jumlah jam kerja setiap tahunnya tidak linier dengan kecelakaan kerja. Maka, disimpulkan hubungan antara jumlah kecelakaan kerja dengan Tingkat
severitykeparahan kecelakaan sangat kecil.
6.1.5.4 Analisis Perbandingan Frekuensi Kecelakaan Kerja dengan Jumlah Jam Kerja Hilang Pertahun.
Pada Tabel 6.5 berikut dapat dilihat hubungan antara frekuensi kecelakaan kerja dengan jumlah jam kerja hilang pertahun.
Tabel 6.5 Hubungan antara Frekuensi Kecelakaan Kerja dengan Jumlah Jam Kerja Hilang Pertahun.
Tahun Frekuensi
Rate Jumlah Jam Kerja
Hilang Jam
2008 250
200 2009
236 3184
2010 200
560 2011
139 168
2012 196
792
Dari Tabel 6.5 di atas dapat dilihat bahwa frekuensi tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 250 dengan jumlah jam kerja hilang 200 jam. Sedangkan
untuk nilai frekuensi terendah yakni pada tahun2011 yakni sebesar 139 dan dengan jumlah jam kerja hilang terendah 168 jam. Untuk jumlah jam kerja hilang
tertinggi terjadi pada tahun 2009 dengan 3184 jam dengan nilai frekuensi
Universitas Sumatera Utara
kecelakaan kerja sebesar 236. Penentuan jumlah jam kerja hilang selain ditentukan dari absen kerja yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja juga
ditentukan dari kefatalan yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja tersebut sesuai Standar Nasional Indonesia SNI. Hampir sama dengan perbandingan antara
jumlah kecelakaan kerja dengan jumlah jam kerja hilang pertahun tidak memberikan nilai yang berbanding lurus karena semakin tinggi frekuensi rate
belum tentu membuat nilai jumlah jam kerja hilang pertahun semakin tinggi pula.
6.1.5.5 Analisis Perbandingan Frekuensi Kecelakaan Kerja dengan Tingkat Severity Keparahan Kecelakaan Kerja Pertahun.
Pada Tabel 6.6. berikut dapat dilihat hubungan antara frekuensi kecelakaan kerja dengan tingkat severity keparahan kecelakaan kerja pertahun.
Tabel 6.6 Hubungan antara Frekuensi Kecelakaan Kerja dengan Tingkat Severity Keparahan Kecelakaan Kerja Pertahun.
Tahun Frekuensi Rate
Severity Rate
2008 250
4166,67 2009
236 57681,16
2010 200
9333,33 2011
139 2333,33
2012 196
10312,50
Dari Tabel 6.6 di atas dapat dilihat bahwa tingkat severity terjadi pada tahun 2009 sebesar 57681,16 dengan nilai frekunsi tertinggi juga yakni sebesar
Universitas Sumatera Utara
236. sedangkan tingkat severity terendah terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 2333,33 dan dengan nilai frekuensi terendah juga yakni sebesar 139. namun pada
tahun 2010 dengan nilai severity 9333,33 dan nilai frekuensi 200 tidak sesuai dengan tahun 2012 frekuensi hanya 196 namun tingkat severity lebih tinggi dari
pada tahun 2010 yakni 10312,50 Dari tabel di atas dapat disimpulakan bahwa hubungan antara frekuensi
kecelakaan kerja dengan tingkat severity keparahan kecelakaan kerja pertahun tidak terlalu signifikan hanya terjadi hubungan pada jumlah jam kerja karyawan
pertahun.
6.1.5.6 Analisis Perbandingan Jumlah Jam Kerja Hilang Pertahun dengan Tingkat