Gambar 1.1 Pembagian kekuatan pada pohon kelapa
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Pentingnya penghubung geser shear connector pada sistem balok bersusun membuat perhitungan penghubung geser shear connector juga penting. Penghubung
geser menerus tidak memerlukan penempatan yang tepat, namun karena penghubung geser model discreet yang paling banyak ditemukan, mudah dikerjakan, dan
memerlukan penempatan yang tepat, maka yang akan digunakan adalah penghubung geser tipe ini.
Universitas Sumatera Utara
Baut baja merupakan material yang gampang didapat dan dapat dipakai sebagai penghubung geser shear connector. Karena baut merupakan penghubung
geser dengan sifat discreet, maka jumlah penghubung geser dan jaraknya merupakan hal yang krusial. Penghubung geser yang terlalu rapat akan menyebabkan keborosan
dalam pemakaian bahan, sementara jumlah penghubung geser yang kurang akan menyebabkan balok tidak bekerja dengan aksi komposit secara penuh, namun hanya
bekerja secara parsial. Percobaan dengan membuat variasi jarak dan jumlah baut sebagai penghubung geser merupakan cara terbaik untuk melihat perbedaan antara
balok yang bersifat komposit penuh maupun yang bersifat komposit parsial. Dua balok kayu kelapa akan digabungkan menjadi balok komposit dengan menggunakan
baut sebagai penghubung gesernya. Balok kayu kelapa tersebut akan disusun sedemikian rupa sehingga balok kayu yang kuat akan diproyeksikan untuk memikul
beban tarik pada bagian bawah, sementara balok kayu yang lebih lemah akan diproyeksikan untuk memikul beban tekan pada bagian atas. Variasi jarak dan jumlah
baut akan diatur untuk mendapatkan perbandingan yang tepat dari aksi komposit kayu kelapa tersebut.
Gambar 1.2 Diagram Tegangan pada balok komposit
Universitas Sumatera Utara
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Dari tugas akhir ini penulis mempunyai beberapa tujuan akhir yang ingin dicapai yaitu:
1. Mendapatkan Mechanical Properties, yaitu elastisitas lentur, kuat lentur, kuat
tekan sejajar serat, kuat geser, poisson’s ratio, berat jenis, dan kadar air dari kayu kelapa melalui serangkaian percobaan di laboratorium.
2. Melakukan perhitungan secara analitis konstruksi gelagar kayu tersusun yang
menggunakan shear connector, dengan mengunakan variasi jarak shear connector seperti pada percobaan di laboratorium.
3. Membuat model struktur gelagar kayu tersusun dengan kombinasi jarak shear
connector, dan kemudian melakukan pengujian pembebanan di laboratorium. Pada pengujian tersebut akan diukur besarnya lendutan dan regangan yang
terjadi pada masing – masing lapisan balok. 4.
Membandingkan hasil pengujian di laboratorium dengan hasil perhitungan konstruksi secara analitis.
Dengan demikian dapat diketahui perilaku balok gelagar komposit kayu kelapa tersusun yang jarak shear connectornya divariasikan. Variasi shear connector
dimaksudkan untuk melihat perilaku balok komposit yang dibebani sampai runtuh apabila shear connectornya kurang, sesuai, ataupun berlebih. dan dapat diketahui
kesesuaian antara hasil perhitungan dengan kemampuan struktur yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
1.4 PEMBATASAN MASALAH