Neurotmesis Tahapan Cedera Saraf Kompresif

sehingga memicu degenerasi aksonal. Tabung endoneural tidak terkena dan pemulihan fungsional mencerminkan waktu yang diperlukan oleh akson untuk mengalami regenerasi dalam tabung endoneural sampai mereka mencapai target perifer. Pertumbuhan akson dipandu oleh tabung yang asli; prognosisnya baik sehubungan dengan regenerasi. Luchetti 2007

II.1.5.6.4. Neurotmesis

Neurotmesis menandakan hilangnya kontinuitas akson dan melibatkan elemen trunkus saraf, termasuk endoneural, perineurium atau epineurium. Menurut klasifikasi original dari Seddon, neurotmesis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan saraf yang telah sepenuhnya terputus atau benar-benar rusak total akibat fibrosis dan tidak lagi dapat mengalami pemulihan spontan. Neurotmesis memerlukan tindakan bedah untuk mendapatkan pemulihan fungsional yang total kembali. Luchetti 2007 Gangguan terhadap mikrosirkulasi intraneural, transpor aksonal, dan transmisi impuls merupakan dasar klinis terjadinya gejala dan tanda klinis. Berbagai tahapan CTS yang telah diusulkan mencoba untuk menunjukkan keterlibatan baik faktor etiologi, maupun patofisiologi. Tahap awal CTS ditandai dengan parestesi pada malam hari, dan ini didasarkan pada insufisiensi mikrovaskuler intraneural malam hari akibat adanya peningkatan tekanan pada carpal tunnel di malam hari. Peningkatan bertahap pada tekanan cairan jaringan mencerminkan redistribusi cairan tubuh pada posisi horizontal, dan fleksi palmar pergelangan tangan. Tidak boleh dilupakan bahwa selain terdapat penurunan tekanan vaskular pada malam hari, yang berhubungan dengan ritme sirkadian, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara juga terdapat penurunan tekanan perfusi pada carpal tunnel. Gejala timbul akibat disorganisasi metabolik lokal pada saraf, mengakibatkan kekurangan oksigen sekunder akibat keterlibatan mikrosirkulasi intraneural. Gejala-gejala bersifat reversibel bila posisi pergelangan tangan, otot, dan postur tubuh menjadi normal atau jika dilakukan pembedahan pada ligamentum karpal. Luchetti 2007 Dalam kasus CTS lebih lanjut, edema menjadi persisten pertama di epineurium dan kemudian di endoneurium. Keterlibatan mikrosirkulasi konstan dan peningkatan tekanan cairan jaringan menyebabkan gejala menetap, tetapi dekompresi masih bisa reversibel jika terjadi bersamaan dengan pemulihan aliran interneural dan edema ini kemudian dihilangkan dari daerah tersebut. Cedera fokal dari komponen serabut saraf terjadi pada tahap ini dengan cedera pada selubung mielin yang disebabkan oleh tekanan dan iskemia saraf sekunder. Cedera neuroapraksia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan diri dan fungsi serabut saraf dapat kembali normal setelah beberapa bulan sejak saat dekompresi. Suatu edema jangka panjang dapat disertai oleh fibroblast dan berubah menjadi fibrosis. Dalam situasi ini, beberapa serabut dapat terlibat hanya oleh fenomena ametabolik dan yang lainnya dengan demyelinization dengan kerusakan yang lebih besar neuroapraxia sementara yang lain dapat berakhir dengan degenerasi akson axonotmesis. Dekompresi saraf dapat diikuti dengan jangka waktu yang sangat bervariasi untuk pemulihan fungsional dan tergantung pada beratnya cedera. Kadang-kadang pemulihan fungsi tertentu dapat terjadi dengan cepat akibat kerusakan metabolik sementara pemulihan lainnya jauh lebih lambat bulan atau tahun. Pada beberapa kasus, pemulihan fungsional tidak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara terjadi karena terdapat interneural scar, selain degenerasi aksonal kerusakan fungsional permanen. Luchetti 2007

II.1.5.7. Cedera Iskemik-Reperfusi pada CTS