Prosedur Pengujian Kuat Geser Langsung Baut – Kayu Prosedur Pengujian Kuat Lentur pada Penurunan Izin

Dimana f c ║ adalah tegangan tekan sejajar serat kgcm 2 , P adalah Beban Tekan Maksimum Kg, dan A adalah Luas bagian yang tertekan cm 2

4.1.6 Prosedur Pengujian Kuat Geser Langsung Baut – Kayu

Pengujian Kuat Geser Langsung Baut – Kayu dilakukan dengan menggunakan peralatan mesin tekan dan dilakukan untuk mendapatkan nilai kekuatan geser dan besaran nilai pergeseran slip yang dialami oleh dua elemen kayu yang digabungkan dengan alat sambung baut sampai batas keruntuhan. Pengujian Kuat Geser Langsung Baut – Kayu dilakukan dengan mengadopsi prosedur pelaksanaan pengujian kuat tekan berdasarkan SNI 03-3958-1995. Sampel kayu yang diambil ukuran 7,5cm x 5cm x 50cm, dengan arah serat sejajar arah memanjang sampel. Gambar 4.5 Sampel Pengujian Kuat Geser Langsung Baut – Kayu Universitas Sumatera Utara Sampel dimasukkan ke dalam mesin dan kemudian dilakukan pembebanan secara bertahap sampai sampel mengalami keruntuhan. Besarnya beban yang terbaca pada saat sampel mengalami keruntuhan dan besarnya pergeseran slip antara dua elemen tersebut kemudian dicatat pada lembar data percobaan. Gambar 4.6 Pembebanan pada Pengujian Geser Langsung Baut – Kayu Nilai beban yang dicatat pada pada lembar data percobaan merupakan nilai ketahanan geser dari sistem dua buah elemen kayu yang disambung dengan baut dan dicatat sebagai nilai F Kg. Nilai pergeseran slip antara dua elemen dicatat sebagai nilai ∆ cm Universitas Sumatera Utara

4.1.7 Prosedur Pengujian Kuat Lentur pada Penurunan Izin

Pada penguijian ini akan dikerjakan gaya transversal statis pada sampel kayu untuk mendapatkan tegangan lentur kayu yang terjadi pada saat penurunan yang diizinkan tercapai. Pengujian ini dilaksanakan berdasarkan SNI 03-3959-1995. Sampel kayu berukuran 5cm x 5cm x 76cm dengan arah serat sejajar dengan arah memanjang sampel. Gambar 4.7 Sampel Pengujian Kuat Lentur Sampel diletakkan pada dua perletakan dengan jarak antar perletakan 71cm dan diberi gaya P terpusat pada tengah bentang yang secara bertahap ditambah besarnya. Pada tengah bentang pada sampel dipasang alat pengukur penurunan yang terjadi. Alat ini berupa dial yang berhubungan dengan jarum pengukur penurunan yang dapat menunjukkan pergerakan yang terjadi sampai dengan ketelitian 0,001 mm. Universitas Sumatera Utara P Gambar 4.8 Penempatan dial dan beban pada sampel Beban P secara bertahap ditambah besarnya dan dicatat besarnya penurunan yang terjadi. Kecepatan penambahan beban adalah 2.5mm per menit. Besarnya beban terus ditambah sampai sampel kayu patah. Kuat lentur benda uji dihitung dengan rumus : f b = 2 . 2 3 h b PL Dimana f b adalah tegangan lentur yang terjadi Kgcm 2 , P adalah beban pada saat sampel patah Kg, L adalah jarak tumpuan 71cm, b adalah lebar sampel 5cm, dan h adalah tinggi sampel 5cm

4.1.8 Prosedur Pengujian Elastisitas