Berdasarkan data kecelakaan kerja diatas maka diperoleh jumlah jam kerja hilang dari tahun 2008 – 2012 seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 5.7 Jumlah Jam Kerja Hilang dari Tahun 2008 – Tahun 2012
Tahun Hari Kerja Hilang
Berdasarkan Absensi A
Hari Kerja Hilang Berdasarkan SNI
B Total Hari
kerja Hilang C=A+B
Jam Kerja Perhari Jam
D Jam Kerja
Hilang Jam E=CxD
2008 25
- 25
8 200
2009 78
320 398
8 3184
2010 70
- 70
8 560
2011 21
- 21
8 168
2012 99
- 99
8 792
Sumber: PT. Apindowaja Ampuh Persada Dalam penentuan angka pengukuran hasil usaha keselamatan kerja dan
nilai TSelamat di PT. Apindowaja Ampuh Persada selama kurun waktu 5 tahun periode 2008-2012 diperlukan data-data dari beberapa kejadian kecelakaan kerja,
jam kerja hilang dan hari kerja hilang karyawan produksi. Data-data tersebut digunakan untuk mengukur :
a. Tingkat frekuensi kecelakaan kerja. b. Tingkat severity atau keparahan kecelakaan kerja.
c. Pengukuran Nilai T-Selamat Nts
5.5.1 Pengukuran Tingkat Frekuensi Kekerapan Kecelakaan Kerja.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendapatkan tingkat frekuensi rate kekerapan cidera cacat, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
F = Dimana :
F = Tingkat frekuensi kekerapan kecelakaan n = Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi
N = Jumlah jam kerja karyawan F
2008
=
= = 250 per 1.000.000 jam kerja
Tingkat frekuensi pada perioden ini menunjukkan bahwa dalam satu tahun, kira-kira 250 kecelakaan yang menyebabkan luka telah terjadi untuk setiap
satu juta jam kerja. Dengan cara yang sama hasil pengukuran tingkat frekuensi kecelakaan kerja adalah sebagai berikut :
Tabel 5.8 Hasil Pengukuran Tingkat Frekuensi Kecelakaan Kerja Tahun
Jumlah Kecelakaan Kerja Frekuensi Rate
2008 12
250 2009
13 236
2010 12
200 2011
10 139
2012 15
196
Universitas Sumatera Utara
5.5.2 Pengukuran Tingkat Severity Rate Keparahan Cidera Cacat.
Untuk menentukan hasil pengukuran tingkat severity rate keparahan cidera cacat rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
S = Dimana :
S = Tingkat severity ratekeparahan kecelakaan H = Jumlah total jam kerja hilang karyawan
N = Jumlah jam kerja karyawan S
2008
=
= = 4166,67 jam per 1.000.000 jam kerja
Ini berarti bahwa dalam setahun kira-kira 4166,67 jam yang hilang untuk setiap 1.000.000 jam kerja yang dijalankan atau 4166,67 jam per juta jam kerja yang
dijalankan. Dengan cara yang sama hasil pengukuran Tingkat saferity rate keparahan kecelakaan kerja adalah sebagai berikut :
Tabel 5.9 Hasil Pengukuran Tingkat Severity Rate
Tahun Jumlah Jam
Hilang Jam Jumlah Jam
Kerja Jam Severity Rate
2008 200
48000 4166,67
2009 3184
55200 57681,16
2010 560
60000 9333,33
Universitas Sumatera Utara
2011 168
72000 2333,33
2012 792
76800 10312,50
5.5.3 Pengukuran Nilai T Selamat Nts.
Nilai F1 diambil dari tahun sebelumnya dan nilai F2 adalah nilai pada tahun yang akan diukur.
Tabel 5.10 Data-data Pengukuran Nilai T Selamat
Tahun Jumlah Jam
Kerja Jam F1
F2
2008 48000
- 250
2009 55200
250 236
2010 60000
236 200
2011 72000
200 139
2012 76800
139 196
Pada pengukuran ini, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Safe T Score =
Dimana : Sts = Nilai T Selamat tak berdimensi
F1 = Tingkat Frekuensi kecelakaan kerja masa lalu F2 = Tingkat Frekuensi kecelakaan kerja masa kini
N = Jumlah jam kerja karyawan
Universitas Sumatera Utara
Safe T Score
2009
=
=
= -208,02 Artinya terjadi peningkatan prestasi tingkat frekuensi kecelakaan kerja
pada masa kini jika dibandingkan terhadap masa lampau. Safe T Score adalah angka yang tidak mempunyai dimensi. Arti Safe
T Score positif menunjukkan keadaan yang memburuk sedangkan angka negatif menunjukkan keadaan
membaik
. Dengan cara yang sama hasil pengukuran nilai T selamat adalah sebagai berikut :
Tabel 5.11 Hasil Pengukuran Nilai T Selamat Tahun
Nts T Selamat
2009 -208,02
2010 -574,16
2011 -1157,49
2012 1339,82
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai positif hanya terjadi pada tahun 2012 karena pada tahun tersebut terjadi peningkatan kecelakaan kerja dari tahun
2011.
5.5.4 Pengukuran Produktivitas Jam Kerja