Program Keselamatan Kerja pada PT. Apindowaja Ampuh Persada

Tabel 5.3 Hari Kerja Hilang Menurut Standar SNI Amputasi seluruh atau sebagian Ibu Jari Hari Jari Telunjuk Hari Jari Tengah Hari Jari Manis Hari Jari Kelingking Hari Ruas I Distal Phallange 300 100 75 60 50 Ruas II Middle Phallange - 200 150 120 100 Ruas III Proximal Phing 600 400 300 240 200 Ruas IV Metacarpal 900 600 500 450 400 Tangan pada pergelangan 3000 Sumber: Standar Nasional Indonesia SNI 13-6618-2001 Dari tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa untuk jari tengah dan jari manis masing-masing ruas I Distal Phallange, ruas II Middle Phallange dan jari kelingking ruas I. Bila amputasi pada lebih dari 1 jari maka akan dijumlahkan nilai tertinggi masing-masing jari teramputasi. Jari manis dan tengah nilai tertinggi ruas pada ruas II yakni 120 hari dan 150 hari dan untuk ruas I jari kelingking sebesar 50 hari. Jadi total hari hilang untuk kehinlangan jari pada November 2009 ialah 320 hari.

5.2 Program Keselamatan Kerja pada PT. Apindowaja Ampuh Persada

Universitas Sumatera Utara Keselamatan kerja yang telah dilaksanakan di PT. Apindowaja Ampuh Persada untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah sebagai berikut : a. Pencegahan kecelakaan kerja. Usaha-usaha pencegahan kecelakaan kerja yang dilakukan adalah : 1. Inspeksi keselamatan kerja Inspeksi keselamatan kerja terhadap suatu unit operasi yang dilakukan oleh kepala bagian produksi pada mesin produksi. Inspeksi itu sendiri meliputi pengawasan dan peringatan seperti : bagian Boring, bubut, bor, remmermilling, Scrap, Las, Las Potong, Maintenance, Screw Press, Gun Bor, Digester, Namun, Inspeksi tidak dilaksanakan dengan rutin. Inspeksi hanya dilakukan pada saat kepala bagian produksi punya waktu senggang. 2. Pengadaan Alat Pelindung Diri. Pada PT. Apindowaja Ampuh Persada pengadaan alat-alat keselamatan kerja dikoordinir oleh kepala bagian produksi. Alat-alat tersebut antara lain : a. Masker yang berfungsi sebagai alat pelindung pernafasan dari debu b. Helmet berfungsi sebagai alat pelindung kepala operator terutama pada saat proses penggunaan crane untuk memindahkan bahan. c. Sarung tangan sebagai alat pelindung tangan atau jari dari bahaya panas mesin produksi dan scrap sisa produksi. d. Welding Helmets Topeng Las berfungsi untuk melindungi wajah dan mata operator dari percikan api. Alat Pelindung Diri APD diberikan kepada karyawan bagian produksi dengan tujuan untuk melindungi karyawan dari bahaya-bahaya yang mungkin Universitas Sumatera Utara terjadi sewaktu melaksanakan pekerjaannya. Namun sebagian APD tidak sesuai dengan yang mereka butuhkan saat bekerja selain itu tidak ada skala waktu untuk pembaharuan alat pelindung diri operator sehingga sebagian operator menyediakan sendiri APD yang mereka butuhkan untuk bekerja. Alat pelindung diri yang operator sediakan sendiri misalnya baju kerja, sepatu, dan airplug operator menggunakan headset handphone sambil mendengarkan musik. Tabel 5.4 Data Pekerja yang menggunakan Alat Pelindung Diri APD Kategori Jumlah orang Pakai APD 20 Tidak Pakai APD 12 Total 32 Sumber: PT. Apindowaja Ampuh Persada 3. Safety talk Pemberian pengarahan-pengarahan tentang cara kerja yang aman dan selamat kepada karyawan safety talk di laksanakan oleh tiap-tiap bagian yang berwenang pada proses produksi sebelum memulai pekerjaan. Tujuan safety talk ini untuk upaya pencegahan kecelakaan secara dini. Kegiatan ini meliputi : a. Pemeriksaan kesiapan karyawan yang akan bekerja di area produksi, mengenai kondisi fisik dan mental karyawan dengan mengumpulkan karyawan dan yang akan bekerja pada masing-masing bagian. Pemeriksaan di lakukan oleh masing-masing kepala bagian, pada saat sebelum memulai aktivitas kerja. Namun kegiatan ini sangat jarang dilakukan karena kepala bagian sudah menganggap operator dalam keadaan siap untuk bekerja. Universitas Sumatera Utara b. Pemeriksaan kesiapan alat-alat pelindung diri dan peralatan kerja yang akan di pakai. Pemeriksaan di lakukan oleh masing-masing kepala bagian, pada saat sebelum memulai aktivitas kerja. c. Pemantauan Lingkungan Kerja Pemanantauan ini meliputi kondisi kebersihan lingkungan pabrik. Sisa produksi dari PT. Apindowaja Ampuh Persada industrinya berupa scrap. Scrap ini akan dijual kepada perusahaan yang pendaur ulang.

5.3 Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja

Dokumen yang terkait

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai Peranan Pencegahan Kecelakaan Kerja di Bidang Konstruksi

0 3 8

IMPLEMENTASI INSPEKSI K3 DI BAGIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PT PUPUK KUJANG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA.

1 2 11

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 19

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 1

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 10

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 26

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara Chapter III VII

0 1 99

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 4 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi dengan 5S dalam Konsep Kaizen Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT.Apindowaja Ampuh Persada

0 2 20

Analisis Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi dengan 5S dalam Konsep Kaizen Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT.Apindowaja Ampuh Persada

0 0 20