keluarga, lingkungan sosial maupun di tempat kerja Imai, 1992:VIII. Konsep 5 S merupakan budaya tentang bagaimana seoseorang memperlakukan tempat
kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan. Dengan kemudahan bekerja ini,
empat bidang sasaran pokok industri yang meliputi: 1. Efisiensi Kerja
2. Produktifitas Kerja 3. Kualitas Kerja, dan
4. Keselamatan Kerja dapat lebih mudah dipenuhi. Pemenuhan bidang sasaran pokok ini merupakan syarat bagi industri
dalam bertumbuh kembang secara wajar. Manfaatnya jelas, bukan saja bagi perusahaan, namun juga bagi karyawan
Sebelum kegiatan 5S dimulai hal yang pertama harus dilakukan adalah mengambil foto di sekeliling tempat kerja. Hal ini akan sangat berguna sebagai
perbandingan bilamana 5S dilaksanakan sepenuhnya.
3.9.1 Konsep Seiri
6
6
Ibid Hal 11.
Seiri yaitu memisahkan benda yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, kemudian menyingkirkan yang tidak diperlukan ringkas.
Sesungguhnya, terdapat banyak barang yang tidak diperlukan di dalam setiap pabrik. Barang yang tidak diperlukan artinya barang tersebut tidak dibutuhkan
untuk kegiatan produksi saat ini.
Universitas Sumatera Utara
- Prinsip : Singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan dari
tempat kerja - Latar Belakang
: Karyawan pada ummnya menerima kehadiran berbagai benda di tempat kerjanya secara wajar dan alamiah.
- Metode : a. Penyeragaman pengertian
b. Langsung meringkas tempat kerja c. Pemeriksaan berkala
d. Pelembagaan kegiatan ringkas - Contoh Hasil Penerapan : a. Mobilitas tinggi
b. Aliran kerja lancer c. Keamana dan kenyamanan
d. Produktivitasefesiensi meningkat
3.9.2 Konsep Seiton
Seiton yaitu menyusun dengan rapih dan mengenali benda untuk mempermudah penggunaan. Kata Jepang ” seiton” secara harafiah berarti
menyusun benda dengan cara yang menarik rapi. Dalam konteks 5 S, ini berarti mengatur barang-barang sehingga setiap orang dapat menemukannya dengan
cepat. Untuk mencapai langkah ini, pelat penunjuk digunakan untuk menetapkan nama tiap barang dan tempat penyimpanannya
- Prinsip : Setiap barang yang berada di tempat kerja mempunyai
tempat yang pasti dan jelas, serta harus diletakkan pada tempatnya.
Universitas Sumatera Utara
- Laar belakang : Kegiatan mencari adalah pemborosan karena tidak
memberikan nilai tambah pada hasil kerja - Metode
: a. Pengelompokan barang b. Penyiapan tempat
c. Tanda pengenal barang d. Tanda batas
e. Denahpeta pelaksanaan barang - Contoh Hasil Penerapan: a. Kualitas kerja tinggi
b. Tidak ada barang hilang c. Tidak ada penundaan pekerjaan
3.9.3 Konsep Seiso
Seiso yaitu selalu membersihkan, menjaga kerapihan dan kebersihan resik. Ini adalah proses pembersihan dasar dimana suatu derah disapu dan
kemudian dipel dengan kain pel. Karena lantai, jendela, maupun dinding harus dibersihkan, seiso di sini setara dengan aktifitas pembersihan berskala besar yang
dilakukan setiap akhir tahun di rumah tangga Jepang. Meskipun pembersihan besar-besaran di seluruh perusahaan dilakukan
beberapa kali dalam setahun, tiap tempat kerja perlu dibersihkan setiap hari. Aktifitas itu cenderung mengurangi kerusakan mesin akibat tumpahan minyak,
abu, dan sampah. Contohnya, kalau ada pekerja yang mengeluh ada mesin yang rusak ini tidak berarti mesin itu perlu penyetelan. Sebenarnya, yang diperlukan
mungkin hanya program pembersihan di tempat kerja.
Universitas Sumatera Utara
- Prinsip : Bersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja.
Membersihkan berarti memeriksa dan menjaga - Latar Belakang
: Karyawan pada umumnya berpikir bahwa kebersihan adalah tanggung jawab cleaning service.
- Metode : a. Penyediaan sarana kebersihan
b. Pembersihan tempat kerja c. Peremajaan tempat kerja
d. Pelestarian resik - Contoh hasil Penerapan: a. Tidak ada gangguan proses
b. Mengurang kesalahn kerja
3.9.4 Konsep Seiketsu