IV.1.5 Hubungan antara Kecepatan Hantar Saraf dan
Intensitas Nyeri dengan durasi DM pada Pasien CTS dengan DM
102
IV.1.6 Perbedaan Nilai Kecepatan Hantar Saraf dan
Intensitas Nyeri
Berdasarkan Kriteria
Pengendalian DM Pada Pasien CTS pada DM 105
IV.1.7 Perbedaan Nilai Kecepatan Hantar Saraf dan
Intensitas Nyeri Berdasarkan Ada Tidaknya Komplikasi Pada Pasien CTS dengan DM
106
IV.2. PEMBAHASAN 108
IV.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian
109 IV.2.2
Perbedaan Nilai Kecepatan Hantar Saraf pada Pasien CTS dengan DM dan Pasien CTS tanpa
DM 112
IV.2.3. Pengaruh Pemberian Methylcobalamin Terhadap
Nilai Kecepatan Hantar Saraf pada Pasien CTS dengan DM dan Pasien CTS tanpa DM
115
IV.2.4. Perbedaan Nilai Intensitas Nyeri pada Pasien
CTS dengan DM dan Pasien CTS tanpa DM 118
IV.2.5. Pengaruh Pemberian Methylcobalamin Terhadap
Nilai Intensitas Nyeri pada Pasien CTS dengan DM dan Pasien CTS tanpa DM
118
IV.2.6. Hubungan antara Kecepatan Hantar Saraf
dengan Intensitas Nyeri pada Pasien CTS dengan DM dan tanpa DM
122
IV.2.7. Hubungan antara Kecepatan Hantar Saraf dan
Intensitas Nyeri
dengan durasi,
kriteria pengendalian dan ada tidaknya komplikasi pada
Pasien CTS dengan DM 123
IV.2.8. Keterbatasan Penelitian
124 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan 126
V.2. Saran 128
DAFTAR PUSTAKA 129
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
AAN : American academy of neurology
ADA : American diabetes association
ADM : abductor digiti minimi
APB : abductor pollicis brevis
CMAP : compound muscle action potential
CTD : carpal tunnel decompression
CTS : carpal tunnel syndrome
DAG : diacil glycerol
DL : distal latency
DM : diabetes melitus
DPN : diabetic polyneuropathy
EMG : elektromiografi
ENMG : elektroneuromiografi
GFAT : glutamine fructose 6 phosphate aminotransferase
IL-6 : interleukin-6
KHS : kecepatan hantar saraf
MA : malondyaldehide
MRI : magnetic resonance imaging
N : nervus
NCV : nerve conduction velocity
NADPH : nicotinamide adenin dinucleotida phosphate hydroxilase
NMDA : N-methyl-D-Aspartate
NO : nitric oxide
PGE2 : prostaglandin E2
PGI2 : prostacyclin
ROIs : reactive oxygen intermediates
SNAP : sensory nerve action potential
TTGO : tes toleransi glukosa oral
UDP : uridine di phosphat
VAS : visual analogue scale
VEGF : vascular endothelial growth factor
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1
Faktor penyebab CTS 22
Tabel 2. Efek tekanan terhadap aliran mikrovaskular intraneural
26 Tabel 3.
Efek tekanan terhadap transpor aksonal anterograde 27
Tabel 4. Efek tekanan terhadap transpor aksonal retrograde
27 Tabel 5.
Efek tekanan pada edema intraneural 28
Tabel 6. Efek tekanan terhadap KHS medianus di pergelangan tangan
28 Tabel 7.
Gejala dan tanda pada carpal tunnel syndrome 37
Tabel 8. Protokol pemeriksaan ENMG pada neuropati medianus
46 Tabel 9.
Sistem Grading CTS berdasarkan hasil neurofisiologi 47
Tabel 10 Klasifikasi diabetes melitus
49 Tabel 11. Kriteria diagnosis d iabetes melitus
50 Tabel 12. Kriteria pengendalian diabetes mellitus
51 Tabel 13. Karakteristik Subjek Penelitian
85 Tabel 14. Perbedaan
Nilai KHS
dan VAS
Sebelum Pemberian
Methylcobalamin 88
Tabel 15. Perbedaan Rerata Nilai KHS dan VAS Setelah Pemberian Methylcobalamin
90 Tabel 16. Perbedaan Nilai KHS dan VAS Sebelum dan Setelah Pemberian
Methylcobalamin pada Pada Pasien CTS dengan DM 93
Tabel 17. Perbedaan Nilai KHS dan VAS Sebelum dan Setelah Pemberian Methylcobalamin pada Pada Pasien CTS tanpa DM
96 Tabel 18. Hubungan KHS dan VAS dengan Grade CTS Pada Pasien CTS
dengan DM 99
Tabel 19. Hubungan KHS dan VAS dengan Grade pada pasien CTS tanpa DM
100 Tabel 20. Hubungan Nilai KHS dengan VAS pada Pasien CTS dengan DM
101 Tabel 21. Hubungan Nilai KHS dengan VAS pada Pasien CTS tanpa DM
101 Tabel 22. Hubungan Nilai KHS dan VAS dengan Durasi DM
103 Tabel 23. Perbedaan
Nilai KHS
dan VAS
Berdasarkan Kriteria
Pengendalian DM pada Pasien CTS dengan DM 106
Tabel 24. Perbedaan Rerata Nilai KHS dan VAS Berdasarkan Ada 108
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tidaknya Komplikasi DM pada Pasien CTS dengan DM
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagian anterior carpal tunnel
16 Gambar 2.
Anatomi carpal tunnel 16
Gambar 3. Anatomi pleksus brakialis
18 Gambar 4.
Anatomi nervus medianus 19
Gambar 5. Distribusi nervus medianus
20 Gambar 6.
Visual analogue scale 39
Gambar 7. Kerusakan jaringan akibat hiperglikemia
53 Gambar 8.
Jalur polyol 55
Gambar 9. Aktivasi protein kinase C pathway
56 Gambar 10. Hiperglikemia meningaktkan aliran pada jalur hexosamine
57 Gambar 11. Struktur Vitamin B12
60 Gambar 12. Reaksi enzimatis yang melibatkan methylcobalamin
64 Gambar 13. Diagram Batang Perbedaan KHS Sensoris Sebelum dan
Setelah Pemberian Methylcobalamin pada pasien CTS dengan DM dan tanpa DM
97
Gambar 14. Diagram Batang Perbedaan KHS Motoris Sebelum dan Setelah Pemberian Methylcobalamin pada pasien CTS
dengan DM dan tanpa DM 97
Gambar 15. Diagram Batang Perbedaan Skor VAS Sebelum dan Setelah Pemberian Methylcobalamin pada pasien CTS dengan DM
dan tanpa DM 98
Gambar 16. Grafik Korelasi Nilai KHS Sensoris dengan Durasi DM pada Pasien CTS dengan DM Sebelum dan Setelah Pemberian
Methylcobalamin 103
Gambar 17. Grafik Korelasi Nilai KHS Motoris dengan Durasi DM pada Pasien CTS dengan DM Sebelum dan Setelah Pemberian
Methylcobalamin 104
Gambar 18. Grafik Korelasi Skor VAS dengan Durasi DM pada Pasien CTS dengan DM Sebelum dan Setelah Pemberian
Methylcobalamin 104
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Persetujuan Setelah Penjelasan Lampiran 2 . Lembar Pengumpulan Data
Lampiran 3. Grading CTS Lampiran 4. Jadwal Makan Obat
Lampiran 5. Surat Komite Etik Bidang Kesehatan Lampiran 6. Data Dasar Penelitian
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Abstrak Latar Belakang :
Carpal tunnel syndrome merupakan entrapment neuropathy pada ekstremitas atas yang paling sering dijumpai dan insidensinya meningkat
pada pasien dengan diabetes mellitus DM. Methylcobalamin merupakan bentuk aktif vitamin B12 yang telah digunakan secara luas pada berbagai neuropati
perifer. Tujuan
: Untuk mengetahui pengaruh pemberian methylcobalamin terhadap kecepatan hantar saraf KHS dan intensitas nyeri pada pasien CTS dengan DM
dan pasien CTS tanpa DM
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang melibatkan
42 pasien CTS yang terdiri dari 21 pasien DM dan 21 pasien tanpa DM. Diagnosis CTS
ditegakkan dengan
pemeriksaan neurologis
dan pemeriksaan
elektrofisiologis dan penilaian intensitas nyeri dilakukan dengan menggunakan visual analogue scale VAS. Pada semua pasien diberikan methylcobalamin 500
μg per oral tiga kali sehari selama satu bulan 30 hari, kemudian dilakukan pemeriksaan KHS dan VAS ulang.
Hasil :
Karakteristik demografik tidak berbeda secara signifikan pada kedua kelompok. Pada awal studi, tidak terdapat perbedaan rerata nilai KHS dan VAS
yang signifikan antara kedua kelompok. Setelah pemberian methylcobalamin, rerata nilai KHS sensoris dan KHS motoris tidak berbeda secara signifikan pada
pasien CTS dengan DM maupun pada pasien CTS tanpa DM. Terdapat penurunan skor VAS yang signifikan pada pasien CTS dengan DM 5.04
1.93 vs 3.66
1.98 p0.001 dan pada pasien CTS tanpa DM 4.95 2.15 vs 3.19 2.44 p0.001. Terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan antara nilai KHS
dengan VAS; antara nilai KHS dan VAS dengan durasi DM. Tidak terdapat perbedaan nilai KHS dan VAS berdasarkan kriteria pengendalian DM dan ada
tidaknya komplikasi DM pada pasien CTS dengan DM. Kesimpulan :
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian methylcobalamin terhadap KHS dan terdapat pengaruh yang signifikan dari
pemberian methylcobalamin terhadap intensitas nyeri pada pasien CTS dengan DM dan pasien CTS tanpa DM.
Kata Kunci :
methylcobalamin, carpal tunnel syndrome, kecepatan hantar saraf, intensitas nyeri, diabetes mellitus.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Abstract Background : Carpal tunnel syndrome CTS is the most common upper limb
entrapment neuropathy and its incidence is increased in patients with diabetes mellitus DM. Methylcobalamin is the active form of vitamin B12 that has been
widely used in peripheral neuropathy. Purpose : To evalute the effects of methylcobalamin on nerve conduction velocity
NCV and pain intensity on diabetic and non diabetic CTS patients. Methods : This was a quasi experimental study involving 42 CTS patients which
consisted of 21 diabetic patients and 21 non diabetic patients. The CTS diagnosis was made by neurologic and electrophysiologic examinations and pain intensity
was measured using visual analogue scale VAS. All patients were given methylcobalamin 500
μg orally three times a day for one month 30 days, then had repeated NCV examination and VAS measurement.
Result : The demographic characteristics were not significantly different between two groups. At baseline, there were no significant differences in NCV values and
VAS score between two groups. After the administration of methylcobalamin, the mean values of sensory NCV and motor NCV were not significantly different in
diabetic and non diabetic patients. There was significant decline in the VAS score in diabetic CTS patients 5.04
1.93 vs 3.66
1.98 p0.001 and in non diabetic CTS patients. 4.95
2.15 vs 3.19
2.44 p0.001. There were non significant negative correlations between NCV values and VAS score with duration of DM
and there was no differences in NCV and VAS scores based on control of DM and DM complications.
Conclusion : There was no significant effect of methylcobalamin on NCV and there was a significant effect of methylcobalamin on pain intensity in diabetic CTS
patients and non diabetic CTS patients. Keyword : methylcobalamin, carpal tunnel syndrome, nerve conduction velocity,
pain intensity, diabetes mellitus.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Abstrak Latar Belakang :
Carpal tunnel syndrome merupakan entrapment neuropathy pada ekstremitas atas yang paling sering dijumpai dan insidensinya meningkat
pada pasien dengan diabetes mellitus DM. Methylcobalamin merupakan bentuk aktif vitamin B12 yang telah digunakan secara luas pada berbagai neuropati
perifer. Tujuan
: Untuk mengetahui pengaruh pemberian methylcobalamin terhadap kecepatan hantar saraf KHS dan intensitas nyeri pada pasien CTS dengan DM
dan pasien CTS tanpa DM
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang melibatkan
42 pasien CTS yang terdiri dari 21 pasien DM dan 21 pasien tanpa DM. Diagnosis CTS
ditegakkan dengan
pemeriksaan neurologis
dan pemeriksaan
elektrofisiologis dan penilaian intensitas nyeri dilakukan dengan menggunakan visual analogue scale VAS. Pada semua pasien diberikan methylcobalamin 500
μg per oral tiga kali sehari selama satu bulan 30 hari, kemudian dilakukan pemeriksaan KHS dan VAS ulang.
Hasil :
Karakteristik demografik tidak berbeda secara signifikan pada kedua kelompok. Pada awal studi, tidak terdapat perbedaan rerata nilai KHS dan VAS
yang signifikan antara kedua kelompok. Setelah pemberian methylcobalamin, rerata nilai KHS sensoris dan KHS motoris tidak berbeda secara signifikan pada
pasien CTS dengan DM maupun pada pasien CTS tanpa DM. Terdapat penurunan skor VAS yang signifikan pada pasien CTS dengan DM 5.04
1.93 vs 3.66
1.98 p0.001 dan pada pasien CTS tanpa DM 4.95 2.15 vs 3.19 2.44 p0.001. Terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan antara nilai KHS
dengan VAS; antara nilai KHS dan VAS dengan durasi DM. Tidak terdapat perbedaan nilai KHS dan VAS berdasarkan kriteria pengendalian DM dan ada
tidaknya komplikasi DM pada pasien CTS dengan DM. Kesimpulan :
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian methylcobalamin terhadap KHS dan terdapat pengaruh yang signifikan dari
pemberian methylcobalamin terhadap intensitas nyeri pada pasien CTS dengan DM dan pasien CTS tanpa DM.
Kata Kunci :
methylcobalamin, carpal tunnel syndrome, kecepatan hantar saraf, intensitas nyeri, diabetes mellitus.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Abstract Background : Carpal tunnel syndrome CTS is the most common upper limb
entrapment neuropathy and its incidence is increased in patients with diabetes mellitus DM. Methylcobalamin is the active form of vitamin B12 that has been
widely used in peripheral neuropathy. Purpose : To evalute the effects of methylcobalamin on nerve conduction velocity
NCV and pain intensity on diabetic and non diabetic CTS patients. Methods : This was a quasi experimental study involving 42 CTS patients which
consisted of 21 diabetic patients and 21 non diabetic patients. The CTS diagnosis was made by neurologic and electrophysiologic examinations and pain intensity
was measured using visual analogue scale VAS. All patients were given methylcobalamin 500
μg orally three times a day for one month 30 days, then had repeated NCV examination and VAS measurement.
Result : The demographic characteristics were not significantly different between two groups. At baseline, there were no significant differences in NCV values and
VAS score between two groups. After the administration of methylcobalamin, the mean values of sensory NCV and motor NCV were not significantly different in
diabetic and non diabetic patients. There was significant decline in the VAS score in diabetic CTS patients 5.04
1.93 vs 3.66
1.98 p0.001 and in non diabetic CTS patients. 4.95
2.15 vs 3.19
2.44 p0.001. There were non significant negative correlations between NCV values and VAS score with duration of DM
and there was no differences in NCV and VAS scores based on control of DM and DM complications.
Conclusion : There was no significant effect of methylcobalamin on NCV and there was a significant effect of methylcobalamin on pain intensity in diabetic CTS
patients and non diabetic CTS patients. Keyword : methylcobalamin, carpal tunnel syndrome, nerve conduction velocity,
pain intensity, diabetes mellitus.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN