BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan dari penelitian tersebut, maka penelitian ini harus dilakukan dengan metode dan prosedur
yang tepat agar sasaran dari penelitian ini dapat tercapai. Secara garis besar penelitian ini akan dilakukan dengan dua metode yaitu: metode pendekatan numerik dengan
dengan metode pendekatan elemen hingga finite element method dan untuk melakukan validasi dari hasil-hasil numerik maka dilakukan dengan metode
ekperimental.
3.2 Kajian Secara Numerik
Pada metode ini akan dikaji parameter-paramater yang berpengaruh secara signifikan terhadap prilaku dan peningkatan kinerja link panjang. Yang dimaksud
dengan perilaku link disini adalah kemampuan link dalam menerima beban yang bekerja, baik beban secara statik monotonik ataupun beban siklik yang diberi ke
benda uji. Sedangkan yang dimaksud dengan kinerja link adalah tingkat kemampuan link dalam memenuhi empat kriteria yang telah ditetapkan dalam peraturan-peraturan
tentang seismik antara lain: kekuatan strength, kekakuan stiffnes, daktilitas ductility dan yang terakhir kemampuan dalam penyerapan energi energy
dissipation .
Pengkajian terhadap parameter-parameter yang dianggap signifikan ini akan dilakukan dengan metode pendekatan elemen hingga finite element dengan bantuan
program komputer MSCNASTRAN. Elemen link akan dimodelkan sebagai elemen shell di mana tiap elemen akan terdiri dari empat titik nodal dan tiap titik nodal akan
terdiri dari enam derajat kebebasan. Elemen yang bersesuai dengan yang ada pada program MSCNastran adalah elemen dengan code CQUAD4 90. Dan dalam
Universitas Sumatera Utara
tahapan ini akan dicoba beberapa parameter yang dianggap penting seperti: ketebalan pengaku badan, konfigurasi pengaku diagonal, dan ketebalan pengaku
diagonal. Setelah parameter-parameter di atas telah terpenuhi maka dimasukkan beban statik monotonik sehingga hasil keluaran output yang diperoleh akan diolah
dalam bentuk kurva hubungan beban vs perpindahan. Setelah pengujian dengan beban statik monotonik, maka pengujian dilakukan
dengan beban siklik untuk mendapatkan kurva hystereis. Pada kurva hysteris akan didapat gambaran kemampuan benda uji dalam melakukan penyerapan energi
energy dissipation. Apabila kurva hysteresis yang dihasilkan benda uji gemuk dan stabil tanpa terjadi pinching maka benda uji terkategori baik atau mempunyai
kemampuan yang baik dalam penyerapan energi energy dissipation. Dalam kajian ini akan digunakan beberapa model untuk membandingkan kinerja link yaitu link
tanpa pengaku diagonal, link dengan pengaku standar AISC dan link dengan pengaku diagonal yang akan diberi label DSX seperti terlihat pada Gambar 3.1, 3.2 dan 3.3.
X Y
Z
Gambar 3.1 Link
tanpa
pengaku badan
Universitas Sumatera Utara
Agar pengkajian secara numerik terhadap perilaku dan kinerja link panjang dapat lebih mudah untuk dilakukan maka tahapan-tahapan pelaksanaannya dapat
disusun dalam bentuk bagan alir pada Gambar 3.4.
3.3 Hasil Analisis Kajian Numerik