BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL
5.1. HASIL PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KAYU
Karena adanya perbedaan yang cukup besar pada sifat fisis dan mekanis, antara kayu yang berasal dari batang kayu kelapa bagian bawah dan batang bagian
tengah, maka pada setiap pemeriksaan hasilnya akan dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan hasil pengujian dari sampel yang berasal
dari batang bagian bawah, dan kelompok kedua merupakan hasil pengujian dari sampel yang berasal dari batang bagian tengah. Pengelompokan ini dilakukan
berdasarkan perbandingan antara masing – masing hasil pengujian, dan juga berdasarkan sifat – sifat yang dibandingkan secara visual, seperti; warna, serat, dan
berat. 5.1.1. Hasil Pengujian Kayu pada Kondisi Basah
5.1.1.1. Pemeriksaan Kadar Air Kayu
Pemeriksaan kadar air kayu dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan berat jenis kayu. Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel kayu sebanyak 9 sembilan buah
yang diambil dalam kondisi basah dan secara acak, baik dari batang kayu kelapa bagian bawah, maupun dari batang kayu kelapa bagian tengah. Hasil pemeriksaan
secara keseluruhan adalah :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Hasil pemeriksaan keseluruhan kadar air kayu kondisi basah
NO. NO.
BENDA UJI B
cm H
cm T
cm VOLUME
cm
3
Ba gr
Bko gr
m KET.
1 1.1b
4,51 5,27 5,26 125,0181 128
95 34,74 Kel. I
2 1.2b
4,45 5,08 4,92 111,2215 115
80 43,75 Kel. I
3 2.1b
4,49 5,16 5,10 118,1588 102
45 126,67 Kel. II
4 2.2b
4,47 5,04 5,30 119,4026 105
46 128,26 Kel. II
5 3.1b
5,10 4,26 5,27 114,4960
86 48
79,17 Kel. II 6
3.2b 4,36 5,24 4,97
113,5466 94
55 70,91 Kel. II
7 5.1b
4,18 4,86 5,21 105,8401 114
87 31,03 Kel. I
8 6.1b
4,58 4,82 4,91 108,3912 113
80 41,25 Kel. I
9 6.2b
4,45 5,06 5,06 113,9360 110
82 34,15 Kel. I
Dari tabel hasil pengujian di atas, hasil pengujian dikelompokkan menjadi dua kelompok bahan, yaitu:
Tabel 5.2 Hasil pemeriksaan kadar air kayu kondisi basah kelompok I
NO. NO.
BENDA UJI B
cm H
cm t
cm VOLUME
cm
3
Ba gr
Bko gr
m KET.
1 1.1b
4,51 5,27 5,26 125,0181 128
95 34,74 Kel. I
2 1.2b
4,45 5,08 4,92 111,2215 115
80 43,75 Kel. I
7 5.1b
4,18 4,86 5,21 105,8401 114
87 31,03 Kel. I
8 6.1b
4,58 4,82 4,91 108,3912 113
80 41,25 Kel. I
9 6.2b
4,45 5,06 5,06 113,9360 110
82 34,15 Kel. I
TOTAL 184,92
Jumlah sampel kelompok I = 5 sampel
Universitas Sumatera Utara
Kadar air rata – rata = 5
92 ,
184
= 36,98
Maka didapat kadar air rata – rata dari 5 lima sampel kayu kondisi basah
yang dikelompokkan sebagai kelompok I adalah 36,98
Tabel 5.3 Hasil pemeriksaan kadar air kayu kondisi basah kelompok II
NO. NO.
BENDA UJI B
cm H
cm t
cm VOLUME
cm
3
Ba gr
Bko gr
m KET.
3 2.1b
4,49 5,16 5,10 118,1588 102
45 126,67 Kel. II
4 2.2b
4,47 5,04 5,30 119,4026 105
46 128,26 Kel. II
5 3.1b
5,10 4,26 5,27 114,4960
86 48
79,17 Kel. II 6
3.2b 4,36 5,24 4,97
113,5466 94
55 70,91 Kel. II
TOTAL 405,00
Jumlah sampel kelompok II = 4 sampel Kadar air rata – rata =
4 00
, 405
= 101,25
Maka didapat kadar air rata – rata dari 4 empat sampel kayu kondisi basah
yang dikelompokkan sebagai kelompok II adalah 101,25
Dari proses pemeriksaan untuk mendapatkan kadar air pada kayu kondisi basah, maka didapat hasil:
a. Kadar air rata – rata untuk kelompok I; 30,55
b. Kadar air rata – rata untuk kelompok II; 98,43
Universitas Sumatera Utara
5.1.1.2. Pemeriksaan Berat Jenis Kayu
Pemeriksaan kadar air kayu dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan berat jenis kayu. Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel kayu sebanyak 9 sembilan
buah yang diambil dalam kondisi basah dan secara acak, baik dari batang kayu kelapa bagian bawah, maupun dari batang kayu kelapa bagian tengah. Hasil pemeriksaan
secara keseluruhan adalah : Tabel 5.4 Hasil pemeriksaan keseluruhan berat jenis kayu kondisi basah
NO. NO.
BENDA UJI B
cm h
cm t
cm VOLUME
cm
3
Ba gr
Bko gr
m G
grcm3
1 1.1b
4,51 5,27 5,26 125,0181 128
95 34,74
0,7599 2
1.2b 4,45 5,08 4,92
111,2215 115 80
43,75 0,7193
3 2.1b
4,49 5,16 5,10 118,1588 102
45 126,67
0,3808 4
2.2b 4,47 5,04 5,30
119,4026 105 46
128,26 0,3853
5 3.1b
5,10 4,26 5,27 114,4960
86 48
79,17 0,4192
6 3.2b
4,36 5,24 4,97 113,5466
94 55
70,91 0,4844
7 5.1b
4,18 4,86 5,21 105,8401 114
87 31,03
0,8220 8
6.1b 4,58 4,82 4,91
108,3912 113 80
41,25 0,7381
9 6.2b
4,45 5,06 5,06 113,9360 110
82 34,15
0,7197 Dari tabel hasil pengujian di atas, hasil pengujian dikelompokkan menjadi dua
kelompok bahan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Hasil pemeriksaan berat jenis kayu kondisi basah kelompok I
NO. NO.
B. UJI B
cm h
cm T
cm VOLUME
cm
3
Ba gr
Bko gr
m G
grcm
3
1 1.1b
4,51 5,27 5,26 125,0181
128 95
34,74 0,7599
2 1.2b
4,45 5,08 4,92 111,2215
115 80
43,75 0,7193
7 5.1b
4,18 4,86 5,21 105,8401
114 87
31,03 0,8220
8 6.1b
4,58 4,82 4,91 108,3912
113 80
41,25 0,7381
9 6.2b
4,45 5,06 5,06 113,9360
110 82
34,15 0,7197
TOTAL 184,92
3,76 Jumlah sampel kelompok I = 5 sampel
Rata – rata sampel =
5 76
, 3
= 0,75 grcm
3
Standar deviasi = 0,04
Berat jenis = 0,75 - 2,33 x 0,04
= 0,66 grcm
3
Maka didapat berat jenis dari 5 lima sampel kayu kondisi basah yang
dikelompokkan sebagai kelompok I adalah 0,66 grcm
3
Tabel 5.6 Hasil pemeriksaan berat jenis kayu kondisi basah kelompok II
NO. NO.
B. UJI B
cm h
cm T
cm VOLUME
cm
3
Ba gr
Bko gr
M G
grcm
3
3 2.1b
4,49 5,16 5,10 118,1588
102 45
126,67 0,3808
4 2.2b
4,47 5,04 5,30 119,4026
105 46
128,26 0,3853
5 3.1b
5,10 4,26 5,27 114,4960
86 48
79,17 0,4192
6 3.2b
4,36 5,24 4,97 113,5466
94 55
70,91 0,4844
TOTAL 405,00
1,67
Universitas Sumatera Utara