IV.2. PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain kuasi eksperimen berupa rancangan
“perlakuan” ulang atau pretest and posttest design, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian methylcobalamin terhadap kecepatan
hantar saraf dan intensitas nyeri pada pasien CTS dengan DM dan pasien CTS tanpa DM. Pada penelitian ini diagnosis CTS ditegakkan dengan anamnese,
pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan elektrofisiologi berupa pemeriksaan KHS. Bagi pasien yang memenuhi kriteria inklusi, dilakukan penilaian skala nyeri
dengan menggunakan VAS dan diberikan perlakuan berupa pemberian methylcobalamin
500 μg tiga kali sehari selama satu bulan, kemudian dilakukan pemeriksaan KHS dan VAS ulang.
IV.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian
Pada penelitian ini terdapat 42 pasien CTS, yang terbagi dalam dua kelompok yaitu pasien CTS dengan DM dan pasien CTS tanpa DM, yang masing-
masing kelompok terdiri dari 21 pasien. Dari 42 pasien CTS pada penelitian, ini terdapat 8 laki-laki 19, yang terdiri dari 5 pasien DM dan 3 pasien tanpa DM
serta 34 perempuan 81, yang terdiri dari 16 pasien DM dan 18 pasien tanpa DM. Pada penelitian ini dijumpai pasien perempuan lebih banyak dibanding laki-
laki pada kedua kelompok pasien. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Kim dkk 2000 pada 48 pasien CTS
dengan DM 37 perempuan dan 11 laki-laki dan 50 pasien CTS tanpa DM 50 perempuan dan dengan penelitian oleh Ogura dkk 2003 pada 37 pasien CTS
yang juga mendapatkan lebih banyak pasien perempuan yaitu sebanyak 30 pasien, juga dengan penelitian oleh Oge dkk 2004 yang menemukan 16 pasien
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
CTS dari 100 subjek dengan DM dan 11 diantaranya adalah perempuan dan menemukan hubungan jenis kelamin wanita dengan peningkatan risiko
CTS.p=0.003. Studi oleh Sato dkk 2005 pada 135 pasien CTS dengan stroke juga
menemukan lebih banyak pasien perempuan yaitu sebanyak 75 pasien. Penelitian oleh Tay dkk 2006 pada 134 pasien CTS juga mendapatkan lebih banyak pasien
perempuan yaitu sebesar 81.3, begitu juga dengan penelitian oleh Hardoim dkk 2009 pada 166 pasien CTS yang menemukan pasien perempuan sebanyak
92.8. Penelitian oleh Povlsen dkk 2010 pada 106 pasien CTS juga menemukan lebih banyak pasien perempuan yaitu 86 pasien dibanding laki-laki.
Penelitian oleh Nunez dkk 2010 pada 54 pasien CTS menemukan 35 pasien perempuan 64.8 dan 19 lelaki 35.2. Penelitian oleh Bulut dkk 2011 pada
38 pasien CTS terdiri dari 35 pasien perempuan dan 3 laki-laki. Carpal tunnel dapat berfungsi sebagai ruang pembatas yang tertutup.
Pasien dengan CTS cenderung memiliki ukuran carpal tunnel yang lebih kecil dibandingkan normal. Rasio dari isi carpal tunnel dengan volumenya berkurang
seiring pergelangan tangan menjadi lebih kecil, dan karena wanita secara umum memiliki ukuran pergelangan tangan yang lebih kecil, hal ini dapat menjelaskan
tentang meningkatnya prevalensi CTS pada wanita dibandingkan dengan pria. Freeland dkk, 2007
Rerata usia pasien pada penelitian ini adalah 56.05 8.27 tahun 43 -75
tahun. Pada penelitian Ogura dkk 2003 didapatkan rerata usia pasien adalah 60.7 tahun 14
–88 tahun. Pada studi oleh Sato dkk 2005 didapatkan rerata usia pada pasien CTS yaitu 71.3
4.4 tahun. Pada penelitian oleh Tay dkk 2006,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
rerata usia subjek adalah 53.6 tahun 28-84 tahun. Rerata usia pasien CTS pada penelitian oleh Hardoim dkk 2009 pada 166 pasien CTS adalah 49 tahun 20-76
tahun. Penelitian oleh Povlsen dkk 2010 pada 106 pasien CTS menemukan rerata usia 56 tahun 22 -93 tahun. Penelitian oleh Nunez dkk 2010 menemukan
rerata usia adalah 58 14 tahun 29 -88 tahun. Penelitian Bulut dkk 2011 pada
38 pasien CTS menemukan rerata usia 54.8 tahun 33 -81 tahun. Pada penelitian ini didapatkan rerata usia pada kelompok pasien dengan
DM 57.81 8.68 tahun lebih tinggi dibanding dengan rerata usia pada kelompok
pasien tanpa DM 54.29 7.64 tahun, namun perbedaan ini tidak signifikan
secara statistik. Kim dkk 2000 melakukan penelitian untuk mengetahui signifikansi klinis dari asymptomatic electrophysiologic CTS. Pada studi ini
dilakukan pemeriksaan KHS pada 48 pasien CTS dengan DM, dibandingkan dengan 50 pasien CTS tanpa DM dan 56 kontrol. Rerata usia pada pasien CTS
dengan DM adalah 52.6 tahun, pada pasien CTS tanpa DM adalah 53.6 tahun dan 51.3 tahun pada kelompok kontrol. Pada studi oleh Oge dkk 2004 pada 100
pasien DM yang menemukan 16 pasien CTS, didapatkan rerata usia pada kelompok pasien DM dengan CTS adalah 46.37
15.02 tahun, yang lebih tinggi dibanding rerata usia pasien DM tanpa CTS 41.8
15.05 tahun dan dibanding kontrol 38.3
10.3 tahun Dari 42 pasien CTS pada penelitian ini, pekerjaan yang paling banyak
adalah pegawai negeri sipil yaitu sebanyak 20 pasien 47.6 lalu ibu rumah tangga sebanyak 9 pasien 21.4, kemudian perawat sebanyak 9 orang 21.4,
guru sebanyak 6 orang 14.3, pedagang dan petani sebanyak 1 orang 2.4. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada distribusi pekerjaan pada kedua
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
kelompok. Penelitian oleh Nunez dkk 2010 pada 54 pasien CTS menemukan pekerjaan terbanyak adalah pensiunan 25.9, kemudian professional 16.7,
lalu hand labor dan ibu rumah tangga masing-masing 14.8. Carpal tunnel syndrome merupakan kondisi yang berkaitan dengan
pekerjaan occupational health condition yang paling sering dijumpai, terutama pada pekerjaan yang melibatkan tekanan tinggi, getaran dan gerakan yang
berulang pada pergelangan tangan. Aroori dkk, 2008;Katz, dkk 2002; Palmer dkk, 2011. Sindrom ini kini lebih sering dijumpai berkaitan dengan penggunaan
komputer atau mesin ketik. Vinik dkk, 2004. Tanda Phalen positif pada 21 pasien 50, tanda Tinel positif dijumpai
pada 10 pasien 23.85, tanda kompresi postif pada 12 pasien 28.6 dan fungsi motorik APB terganggu dijumpai pada 9 pasien 21.4. Pada penelitian
oleh Baysal dkk 2006 terdapat tanda Phalen positif pada 81.3 pasien dan tanda Tinel positif pada 68.8.
Sebagian besar pasien mengalami CTS bilateral yaitu sebanyak 25 pasien 59.5 yang terdiri dari 12 pasien DM 57.1 dan 13 pasien tanpa DM 61.9.
Penelitian oleh Ogura dkk 2003 pada 37 pasien CTS menemukan bahwa 23 pasien 62 mengalami CTS bilateral. Penelitian oleh Tay dkk 2006 pada 134
pasien CTS juga menemukan bahwa sebagian besar pasien mengalami CTS bilateral yaitu pada 108 pasien 80.6 dan CTS unilateral pada 26 pasien
19.4. Penelitian oleh Nunez dkk 2010 menemukan 38 pasien 70.4 dengan CTS bilateral, 10 CTS tangan kanan 18.5 dan 6 11.1 CTS pada tangan kiri.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
IV.2.2. Perbedaan Nilai Kecepatan Hantar Saraf pada Pasien CTS dengan DM