Dari Tabel 6.1 juga dapat dianalisis beberapa elemen yakni:
6.1.5.1 Analisis perbandingan Jumlah Kecelakaan Kerja dengan Frekuensi Kecelakaan Kerja.
Pada Tabel 6.2. berikut dapat dilihat hubungan antara jumlah kecelakaan kerja dengan frekuensi kecelakaan kerja.
Tabel 6.2 Hubungan antara Jumlah Kecelakaan Kerja dengan Frekuensi
Kecelakaan Kerja.
Tahun Jumlah
Kecelakaan Kerja Frekuensi
Rate Total Jumlah Jam
Kerja Orang
2008 12
250 48000
2009 13
236 55200
2010 12
200 60000
2011 10
139 72000
2012 15
196 76800
Dari tabel 6.2 diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terdapat perbedaan kecelakaan kerja , dimana tahun 2011 merupakan
tahun paling sedikit terjadi kecelakaan kerja yakni 10 kasus. Sedangkan tahun 2012 merupaka yang paling sering terjadi kecelakaan kerja yakni pada yakni 15
kasus kecelakaan kerja. Untuk frekuensi kecelakaan kerja, tahun 2011 merupakan tahun dimana tingkat frekuensi kecelakaan kerja terendah yakni sebesar 139.
Sedangkan untuk frekuensi tertinggi terjadi pada tahun 2008 dengan jumlah kecelakaan kerja 12 kasus. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa ada hubungan
Universitas Sumatera Utara
berbanding lurus antara jumlah kecelakaan kerja dengan frekuensi kecelakaan kerja.
Faktor yang tidak bisa dipisahkan ialah jumlah jam kerja karyawan pertahunnya. Seperti pada tahun 2008 dengan 2009, kecelakaan kerja yang terjadi
pada 2008 ialah 12 kasus sedangkan untuk 2009 terjadi 13 kasus kecelakaan kerja. Tetapi nilai frekuensi kekerapan kecelakaan 2008 lebih tinggi dari pada nilai
frekuensi kekerapan kecelakaan 2009 karena jumlah jam kerja 2008 lebih jauh sedikit 48000 jam dibandingkan jam kerja tahun 2009 yakni 55200 jam sedangkan
selisih jumlah kecelakaan kerja hanya 1 kasus lebih sedikit tahun 2008.
6.1.5.2 Analisis Perbandingan Jumlah Kecelakaan Kerja dengan Jumlah Jam Kerja Hilang Pertahun.
Pada Tabel 6.3. berikut dapat dilihat hubungan antara jumlah kecelakaan kerja dengan jumlah jam kerja hilang pertahun.
Tabel 6.3 Hubungan antara Jumlah Kecelakaan Kerja dengan Jumlah Jam Kerja Hilang Pertahun.
Tahun Jumlah Kecelakaan
Kerja Kasus Jumlah Jam Kerja Hilang
Jam
2008 12
200 2009
13 3184
2010 12
560
Tabel 6.3 Hubungan antara Jumlah Kecelakaan Kerja dengan Jumlah Jam Kerja Hilang Pertahun Lanjutan.
Universitas Sumatera Utara
Tahun Jumlah Kecelakaan
Kerja Kasus Jumlah Jam Kerja Hilang
Jam
2011 10
168 2012
15 792
Dari tabel 6.3 di atas dapa dilihat bahwa jumlah jam kerja hilang yang paling tinggi yakni pada tahun 2009 dengan jumlah kecelakaan kerja yang terjadi
yakni sebesar 13 kasus. Sedangkan untuk jumlah jam kerja hilang terkecil yakni pada tahun 2011 yakni sebesar 168 dengan jumlah kecelakaan kerja 10 kasus.
Pada tahun 2009 terjada kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan cacat sehingga hari hilang yang diakibatkan oleh kecelakaan tersebut sebesar 320 hari.
Jam kerja hilang ditentukan juga oleh Standar Nasional Indonesia SNI 13-6618- 2001 untuk Kehilangan Anggota Tubuh - Luka atau Pembedahan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa belum tentu jumlah kecelakaan yang tinggi di imbangi juga dengan jam kerja hilang yang tinggi karena satu kecelakaan kerja bisa saja
menyebabkan jam kerja hilang lebih tinggi dari pada dua kecelakaan lain.
6.1.5.3 Analisis Perbandingan Jumlah Kecelakaan Kerja dengan Tingkat Severity Keparahan Kecelakaan Kerja Pertahun.
Pada Tabel 6.4. berikut dapat dilihat hubungan antara jumlah kecelakaan kerja dengan tingkat severity keparahan kecelakaan kerja pertahun.
Tabel 6.4 Hubungan antara Jumlah Kecelakaan Kerja dengan Tingkat Severity Keparahan Kecelakaan Kerja Pertahun.
Universitas Sumatera Utara
Tahun Jumlah
Kecelakaan Kerja Severity Rate
2008 12
4166,67 2009
13 57681,16
2010 12
9333,33 2011
10 2333,33
2012 15
10312,50
Tingkat severity rate keparahan kecelakaan kerja yang tertinggi terdapat pada tahun 2009 yakni 57681,16 dengan jumlah kecelakaan kerja yang terjadi
pada tahun tersebut yakni sebesar 13. Sedangkan untuk nilai severity rate terkecil terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 2333,33 dengan jumlah kecelakaan kerja 10
kasus. Tingkat severitykeparahan kecelakaan dalam setahun dipengaruhi oleh
Jumlah total jam kerja hilang karyawan dan Jumlah jam kerja karyawan dalam setahun hal ini didukung juga dari data yang terdapat pada tabel. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa untuk tingkat severity tidak dipengahi oleh jumlah kecelakaan kerja secara signifikan. Hubungan yang terjadi antara tingkat severitykeparahan
kecelakaan dengan jumlah kecelakaan kerja hanya ada jika kecelakaan kerja yang sama terjadi pada setiap tahunnya, jumlah hari hilang yang sama, dan jumlah jam
kerja karyawan yang linier dengan jumlah kecelakaan kerja setiap tahunnya. Karena tidak semua kecelakaan kerja sama atau dapat dikatakan satu kecelakaan
kerja dapat menyebabkan jumlah hari hilang dari dua kecelakaan kerja lain dan
Universitas Sumatera Utara
jumlah jam kerja setiap tahunnya tidak linier dengan kecelakaan kerja. Maka, disimpulkan hubungan antara jumlah kecelakaan kerja dengan Tingkat
severitykeparahan kecelakaan sangat kecil.
6.1.5.4 Analisis Perbandingan Frekuensi Kecelakaan Kerja dengan Jumlah Jam Kerja Hilang Pertahun.