting untuk dilakukan evaluasi yang mendalam. Sehingga hasil kajian secara numerik dan secara ekperimental harus menunjukkan hasil yang Universitas Sumatera Utara sama sehingga didapatkan hasil yang dapat dipertangung jawabkan keakuratan dan kevalidannya.

BAB IV ANALISA DATA

4.1 Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan link menengah dengan kinerja yang baik, di mana link merupakan elemen yang penting dalam sistem rangka berpengaku eksentrik, untuk itu pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan link, baik link tanpa pengaku badan, link dengan pengaku standar AISC dan link dengan pengaku diagonal. Dari perbandingan itu diharapkan didapat link panjang dengan kinerja yang baik seperti yang diharapkan dengan memenuhi empat kriteria standar yaitu: kekuatan strength, kakuan stiffness, daktilitas ductility dan disipasi energi energy dissipation. Dalam penelitian ini kajian akan dilakukan dengan kajian numerik dengan metode elemen hingga. Dalam proses penelitian akan digunakan program MSC Nastran untuk membuat model dan menganalisis. Pada penelitian ini sistem pembebanan yang dilakukan adalah displacement control yaitu dengan menggeser salah satu ujung link dengan jarak perpindahan tertentu sesuai dengan peraturan. Pembebanan akan dilakukan dengan dua cara yaitu statik monotonik dan pembebanan siklik. Hasil dari kajian ini akan berupa kurva pushover baik pada pembebanan statik monotonik maupun pembebanan siklik. Dari kurva pushover pembebanan statik monotonik akan dapat dilihat kekuatan dari link. Dan untuk pembebanan siklik hasil keluaran akan berupa kurva histeresis di mana kurva ini akan menunjukkan kinerja link dalam penyerapan energi. Sehingga dari analisa akan didapatkan link dengan kinerja yang baik. Universitas Sumatera Utara