BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Pelaksanaan suatu kegiatan produksi banyak menggunakan tenaga kerja manusia, dan setiap kegiatan produksi sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik
pekerja serta area kerja yang terbuka, seperti iklim, cuaca, dan lingkungan. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan produksi sangat rawan dan beresiko terhadap
terjadinya kecelakaan kerja. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kerja yakni dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja K3 dengan baik.
Penerapan K3 akan meningkatkan produktivitas kerja karena perusahanan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk para pekerja yang mengalami kecelakaan
sehingga biaya tersebut bisa digunakan untuk kepentingan lainnya. PT Apindowaja Ampuh Persada bergerak di bidang perakitan mesin
digester dan screwpress serta memproduksi berbagai sparepart yang terdapat pada mesin kelapa sawit. PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan salah satu
perusahaan yang belum secara optimal menerapkan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3.
Menurut hasil kerja praktek Perwira Ginting 2012 bahwa jumlah pekerja yang ada di lantai produksi PT. Apindowaja Ampuh Persada sebanyak 32 orang.
Pekerja PT. Apindowaja Ampuh banyak yang mengeluh karena kondisi lingkungan yang tidak teratur atau ergonomis dan belum lengkapnya alat
pelindung diri yang digunakan oleh pekerja dalam melakukan pekerjaan sehingga
Universitas Sumatera Utara
dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Jenis Alat Pelindung Diri APD yang digunakan di PT. Apindowaja Ampuh Persada misalnya : Sarung tangan, Helmet,
dan Welding Helmets Topeng Las. Berdasarkan penelitian Hayu Kartika 2011 menyebutkan bahwa
Perusahaan melaksanakan MESH System Management, Environment, Safety, and Health System sebagai wujud kesadaran akan pentingnya keadaan lingkungan
kerja, kesehatan dan keselamatan kerja. Salah satu cara untuk mengimplementasikan MESH System adalah dengan melakukan penerapan
housekeeping management dari Jepang, yaitu: 5S yang terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Sedangkan bila di artikan ke dalam bahasa Indonesia
menjadi 5R yaitu: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Sistem Housekeeping ini harus diterapkan karena terjadinya ketidakteraturan penempatan tools dan
untuk mengurangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja, khususnya pada departemen produksi. Penelitian Prihadi Waluyo 2011 yang merupakan
penelitian yang sejenis dengan penelitian ini juga menjelaskan Gerakan 5R5S Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin di PT X sangat berkaitan erat dengan K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sesuai dengan standar OHSAS 18001 Occupational Health and Safety Assessment Series.
Berdasarkan hasil pengamatan di PT. Apindowaja Ampuh Persada penyuluhan kerja tidak dilakukan secara rutin sehingga ada pekerja yang belum
mengetahui cara bekerja yang sesuai dengan Standart Operating Procedure SOP. PT.Apndowaja Ampuh persada juga telah memberikan APD untuk pekerja
namun APD yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapan pekerja. Mesin di
Universitas Sumatera Utara
PT. Apindowaja Ampuh persada kebanyakan merupakan mesin yang sudah tua sehingga perusahaan menyediakan bagian teknisi untuk perawatan berkala mesin.
Pihak perusahaan telah melakukan pengawasan namun tidak dilakukan secara berkala sehingga sebagian pekerja bekerja dengan ceroboh, bekerja sambil
menelepon atau tidak berkonsentrasi dalam bekerja. Sedangkan untuk jaminan biaya kesehatan di PT. Apindowaja Ampuh Persada telah bekerja sama dengan
pihak Jamsostek sehingga untuk kecelakaan kerja yang sedang dan berat, biaya perawatan dikeluarkan langsung oleh pihak jamsostek dibawah koordinasi dengan
pihak perusahaan. Sedangkan untuk kecelakaan kerja yang ringan sebagian pekerja yang mengalaminya tidak menyampaikan ke pihak perusahaan sehingga
pekerja yang mengalami kecelakaan kerja tersebut harus menyediakan biaya sendiri untuk penyembuhannya.
Dari uraian tentang program K3 di PT. Apindowaja Ampuh Persada yang diterapkan, masih banyak terjadi kecelakaan kerja. Data jumlah Kecelakaan Kerja
pertahun PT. Apindowaja Ampuh Persada dari tahun 2008 – 2012 dapat dilhat pada tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Jumlah Kecelakaan Kerja Pertahun PT. Apindowaja Ampuh Persada dari Tahun 2008 – 2012
Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja Kasus
2008 12
2009 13
2010 12
2011 10
2012 15
Sumber: PT. Apindowaja Ampuh Persada
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkeinginan untuk menganalisis program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di bagian produksi
dengan 5S dalam konsep kaizen sebagai upaya dalam mencegah kecelakaan kerja di PT. Apindowaja Ampuh Persada
1.2 Rumusan Masalah